Reaksi Asam Basa

oksida asam dengan pasangan asam dalam artikel reaksi asam basa
oksida asam dengan pasangan asam dalam artikel reaksi asam basa

Reaksi Asam Basa – Pada bagian ini kita akan membahas berbagai jenis reaksi dalam larutan asam basa, khususnya larutan elektrolit.

Pembahasan terutama mengenai zat-zat apa saja yang menjadi produk dari suatu reaksi, misalnya zat-zat apa yang terbentuk jika magnesium direaksikan dengan asam klorida?

Jangan lupa baca juga:

Untuk menentukan jumlah zat yang terlibat dalam suatu reaksi, harus didasarkan pada persamaan reaksi, ada berbagai reaksi asam basa dalam larutan, antara lain sebagai berikut:

A. Reaksi Penetralan

Reaksi penetralan adalah reaksi yang dapat dihasilkan apabila terjadi reaksi antara asam dengan basa.  

HCl + NaOH →  NaCl + H2O

Jika seandainya larutan asam dan basa dicampur,  maka ion H+ dari asam  dan ion OH dari basa akan bergabung dan membentuk molekul air (H2O), sedangkan anion dari asam dan kation dari basa akan berikatan membentuk senyawa garam.

Hasil reaksi antara asam dengan basa membentuk air (H2O) yang bersifat netral, hal tersebut dapat dikatakan sebagai reaksi penetralan.

Asam + basa  → garam  +  air

Contoh:

  • HCl + NaOH → NaCl + H2O
  • H2SO4 + 2 NH4OH → (NH4)2SO4 + 2H2O
  • 2 CH3COOH + Ba(OH)2   → (CH3COO)2 Ba + 2 H2O

Walaupun reaksi asam basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi itu (disini yang dimaksud adalah garam) tidak selalu bersifat netral, melainkan tergantung pada kekuatan asam basa yang membentuknya. Jika larutan asam basa dicampur, maka ada tiga kemungkinan sifat garam yang terbentuk, yaitu:

  • Asam kuat + basa kuat → garam (netral)
  • Asam  kuat + basa lemah → garam (asam)
  • Asam lemah + basa kuat   → garam (basa)

Reaksi penetralan juga dapat digunakan untuk menetapkan kadar atau konsentrasi suatu larutan asam atau basa. Penetapan kadar suatu larutan ini dapat disebut sebagai titrasi asam basa.

Titrasi adalah penambahan suatu larutan baku (larutan yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain dengan bantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen.

Titrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna, saat perubahan warna indikator itulah disebut titik akhir titrasi.

B. Reaksi Pembentukan Gas

1. Reaksi Pembentukan Gas Hidrogen

Sebagai contoh reaksi pembentukan gas hidrogen kita dapat mereaksikan magnesium dengan asam klorida encer,ternyata magnesium larut disertai terbentuknya gelembung-gelembung gas.

Gas itu tidak berwarna, tidak berbau, ringan dan mudah meletup, sifat-sifat ini menunjukkan bahwa gas tersebut adalah gas hidrogen. Jika larutan diuapkan ternyata meninggalkan kristal berwarna putih, yaitu magnesium klorida, MgCl2.

Jadi, dapat diketahui bahwa reaksi magnesium dengan asam klorida menghasilkan MgCl2 dan has H2. Persamaan reaksi nya adalah:

Mg (s) + HCl (aq) →  MgCl2 (aq) + H2 (q)

2. Reaksi Pembentukan Gas Karbondioksida

Pembentukan gas karbon dioksida dapat dihasilkan dari reaksi antara garam-garam karbonat dengan asam, dengan reaksi sebagai berikut:

CaCO3 + 2 HCl → CaCl2 + H2O + CO2

C. Reaksi Pengendapan

Untuk mengetahui apakah suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak, kita harus mengetahui kelarutan zat yang akan terjadi, berikut ini merupakan zat-zat yang sukar larut dan mudah larut.

  • Hampir semua jenis asam larut, kecuali H2S dan H2SiO3.
  • Sebagian besar basa sukar larut, kecuali basa golongan IA, yaitu (NaOH, KOH, LiOH, RbOH, dan CsOH).
  • Garam nitrat, asetat, klorat, dan perklorat mudah larut.
  • Garam klorida, bromida, dan iodida mudah larut, kecuali AgCl, AgBr, PbBr2, HgBr2, Agl, PbI2, Hg2I2, dan HgI2.
  • Garam flourida mudah larut, kecuali MgF2, CaF2, SrF2, dan BaF2.
  • Golongan sulfida sukar larut, kecuali sulfida golongan IA, sulfida gologan IIA, dan (NH4)2S.

Contoh reaksi pengendapan:

NaI +  Pb(NO3)2 → PbI2(s) + 2NaNO3

Reaksi antara larutan timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 dengan larutan natrium iodida (NaI) membenttuk endapan timbal (II)iodida (PbI2).

D. Reaksi Oksidasi

1. Reaksi antara oksida basa dengan asam

Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa dengan asam membentuk garam dan air. Oksida logam yang larut dalam air akan membentuk basa, tetapi hanya oksida dari logam golongan alkali dan alkali tanah (kecuali oksida dari berilium tidak larut dalam air).

Oksida basa + asam → garam + air

Contoh:

Kalsium oksida larut dalam air membentuk kalsium hidroksida:

CaO (s) + H2O (I) → Ca(OH)2 (aq)

2. Reaksi antara oksida asam dengan basa

Oksida asam adalah oksida unsur nonlogam yang dengan air membentuk asam dan basa membentuk garam dan air.

Oksida basa + asam → garam + air

Contoh:

CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3(s)  + H2O(l)

Persamaan ion lengkap:

CO2 (g) + Ca2+(aq) + 2 OH (aq) → CaCO3(s)   + H2O(l)

Beberapa oksida asam dengan pasangan asam yang sesuai diberikan pada tabel berikut:

oksida asam dengan pasangan asam dalam artikel reaksi asam basa

3. Reaksi logam dengan asam

Hampir semua logam larut dalam asam kuat (HCl atau H2SO4) membentuk garam dan gas hidrogen. logam  yang tidak larut dalan asam kuat encer yaitu Cu, Hg, Ag, Pt, dan Au. Reaksi logam dengan asam merupakan reaksi redoks.

Logam yang lebih reaktif dapat mendesak logam yang kurang kreatif dari larutannya. Urutan kereaktifan dari beberapa logam adalah sebagai berikut:

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Contoh:

Reaksi logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat. Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+ yang selanjutnya bergabung dengan ion SO42- membentuk larutan ZnSO4 sedangkan ion Cu2+ tereduksi menjadi logam Cu.

Persamaan reaksi:

Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4 (aq) + Cu(s)

CuSO4 dan ZnSO4 tergolong elektrolit kuat.

Persamaan ion lengkap:

Zn (s) + Cu2+ (aq) + SO42- (aq) → Zn2+ (aq) + SO42- (aq) + Cu (s)

Persamaan ion bersih:

Zn (s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq)+ Cu (s)

4. Reaksi antara dua jenis garam

Garam 1 + Garam 2 → Garam 3 + Garam 4

Contoh:                

Reaksi larutan timbal (II) nitrat, Pb(NO3)2, dengan larutan kalium iodida, KI, membentuk endapan timbal (II) iodida, Pbl2.

Persamaan reaksi:

Pb(NO3)(aq) + 2 KI (aq) → Pbl2 (s) + 2 KNO3 (aq)

Persamaan ion lengkap:

Pb2+ (aq) + 2 NO3(aq) + 2 K+ (aq) + 2 I (aq) → Pbl2 (s) + 2 K+ (aq) + 2 NO3(aq)

Persamaan ion bersih:

Pb2+ (aq) + 2 I (aq) → Pbl2 (s)

5. Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan basa

Garam 1 + Basa 1 → Garam 2 + Basa 2

Contoh:

Reaksi larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan kalsium hidroksida membentuk endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan kalsium sulfat ( jika konsentrasi larutan yang direaksikan cukup pekat, maka kalsium sulfat yang terbentuk akan mengendap).

Persamaan reaksi:

CuSO4 (aq) + Ca (OH)2 (aq) → Cu(OH)2 (s) + CaSO4 (aq)

Persamaan ion lengkap:

Cu2+ (aq) + SO42- (aq) + Ca2+ (aq) +2 OH (aq) → Cu(OH)2 (s) + Ca2+ (aq) +  SO42- (aq).

Persamaan ion bersih:

Cu2+ (aq) + 2 OH(aq) → Cu(OH)2 (s)

Sampai disini dulu pembehasan kita ya, apabila ada pertanyaan terkait Reaksi Asam Basa bisa di tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Daftar Pustaka:

Harnanto Ari dan Ruminten. (2009). Kimia Untuk SMA Dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Utami Budi, dkk. (2009). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X1 Program Ilmu Alam: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Priambodo Erfan, dkk. (2009). Aktif belajar kimia kelas 11 untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Pos terkait