Para ahli berbeda pendapat terkait jumlah macam-macam atau jenis-jenis makna dalam bahasa. Ada yang membagi menjadi 7macam makna, 12 makna bahkan ada yang sampai 25 makna.
Akan tetapi secara tersusun, pembagian jenis makna menurut Sudaryat (2009:22) terbagi menjadi menjadi dua bagian besar yakni makna leksikal dan makna struktural.
Dari makna leksikal terdiri dari dua makna yaitu makna langsung dan makna kiasan. Sedangkan dalam makna struktural juga dibagi menjadi dua macam makna yaitu makna gramatikal dan tematis.
Dari makna langsung masih dapat dibagi menjadi jenis makna lagi yaitu makna umum dan khusus. Sedngkan dalam makna kiasan dapat dibagi menjadi enam tipe makna yakni konotatif, afektif, stilistik, reflektif, kolokatif dan idiomatikal.
Artikel terkait: Pengertian makna menurut para ahli
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat gambar struktur pembagian macam-macam atau jenis-jenis makna berikut ini.
A. Makna Leksikal
Makna leksikal merupakan makna dari unsur bahasa yang digunakan sebagai peristiwa, lambang benda, objek dan sebagainya. Atau lebih mudahnya begini, makna leksikal yakni makna yang sesuai dengan tangkapan indera manusia.
Jenis makna ini dapat dibagi menjadi dua yakni:
1. Makna Langsung atau Konspetual atau Denotatif
Makna langsung merupakan makna kata yang didasari atas penunjukan langsung pada objek atau suatu hal di luar bahasa. Berdasarkan keluasan cakupan maknanya, dapat dibagi menjadi dua yaitu makna umum dan makna khusus.
Makna umum merupakan kata yang memiliki makna umum atau lebih luas sehingga masih bisa diperinci lagi maknanya. Sedangkan makna khusus merupakan kata yang memiliki makna secara khusus atau lebih sempit sehingga tidak bisa dijabarkan/dirinci lagi.
Contoh:
Budi berangkat ke sekolah (makna umum)
Budi sekolah lagi di Mesir (makna khusus)
Kata “sekolah” pada makna umum bisa bermakna sekolah TK, SD, SMP atau SMA. Akan tetapi, kata “sekolah” pada makna umum bisa juga bermakna kuliah.
Ratih sedang mengunjungi peternakan hewan (makna umum)
Ratih sedang mengunjungi peternakan ayam (makna khusus)
Kata “hewan” pada makna umum bisa bermakna ayam, sapi, kambing ataiu yang lainnya. Tapi kata “ayam” pada makna khusus bermakna hewan ayam saja.
Andi pergi ke pasar untuk membeli bumbu rendang (makna umum)
Garam merupakan bumbu yang penting bagi setiap masakan (makna khusus)
Kata “bumbu” pada makna umum bisa bermakna macam-macam bumbu. Tapi kata “bumbu” pada makna khusus hanya merujuk pada satu macam bumbu yaitu garam.
Kemarin ada orang yang melihatku (makna umum)
Kemarin ada orang yang melirikku (makna khusus)
Kata “melihat” pada makna umum bisa bermakna melirik, melotot, memandang, menengok dsb. Tapi kata “melirik” pada makna khusus memiliki makna yang lebih detail.
Maaf kalau tempatnya kotor, soalnya di rumahku ini ada hewan peliharaan (makna umum)
Maaf kalau tempatnya kotor, soalnya di rumahku ini ada peliharaan ayam (makna khusus)
Kata “hewan peliharaan” bisa bermacam-macam maknanya misalnya kucing, kambing, ayam dsb. Tapi kata “peliharaan ayam” bermakna lebih detail yakni satu jenis hewan saja yaitu ayam.
Artikel lainnya: Makna konotatif, denotatif, gramatikal, leksikal, kias dan lugas
2. Makna Kiasan
Makna kiasan merupakan makna kata yang dapat menimbulkan suatu rasa dari si penyapa.
Contoh:
Ada perkumpulan sedang mengadakan pertemuan di depan GOR.
Ada gerombolan sedang mengadakan pertemuan di depan GOR.
Kata “perkumpulan” memiliki nilai rasa yang lebih tinggi daripada kata “gerombolan” meskipun memiliki arti yang sama yaitu kelompok atau perhimpunan.
Sekarang harus pengiritan karena sekarang tanggal tua
Sekarang harus pengiritan karena kondisi keuangan menipis.
Kata “tanggal tua” memiliki nilai sastra atau rasa yang lebih tinggi daripada “kondisi keuangan menipis” meski maknanya sama.
Demikian artikel macam-macam atau jenis-jenis makna secara umum. Untuk makna kiasan yang lebih detail dan makna struktural akan kita bahas pada halaman lainnya.
