Diet Vegan : Manfaatnya Menurut Penelitian – Diet vegan menjadi salah satu jenis pola makan yang banyak diterapkan oleh masyarakat. Diet vegan ini mengusung menghindari pola makan dari sumber makanan hewani dan turunannya. Bahkan para veganism pun menghindari produk hewani untuk dimanfaatkan sebagai kosmetik, peralatan seperti tas, sepatu, dan lain sebagainya.
Ada beberapa alasan yang mendasari para veganism menerapkan diet ini. Yang pertama, karena vegan percaya bahwa semua makhluk hidup memiliki hak hidup dan kebebasan yang sama. Maka, mereka menentang untuk mengakhiri kehidupan hewan secara sadar. Selain itu, mereka juga menerapkan vegan untuk alasan menjaga lingkungan. Karena peternakan hewan banyak berpengaruh pada pencemaran lingkungan dan juga perubahan iklim.
Baca juga: Perbedaan vegan dan vegetarian
Namun, ada juga yang memilih menerapkan diet vegan karena alasan kesehatan. Mungkin manfaat diet vegan bagi kesehatan hampir sama dengan diet vegetarian. Akan tetapi ada beberapa hal yang berbeda karena dari pola konsumsi pun ada perbedaan. Berikut ini adalah manfaat kesehatan lebih detail dari diet vegan.
Diet Vegan : Manfaatnya Menurut Penelitian
Kaya akan zat gizi tertentu
Pola makan vegan, karena menghilangkan semua produk hewani, maka akan membuat siapa pun yang menerapkan pola makan ini bergantung pada makanan lain. Tentunya, vegan nggak hanya akan makan buah-buahan maupun sayur-sayuran, tapi juga makan kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan. Menurut penelitian, pola makan vegan cenderung berkontribusi dalam memberikan lebih banyak serat, antioksidan, dan zat-zat gizi bermanfaat.
Makanan-makanan dari diet vegan pun kaya akan kalium, magnesium, folat, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Namun, pemilihan pola makan diet vegan pun perlu pengaturan tertentu. Hal ini bertujuan agar kebutuhan gizi seperti asam lemak esensial, vitamin B12, zat besi, kalsium, yodium, dan zinc tercukupi. Jadi, orang yang menerapkan diet vegan memang sebaiknya nggak memilih sumber makanan yang miskin zat gizi.
Dapat membantu menurunkan berat badan
Manfaat yang satu ini memang mirip dengan manfaat menerapkan diet vegetarian. Namun penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa orang yang menerapkan diet vegan memang cenderung lebih kurus dibanding orang dengan diet non-vegan. Selain itu, IMT (Indeks Massa Tubuh) yang dimiliki vegan juga lebih kecil.
Untuk menurunkan berat badan sendiri, ada penelitian bahwa diet vegan mampu menurunkan berat badan seseorang hingga 4,2 kg selama periode 18 minggu. Hal ini tentu lebih efektif dibandingkan dengan orang yang menerapkan diet penurunan berat badan lainnya. Seperti diet rendah kalori, rendah protein, dan lain sebagainya.
Dalam diet vegan ini, orang juga akan cenderung makan dengan kenyang tapi rendah kalori. Karena memang makanan berbasis tumbuhan banyak mengandung serat. Serat ini memiliki kalori yang rendah, tapi mampu mempertahankan rasa kenyang. Jadi, sangat recommended dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Diet vegatarian yang sehat
Menormalkan kadar gula darah dan memperbaiki fungsi ginjal
Pola diet vegan ini pun bermanfaat dalam menormalkan kadar gula darah. Sehingga, sangat mampu mencegah terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2. Menurut penelitian, orang yang menerapkan diet vegan ini cenderung memiliki kadar gula darah lebih rendah. Selain itu, sensitivitas insulin juga lebih tinggi, sehingga dapat menyebabkan risiko diabetes tipe 2 menurun sebanyak 50 – 78%.
Tidak hanya mencegah terjadinya diabetes tipe 2, diet vegan ini pun mampu mencegah terjadinya komplikasi diabetes melitus tipe 2 seperti tekanan darah tinggi dan gangguan ginjal. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pola makan vegan lebih mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Hal ini dibandingkan dengan diet dari American Diabetes Association (ADA), American Heart Association (AHA), dan National Cholesterol Education Program (NCEP).
Penerapan diet vegan ini pun mampu membuat para penderita diabetes tipe 2 mengurangi konsumsi obat penurun kadar gula darah. Ini menjadi cara yang lebih sehat untuk mencegah ketergantungan obat.
Pada dasarnya, protein pada makanan hewani yang masih dikonsumsi pada orang non-vegan memang mampu meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan fungsi ginjal. Akan berbeda lagi apabila penderita diabetes mengganti protein hewani menjadi protein nabati. Sebab, hal ini sangat efektif mengurangi risiko menurunnya fungsi ginjal.
Diet vegan mampu mencegah terjadinya penyakit kanker
Mungkin kita sering mendengar bahwa penyakit kanker bisa disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat. Ya memang betul, karena menurut WHO, sekitar 1/3 dari semua penyakit kanker dapat dicegah oleh faktor diet. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa mengonsumsi polong-polongan secara teratur bisa mengurangi risiko kanker kolorektal sekitar 9 – 18%.
Makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar sebanyak 7 porsi per hari dalam diet vegan pun mampu mencegah risiko kematian akibat kanker hingga 15%. Hal ini karena pada sayur dan buah-buahan terdapat antioksidan dan vitamin yang mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas yang masuk pada tubuh bisa disebabkan oleh makanan hewani, makanan berlemak, faktor stres, maupun berbagai faktor seperti virus, bakteri, dan lain sebagainya.
Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa diet vegan mampu menurunkan risiko kanker payudara. Terutama apabila makanan vegan yang banyak dikonsumsi adalah produk kedelai. Kedelai ini mampu meningkatkan produksi hormon estrogen yang bermanfaat mencegah kanker payudara.
Faktanya, selain banyak antioksidan, pola makan pada vegan memang mengurangi konsumsi daging hewani dan daging olahan yang dimasak pada suhu tinggi. Daging olahan merupakan salah satu makanan pemicu kanker. Terutama daging olahan yang diproses dengan banyak tahap seperti sosis, kornet, makanan frozen, dan lain sebagainya.
Baca juga: Cara mencegah virus Corona
Menurunkan risiko penyakit jantung
Mengonsumsi buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan dalam diet vegan tentunya dapat memperbanyak asupan serat kita. Hal ini bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Asalkan, pola diet vegan yang diterapkan memang sudah direncanakan dengan baik dengan berbagai bahan makanan yang kaya gizi. Beberapa hal yang berpengaruh pada terjadinya penyakit jantung antara lain tekanan darah tinggi dan tingginya kolesterol.
Ada penelitian yang membandingkan diet vegan dan diet vegetarian dalam pengaruhnya terhadap tekanan darah tinggi. Ternyata, diet vegan mampu menurunkan risiko terkena tekanan darah tinggi sebanyak 75%. Selain itu, diet vegan juga mampu menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung sebanyak 42%.
Tidak hanya itu. Pola diet vegan ini pun, mampu secara efektif mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan kadar kadar kolesterol total. Kedua jenis kolesterol tersebut memang sangat berpengaruh pada kesehatan jantung. Pada diet vegan ini memang cenderung mengonsumsi lebih banyak biji-bijian dan kacang-kacangan, di mana kedua kelompok makanan ini banyak mengandung asam lemak tak jenuh dan antioksidan. Maka, kesehatan jantung pun akan lebih terjaga.
Mungkin kita pun sering mendengar kalau lemak pada makanan hewani seperti pada kacang-kacangan lebih bagus dibanding lemak hewani. Memang betul, karena lemak hewani dan juga lemak akibat pengolahan makanan hewani dapat meningkatkan adanya plak di pembuluh darah. Plak di pembuluh darah tentu sangat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mengurangi rasa sakit akibat radang persendian
Radang persendian atau disebut juga rheumatoid arthritis merupakan peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri. Radang sendi ini menyebabkan beberapa keluhan seperti bengkak, nyeri, dan sendi terasa kaku. Nah, beberapa penelitian telah melaporkan bahwa pola diet vegan memiliki dampak positif pada berbagai jenis radang sendi.
Ada penelitian yang mengemukakan bahwa mereka yang menjalani diet vegan lebih sedikit mengalami gejala rheumatoid arthritis. Gejala-gejala yang berkurang tersebut meliputi rasa sakit, pembengkakan di sendi, dan kekakuan di pagi hari dibandingkan dengan orang-orang yang menjalani diet omnivora (mengonsumsi segala jenis makanan). Dengan diet vegan ini, orang yang mengalami radang sendi akan lebih mudah atau fleksibel untuk bergerak.
Nah, itu dia beberapa hasil penelitian mengenai manfaat diet vegan. Jika memang ingin menerapkan diet ini untuk tujuan manfaat kesehatan yang potensial, sah-sah saja kok. Asalkan, makanan berbasis tumbuhan yang dikonsumsi tetap beragam dan kaya gizi. Jadi, nggak hanya mengonsumsi beberapa jenis makanan saja. Selain itu, manfaat kesehatan di atas tidak semata-mata bisa didapatkan dari penerapan diet vegan saja. Namun juga perlu penerapan aktivitas fisik secara rutin, istirahat teratur, dan menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: Cara menghitung IMT
Apabila ada pertanyaan terkait Diet Vegan : Manfaatnya Menurut Penelitian bisa ditulis di bawah ini.
Referensi:
Turner-McGrievy GM, Barnard ND, Cohen J, Jenkins DJ, Gloede L, Green AA. Changes in nutrient intake and dietary quality among participants with type 2 diabetes following a low-fat vegan diet or a conventional diabetes diet for 22 weeks. J Am Diet Assoc. 2008 Oct;108(10):1636-45.
Lee YM, Kim SA, Lee IK, Kim JG, Park KG, Jeong JY, Jeon JH,, Shin JY, Lee DH. Effect of a Brown Rice Based Vegan Diet and Conventional Diabetic Diet on Glycemic Control of Patients with Type 2 Diabetes: A 12-Week Randomized Clinical Trial. PLoS One. 2016 Jun 2;11(6):e0155918.
Barnard ND, Cohen J, Jenkins DJ, Turner-McGrievy G, Gloede L, Green A, Ferdowsian H. A low-fat vegan diet and a conventional diabetes diet in the treatment of type 2 diabetes: a randomized, controlled, 74-wk clinical trial. Am J Clin Nutr. 2009 May;89(5):1588S-1596S.
Dinu M, Abbate R, Gensini GF, Casini A, Sofi F. Vegetarian, vegan diets and multiple health outcomes: A systematic review with meta-analysis of observational studies. Crit Rev Food Sci Nutr. 2017 Nov 22;57(17):3640-3649.
Nagura J et al. Fruit, vegetable and bean intake and mortality from cardiovascular disease among Japanese men and women: the JACC Study. Br J Nutr. 2009 Jul;102(2):285-92.
Peltonen R, Nenonen M, Helve T, Hänninen O, Toivanen P, Eerola E. Faecal microbial flora and disease activity in rheumatoid arthritis during a vegan diet. Br J Rheumatol. 1997 Jan;36(1):64-8.