Jenis Data Center

Mengetahui jenis data center dan tahu cara memilih data center yang baik dan tepat merupakan sebuah keharusan bagi perusahaan-perusahaan di era digitalisasi ini.

Pada era sekarang ini, dokumen-dokumen perusahaan mulai dari catatan, foto dan video disimpan dalam bentuk file digital.

Oleh karenanya, maka perlu sebuah tempat yang kemudian kita namakan sebagai pusat data atau data center sebagai tempat menyimpan data-data penting perusahaan.

Jenis Data Center

Ada beberapa jenis-jenis data center yang tersedia. Dari sinilah sebuah perusahaan akan memilih layanan pusat data yang tepat untuk perusahaannya. Berikut beberapa macam data center:

1. Enterprise Data Centers

Ini merupakan jenis data center yang dibuat dan dikelola sendiri oleh perusahaan. Biasanya letak lokasi data centernya tidak jauh dari letak perusahaannya atau masih dalam lingkungan perusahaan.

Sebuah perusahaan yang menggunakan pusat data jenis ini pasti merupakan perusahaan yang sangat besar dengan kemampuan keuangan yang tinggi karena perusahaan harus menyediakan tempat, peralatan, serta teknisi yang ahli dibidangnya. Semuanya ini membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

Keuntungan terbesar bagi perusahaan yang menggunakan jenis data center ini yaitu terkait akses penuh perusahaan dalam pengembangan dan pengelolaan pusat data.

2. Colocation Data Centers

Ini merupakan jenis pusat data yang digunakan di perusahaan data center yang mempunyai layanan penyediaan data center lengkap beserta tempat, hardware, software dan sumber daya manusia yang mumpuni.

Perusahaan lain yang membutuhkan tempat penyimpanan data dapat menyewa space layanan ini, mereka cukup membayar biaya layanannya saja.

Di Indonesia perusahaan yang menerapkan colacation data centers yakni DCI. Data Center Indononesia (DCI) menyewakan space pusat data yang dapat disewa oleh perusahaan lain yang membutuhkan.

3. Hyperscale Data Centers

Hyperscale data centers merupakan tipe pusat data yang memberikan keleluasaan dan kemudahan untuk meningkatkan kapasitas pusat datanya.

Cara meningkatkan kualitas dan kapasitas pusat datanya yakni dengan mengganti peralatan yang lama menjadi peralatan yang lebih modern, punya daya sistemnya yang lebih besar dan sebagainya sehingga mampu menampung jutaan server secara bersamaan.

Perusahaan besar seperti facebook, google, amazon, microsoft dan Alibaba menggunakan tipe pusat data ini.

4. Managed Data Centers

Pusat data dengan tipe managed data centers itu sama dengan pusat data bertipe colocation data centers. Adapun yang membedakannya hanyalah pada manajemen servernya saja.

Pada tipe managed data centers, pihak penyedia layanan akan memberikan layanan manajemen server milik perusahaan yang menyewanya.

Layanan manajemennya meliputi penjadwalan dalam membackup data, melakukan update software yang digunakan, membersihkan data base dari data-data yang sudah tidak digunakan, melakukan cek keamanan server dari malware dan virus, mengecek setiap lalu lintas data serta melakukan tindakan perlindungan apabila ditemukan sebuah anomali trafik dan sebagainya.

Layanan managed data centers biasanya digunakan oleh perusahaan menengah yang membutuhkan kapasitas server besar namun tidak mau pusing mengurusi manajemennya.

5. Edge Data Center

Tipe pusat data ini akan membuat tempat data centernya di lebih dari satu lokasi namun pembangunannya tetap mempertimbangkan jarak terdekat dengan wilayah user atau pengguna.

Penempatan di lebih dari satu lokasi ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan keterlambatan transfer data terutama saat trafik pengunjung sedang meningkat.

Misalnya begini, ketika para penggunanya (user) tinggal di wilayah Eropa dan Asia Tenggara, maka kita bisa memilih server yang bertempat di Belanda dan Singapura.

Hal ini lebih baik karena server di Belanda berada di Eropa yang artinya lebih dekat dengan user yang tinggalnya di Eropa sedangkan server yang berada di Singapura lebih dekat dengan pengguna (user) yang tinggal di negara-negara wilayah Asia Tenggara.

Akan tetapi jika kita simpan datanya di satu server yang bertempat di Singapura saja, maka pengguna yang tinggal di Eropa akan ada sedikit perlambatan transfer data karena jaraknya yang jauh.

6. Micro Data Centers

Apabila kita bandingkan dengan jenis data center lainnya, maka tipe pusat data ini ruang lingkupnya lebih kecil. Micro data centers hanya melayani suatu wilayah saja.

Mungkin diantara kita pernah melihat aplikasi komputer antrian di bank atau rumah sakit, aplikasi khusus informasi layanan masyarakat di dinas dan sebagainya. Nah, data-data yang dimasukkan akan disimpan dalam pusat data skala kecil (micro data centers).

Cara Memilih Data Center Yang Baik

Berikut ini cara yang dapat kita lakukan agar mendapatkan layanan data center yang baik dan tepat.

1. Memiliki sumber daya listrik yang baik

Pastikan letak data center berada di wilayah yang pasokan listriknya lancar atau jarang sekali ada pemadaman dari PLN. Dan juga carilah informasi berapa jam ketahanan suatu pusat data akan tetap hidup jika terjadi pemadaman listrik.

2. Memiliki versi hardware dan software penyimpanan yang terbaru

Hardware dan software versi terbaru tentu memiliki kemampuan yang lebih daripada versi yang lama. Untuk itu pilihlah layanan yang menggunakan versi terbaru.

3. Memiliki sistem keamanan fisik dan cyber yang baik

Agar data yang kita simpan itu aman, maka carilah perusahaan pusat data yang lokasinya aman dari bencana, memiliki ruangan pendingin yang stabil serta peralatan pemadam otomatis apabila terjadi kebakaran.

Selain itu juga harus memiliki tim cyber yang berpengalaman agar meminimalisir pencurian data oleh hacker atau orang yang tidak bertanggung jawab.

4. Memiliki bandwith yang besar

Semakin besar bandwith-nya, maka proses transfer data akan semakin cepat. Tentu kita tidak akan senang apabila kemampuan server dalam memproses data sangat lambat.

5. Pilihlah pusat data yang lokasinya dekat dengan perusahaan atau pelanggan kita

Ketika pelanggan kita merupakan orang yang tinggal di dalam negeri, maka pilihlah perusahaan data center yang lokasi servernya di dalam negeri karena jarak yang jauh dapat membuat proses transfer datanya lebih lambat.

6. Harganya disesuaikan dengan kebutuhan dan badget perusahaan

Menjadi sebuah pengeluaran percuma (boros) jika kita menyewa layanan pusat data melebih kualitas dan kapasitas yang dibutuhkan karena semakin tinggi kualitas dan kapasitasnya, maka semakin mahal biaya sewa space-nya.

Pos terkait