Dosis Vitamin E per Hari

Vitamin E
Vitamin E

Dosis Vitamin E per Hari – Setelah pada artikel sebelumnya ada pembahasan mengenai vitamin C dan vitamin D, kini vitamin E juga akan dibahas lho. Mengingat vitamin E juga tidak kalah bermanfaat dan selalu dibutuhkan tubuh untuk menunjang kesehatan. Secara umum, vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, vitamin E juga terkenal akan manfaatnya untuk kulit.

Tentunya, manfaat vitamin E tidak hanya itu. Lalu, sejauh apa ya kita tahu tentang vitamin E? Langsung saja deh baca artikel berikut ini hingga selesai, ya.

Pengertian vitamin E

Vitamin E merupakan vitamin yang larut lemak. Ia akan terabsorbsi dan tersalurkan ke organ-organ tubuh melalui lemak. Vitamin E sendiri akan tersimpan dalam hati (liver) dan jaringan lemak, lalu akan digunakan tubuh saat membutuhkan. Vitamin E juga termasuk antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas yang bisa merusak sel.

Vitamin E seringkali ditemukan pada beberapa jenis makanan seperti minyak sayur, sereal, daging, unggas, telur, hingga buah-buahan.  Vitamin E yang berasal secara alami dari makanan biasanya dalam bentuk RRR-alpha-tocopherol. Sementara itu vitamin E buatan seperti yang terdapat dalam suplemen adalah all-rac-alpha-tocopherol.

Macam-macam Vitamin E

Secara lebih jelas, jenis-jenis vitamin E adalah sebagai berikut.

  • Tocopherol & Tocotrienol

Ada 8 bentuk alami dari vitamin E berdasarkan sudut pandang biokimia. Namun secara umum, bentuk vitamin E dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu tocopherol dan tocotrienol. Masing-masing terbagi lagi menjadi 4 bentuk terpisah, yaitu alfa, beta, delta, dan gamma.

  • Vitamin E sintetis

Selain vitamin E dalam bentuk alami, vitamin E sintetis juga ada lho. Jika vitamin E diproduksi secara kimia, maka memiliki 8 kemungkinan struktur yang disebut “stereoisomer center”.

  • RRR-alpha-tocopherol

Bentuk alami dari alpha-tocopherol adalah RRR-alpha-tocopherol, all-rac-alpha-tocopherol, atau disebut sebagai D-alpha-tocopherol. Sementara itu, bentuk sintetis alpha-tocopherol sering disebut DL-alpha-tocopherol.

Manfaat vitamin E

Tentunya, vitamin E juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti vitamin-vitamin lainnya. Namun, secara lebih spesifik, manfaat vitamin E adalah sebagai berikut.

  • Sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas

Manfaat vitamin E yang pertama adalah sebagai antioksidan yang akan melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas. Radikal bebas sendiri dapat melemahkan dan menghancurkan sel-sel yang sehat. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit kornis seperti penyakit jantung dan kanker. Nah, jika radikal bebas di tubuh jumlahnya tidak seimbang atau lebih banyak dibanding jumlah antioksidan sebagai pertahanan, maka tubuh akan mengalami stres oksidatif. Antioksidan yang dibutuhkan tubuh salah satunya berasal dari vitamin E.

  • Meringankan gejala osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan kondisi kronis yang melibatkan degenerasi (penurunan fungsi) sendi yang menyebabkan nyeri dan rasa kaku. Ada penelitian yang mengemukakan bahwa seseorang yang mengalami osteoarthritis lutut dan diberi 400 IU vitamin E perhari selama 2 bulan, menunjukkan penurunan gejala klinis dan penurunan kondisi stres oksidatif.

  • Meringankan gejala diabetes

Bagi penderita diabetes, konsumsi vitamin E secara cukup ternyata juga bermanfaat lho. Penelitian membuktikan bahwa suplementasi vitamin E dapat memperlambat onset penyakit diabetes tipe 1 maupun 2 dan meringankan gejalanya. Dengan kata lain, supementasi vitamin E dapat mengontrol komplikasi diabetes.

  • Meningkatkan kesehatan kulit

Sering denger ‘kan kalau vitamin E banyak terdapat dalam produk kecantikan? Ya, manfaat vitamin E juga termasuk pada kesehatan kulit. Biasanya, vitamin ini dijadikan bahan dalam produk skincare maupun makeup. Nah, vitamin E sendiri dalam meningkatkan kesehatan kulit berperan untuk melawan stres oksidatif dari radikal bebas. Selain itu, vitamin E juga berperan dalam melindungi kulit kita dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.

  • Sebagai antiinflamasi

Manfaat vitamin E yang satu ini masih berkaitan dengan perannya sebagai antioksidan. Perlu diketahui bahwa adanya radikal bebas dalam tubuh kita memicu proses inflamasi (mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing). Vitamin ini akan membantu menghambat inflamasi dan mendorong sel-sel yang rusak agar mati. Sebab, sel-sel rusak dapat bereproduksi dan tumbuh di luar kendali yang justru menyebabkan efek tidak bagus bagi kesehatan.

  • Berperan dalam mengurangi inflamasi pada penyakit perlemakan hati

Penyakit perlemakan hati (fatty liver disease) merupakan suatu kondisi yang terkait dengan obesitas dan diabetes. Sehingga menyebabkan perubahan metabolik, inflamasi, serta perubahan flora usus yang memicu pembentukan lemak di hati. Kondisi ini lama-kelamaan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Nah, menurut penelitian, vitamin E dalam bentuk natural alpha tocopherol dapat membantu mengatasi komponen inflamasi pada kondisi ini.

  • Meningkatkan kesehatan jantung

Penelitian membuktikan bahwa vitamin E dapat mencegah atau menghambat penyakit jantung koroner lho. Vitamin E juga dapat menghambat pembentukan pembekuan darah yang dapat menyebabkan gagal jantung atau thromboembolisme vena. Sementara itu, penelitian observasional membuktikan bahwa semakin tinggi konsumsi vitamin E berhubungan dengan menurunnya penyakit jantung.

  • Menunjang kesehatan mata

Manfaat lain dari vitamin E adalah menunjang kesehatan mata. Terkait dengan radikal bebas yang memicu stres oksidatif, hal ini sangat berkaitan dengan penyakit mata seperti katarak atau gangguan penglihatan lain, yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. Antioksidan pada vitamin E dipercaya dapat mengatasi kondisi ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi vitamin E (sekitar 20 mg/hari atau 30 IU), memiliki risiko lebih rendah mengalami penyakit mata terkait usia (Age-related macular degeneration) dibanding yang mengonsumsi vitamin E dalam jumlah rendah (<10 mg/hari atau <15 IU).

  • Mencegah penurunan kognitif

Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di otak, di mana hal ini memicu penurunan kognitif dan juga penyakit terkait. Manfaat vitamin E dalam hal ini dipercaya mampu berperan sebagai antioksidan yang akan mencegah penurunan fungsi otak. Banyak penelitian yang membuktikan akan hal ini, tetapi ada juga penelitian yang tidak menunjukkan hubungan antara vitamin E dan penurunan kognitif. Jadi, mengenai manfaat vitamin E yang satu ini perlu penelitian lebih lanjut lagi.

Itulah beberapa manfaat vitamin E yang bisa kita ketahui. Akan tetapi, perlu diingat bahwa akan selalu ada penelitian lanjutan dan terbaru mengenai vitamin E. Jadi, mungkin saja ulasan di atas ada yang mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Dosis vitamin E per hari

Setelah mengetahui manfaat vitamin E, sudah tahu belum, kira-kira dalam sehari kita perlu konsumsi seberapa banyak sih? Ada beberapa sumber yang bisa dijadikan referensi, tetapi menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 dari Kemenkes, kebutuhan vitamin E perhari adalah sebagai berikut.

Dosis vitamin E per hari

Sumber vitamin E

Untuk memenuhi asupan vitamin E setiap hari, kita bisa mengonsumsi makanan-makanan tinggi vitamin E. Lalu, apa saja ya makanan yang kaya akan vitamin E?

Sumber vitamin E
*cup menjadi satuan takaran yang sering digunakan di luar negeri. 1 cup sendiri kira-kira setara dengan cup pada air mineral gelas berukuran 240 ml. Jadi, bayam rebus 1/2 cup kira-kira setara dengan banyaknya bayam rebus dalam ½ gelas cup air mineral tersebut.

Efek samping kelebihan vitamin E

Suatu zat gizi memang tidak akan berefek bagus bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Begitu pula dengan vitamin E, jika dikonsumsi melebihi Dosis Vitamin E per Hari tentu dapat menyebabkan efek samping serius. Biasanya, vitamin E yang terdapat secara alami dalam makanan tidak akan menyebabkan kelebihan asupan. Yang dikhawatirkan adalah asupan vitamin E yang berasal dari suplemen.

Batas aman konsumsi vitamin E adalah tidak melebihi 1000 mg perhari. Hal ini sama saja dengan 1100 IU vitamin E sintetis (all-rac-alpha-tocopherol) atau 1500 IU vitamin E alami (RRR-alpha-tocopherol). Asupan yang melebihi 1000 mg perhaari dapat berisiko memicu efek samping seperti mual, pusing, sakit kepala, hingga pendarahan. Ada juga yang mengatakan bahwa efek samping vitamin E juga termasuk kejadian stroke hemorrhagic dan peningkatan risiko kanker prostat.

Defisiensi vitamin E

Defisiensi alias kekurangan vitamin E merupakan kejadian yang langka dan jarang ditemukan pada orang sehat yang mengonsumsi vitamin E dalam jumlah sedikit dalam asupan makannya. Bayi dengan berat lahir rendah (<1500 gram) mungkin saja mengalami defisiensi vitamin E.

Selain itu, orang dengan gangguan penyerapan lemak pada pencernaannya pun mungkin saja akan mengalami defisiensi vitamin E. Jika hal ini terjadi, tanda kekurangan vitamin E termasuk neuropati perifer, ataksia (gangguan keseimbangan dan koordinasi), miopati skeletal, retinopati (gangguan penglihatan), dan gangguan respon imun.

Penutup

Begitulah ulasan lengkap mengenai vitamin E dari segi pengertian, manfaat, Dosis Vitamin E per Hari, dan ulasan mengenai kelebihan maupun kekurangan vitamin C. Perlu diingat bahwa seiring berjalannya waktu akan selalu ada penelitian ter-update mengenai vitamin E. Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

Referensi:

National Institutes of Health Office of Dietary Supplements. Artikel berjudul “Vitamin E”. Diakses dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/ VitaminE-HealthProfessional/ pada September 2021.

Artikel berjudul “Vitamin E”. Diakses dari https://www.webmd.com/vitamins/ ai/ingredientmono-954/vitamin-e pada September 2021.

Buesing, Scott. 2021. The Different Forms and Benefit of Vitamin E. Diakses dari https://id.iherb.com/blog/ forms-and-benefits- of-vitamin-e/1291?gclid=EAIaIQobChMIqsDLyLyh8wIVC7ayCh02MAVCEAAYASAAEgLG4fD_BwE&gclsrc=aw.ds pada September 2021.

DiGiacinto, Jessica. 2021. The Benefits of Vitamin E. Diakses dari https://www.healthline.com/health/ all-about-vitamin-e#reduces- oxidative-stress pada September 2021.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *