Efek Obat Penurun Berat Badan atau Pelangsing – Kegemukan atau obesitas adalah salah satu masalah gizi yang banyak terjadi. Obesitas ini merupakan akumulasi lemak yang tinggi pada tubuh akibat asupan kalori lebih banyak dari kebutuhan tubuh dan aktivitas fisik untuk membakar kalori yang sangat sedikit. Kondisi tersebut akan menyebabkan obesitas jika terjadi dalam waktu yang lama.
Obesitas ini tentu saja bukanlah kondisi yang baik, sebab menimbulkan berbagai dampak buruk bagi tubuh seperti mudahnya terserang penyakit kronis antara lain diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, dan lain sebagainya.
Selain menimbulkan berbagai penyakit, tentu saja kegemukan ini bikin kita jadi nggak pede. Sehingga, kita pasti ingin segera menurunkan berat badan, bukan?
Sebenarnya konsep menurunkan berat badan sangatlah mudah karena hanya ada 2 hal, yaitu mengurangi asupan makan dan melakukan aktivitas fisik (banyak gerak).
Hal ini tentu saja nggak instan. Sebab, menurunkan berat badan dengan cara ini lebih sehat dan mencegah berat badan naik kembali. Namun, sebagian orang nggak sabar untuk segera memiliki berat badan ideal. Berbagai cara pun dilakukan, termasuk mengonsumsi obat-obatan penurun berat badan alias obat pelangsing.
Di pasaran, banyak sekali yang menawarkan obat pelangsing dan mengklaim penurunan berat badan dengan sangat cepat. Padahal, penurunan berat badan yang sehat dan aman itu sebanyak 0,45 – 0,9 kg per minggu.
Jika lebih dari itu, tubuh akan mengalami berbagai risiko seperti kehilangan massa otot, memperlambat metabolisme tubuh, kekurangan beberapa zat gizi tertentu, risiko mengalami batu empedu, dehidrasi, dan lain sebagainya.
Artikel: Aturan Waktu Yang Tepat Minum Vitamin
Lalu, apakah menurunkan berat badan dengan obat pelangsing itu efektif?
Obat pelangsing maupun suplemen diet seperti menjadi solusi ajaib untuk menurunkan berat badan dengan cepat dan instan. Yang ditakutkan adalah apabila produsen-produsen obat-obatan tersebut menawarkan solusi-solusi ajaib tetapi nggak didasari penelitian klinis. Bisa-bisa, obat-obatan atau suplemen tersebut justru malah menimbulkan risiko yang membahayakan tubuh.
Obat pelangsing atau suplemen diet nggak semuanya efektif untuk menurunkan berat badan. Akan lebih efektif jika dibarengi dengan pola makan yang benar (mengurangi asupan kalori) dan melakukan aktivitas fisik.
Namun, nggak semua obat penurun berat badan itu aman lho. Setidaknya, sebelum memilih obat pelangsing, kamu harus tahu bahwa obat tersebut telah mendapatkan izin resmi dari BPOM atau FDA (Food and Drugs Administration) di US. Jangan sampai ya kamu mudah tergiur dengan obat yang nggak aman!
Cara kerja: Cara Membakar Kalori Tanpa Olah Raga
Bagaimana cara kerja obat pelangsing?
Sebenarnya apakah kamu tahu bagaimana obat pelangsing bekerja? Nggak cukup hanya tahu mana obat yang aman lho. Setidaknya kalau kamu tahu cara kerja obat-obatan tersebut, kamu lebih bisa mempertimbangkan mana yang tepat. Sebab, berbeda jenis obat pelangsing, berbeda juga lho fungsinya. Berikut ini adalah beberapa jenis obat pelangsing beserta efek sampingnya.
- Obat penekan nafsu makan
Salah satu jenis obat pelangsing yang berfungsi menurunkan berat badan cara kerjanya adalah dengan menekan nafsu makan. Ketika nafsu makan kita menurun, maka asupan makan kita juga menurun. Tentu saja berat badan akan berkurang. Contoh obat pelangsing yang menekan nafsu makan adalah penthermine dan qysmia.
Obat penekan nafsu makan ini harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter, nggak boleh sembarangan. Sebab, jika kita mengonsumsinya dengan dosis terlalu tinggi, ada efek samping yang akan kita alami seperti tekanan darah meningkat, berdebar-debar, insomnia, gugup, gelisah, ketergantungan, dan beberapa risiko lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
- Obat yang mengurangi penyerapan lemak dan karbohidrat oleh tubuh
Ada juga obat pelangsing yang fungsinya mengurangi kadar lemak yang diserap tubuh. Jadi, meskipun kita mengonsumsi makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi, nantinya kadar lemak tersebut akan dibuang oleh tubuh. Tentu saja, mengonsumsi obat ini nggak akan efektif jika pola makan kita masih berlebihan, terutama di jenis makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat. Contoh obat pelangsing jenis ini adalah orlistat.
Efek samping obat ini adalah kram perut, sering buang angin (kentut), dan diare. Jangan lupa untuk mengonsumsi obat ini berdasarkan resep dokter, ya. Oh ya, dalam mengonsumsi obat ini juga disarankan dibarengi dengan konsumsi multivitamin.
- Obat yang mempercepat metabolisme tubuh
Ada lagi nih obat pelangsing yang fungsinya mempercepat metabolisme tubuh kita. Obat ini bekerja dengan melakukan pembakaran secara cepat pada makanan atau minuman yang kita konsumsi. Contoh obat jenis ini biasanya yang mengandung kafein, ekstrak teh, gatu kola, dan guarana.
Tentunya, konsumsi dosis tinggi pada obat ini jelas saja menimbulkan efek samping bagi tubuh kita seperti jantung berdebar, pusing, tekanan darah meningkat, mulut terasa kering, mudah haus, dan lain sebagainya. Jadi, konsultasikan ke dokter dulu ya sebelum mengonsumsinya.
Baca juga: Manfaat Dan Bahaya Makanan Pedas
Efek Obat Penurun Berat Badan atau Pelangsing
Kurang lebih itulah jenis-jenis obat pelangsing berdasarkan cara kerjanya. Selain jenis obat di atas, ada juga lho obat pelangsing yang memang dilarang untuk dikonsumsi karena membahayakan tubuh. Berikut ini adalah beberapa obat pelangsing yang berbahaya:
- Sributamine
Obat penurun berat badan ini ditarik peredarannya karena menyebabkan efek samping membahayakan seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
- Rimonabant
Obat pelangsing yang satu ini juga nggak boleh dikonsumsi. Obat ini memiliki efek samping berupa berubahnya mood, depresi, insomnia, dan bahkan munculnya keinginan untuk bunuh diri. Seram, kan?
- Phenytoin
Obat ini juga dilarang lho, karena menyebabkan efek seperti nyeri sendi, penyakit kuning, pendarahan, anemia, dan meningkatkan kadar gula darah. Jadi, jangan sampai salah beli, ya.
- Phenolphthalein
Obat jenis ini merupakan obat percobaan. Efeknya sangat berbahaya, yaitu dapat memicu kanker.
FDA dan BPOM melarang konsumen untuk membeli obat-obatan tersebut. Namun, kita mungkin nggak selalu paham dengan jenis dan kandungan obat-obatan yang kita pilih. Jadi, demi keselamatan, berkonsultasilah dengan tenaga profesional kesehatan dan jangan sembarangan membelinya.
Daripada kita mendapatkan risiko-risiko dan efek samping yang membahayakan tubuh karena mengonsumsi obat-obatan atau suplemen pelangsing, mendingan kita menurunkan berat badan secara sehat. Memang, berat badan yang turun nggak akan cepat dan langsung banyak.
Akan tetapi, percayalah bahwa menurunkan berat badan dengan memperbaiki lifestyle akan lebih bertahan dalam jangka panjang. Kamu pun nggak akan mudah mengalami kenaikan berat badan lagi.
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Alami
Berikut ini adalah tips untuk membantu mempercepat penurunan berat badan secara sehat yang bisa kamu lakukan:
- Makan lebih banyak makanan yang mengandung protein daripada karbohidrat
Tips ini akan membantu mempercepat metabolisme tubuhmu, kamu pun akan merasa kenyang lebih lama, dan tentunya otot kamu akan mudah terbentuk. Lebih baik otot yang terbentuk, daripada lemak ‘kan?
- Mengurangi konsumsi gula dan makanan yang mengandung banyak tepung
Berdasarkan penelitian, tips menurunkan konsumsi karbohidrat ini akan lebih cepat menurunkan berat badanmu lho.
- Makan pelan-pelan
Kamu harus percaya kalau makan pelan-pelan itu dapat membantu kamu cepat merasa kenyang dan nggak akan membuat kamu makan terlalu banyak.
- Istirahat cukup
Kalau kamu nggak istirahat secara cukup dan sering begadang, maka sistem hormonal kamu akan terganggu. Nggak heran kalau kamu juga akan mudah merasa lapar.
- Makan cukup serat
Untuk mempercepat pembakaran lemak, kamu harus mengonsumsi serat dengan cukup yang terkandung dalam buah-buahan serta sayur-sayuran.
- Aktivitas fisik
Melakukan aktivitas fisik sangatlah penting untuk mempercepat metabolisme tubuh kamu, sehingga berat badan mudah turun deh.
Gimana? Kamu lebih memilih cara menurunkan berat badan dengan obat atau memperbaiki pola makan serta aktivitas fisik?
Baca juga: Tips Agar Berat Badan Normal Dan Tidak Naik Turun
Nah, bila ada pertanyaan terkait Efek Obat Penurun Berat Badan atau Pelangsing bisa ditulis di bawah ini.
Referensi:
Mahan, Kathleen and Escott-Stump, Sylvia. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy International Edition. Missouri: Saunders Elsevier.
Artikel berjudul Side Effects of Weight Loss Drugs (Diet Pills) diakses dari https://www.drugs.com/article/side-effects-weight-loss-drugs.html pada 11 Oktober 2019
Artikel berjudul Is It Bad to Loose Weight Too Quickly? Diakses dari https://www.healthline.com/nutrition/losing-weight-too-fast#section4 pada 11 Oktober 2019
Bazzano LA, Hu T, Reynolds K, Yao L, Bunol C, Liu Y, et al. Effects of Low-Carbohydrate and Low-Fat Diets: A Randomized Trial. Ann Intern Med. 2014;161(5):309–18
Pesta DH, Samuel VT. A high-protein diet for reducing body fat : mechanisms and possible caveats. Nutr Metab. 2014;11(53):1–8