Bentuk-Bentuk Molekul Beserta Gambarnya – Atom-atom yang berikatan membentuk molekul ternyata memiliki bentuk yang beraneka ragam. Molekul-molekul ini memiliki bentuk tiga dimensi yang memiliki sudut ikatan yang berbeda akibat gaya tarik menarik di dalam molekul. Ikatan di dalam molekul tersebut disebabkan oleh adanya pasangan elektron.
Bentuk molekul ini sebenarnya bisa dijelaskan dengan berbagai teori salah satunya adalah teori hibridisasi orbital. Selain itu juga dapat diketahui melalui teori medan kristal atau Crytal Field Theory, dan teori tolakan pasangan elektron atau yang dikenal dengan VSPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion).
Penting untuk diketahui bahwa pasangan-pasangan elektron tersebut di dalam molekul akan memposisikan diri sedemikian rupa. Posisi ini terbentuk untuk meminimalisir penolakan yang terjadi antar pasangan elektron. Semakin jauh jarak pasangan elektron dengan yang lainnya maka semakin kecil gaya tolak menolak antar pasangan elektron.
Bentuk-bentuk Molekul Beserta Gambarnya
a. Bentuk Molekul Linear
Seluruh atom-atom yang menyusun molekul linear tersusun dalam daris lurus. Sudut yang dibentuk adalah 180 derajat dimana diproyeksikan oleh atom pusat dengan dua ikatannya. Sudut yang terbentuk ini disebut dengan sudut ikatan. Contoh molekul yang memiliki bentuk linear adalah senyawa BeCl2.
Bentuk linear tersebut terjadi salah satunya karena atom pusat tidak memiliki pasangan elektron bebas, dan hanya memiliki dua ikatan.
Baca juga: Sistem Periodik Unsur
b. Bentuk Molekul Segitiga Datar
Pada molekul yang berbentuk segitiga datar, terdapat tiga atom yang terikat ke atom pusat. Sudut-sudut yang dibentuk antara ikatan yang dengan ikatan yang lain adalah sama yaitu 120 derajat. Susunan semua atom tersebut membentuk segitiga sama sisi. Salah satu molekul yang memiliki bentuk segitiga datar adalah senyawa BCl3.
c. Bentuk Molekul Tetrahedron
Berbeda dengan bentuk molekul sebelumnya, untuk bentuk tetrahedron, terdapat empat atom yang terikat ke atom pusat sehingga membentuk bidang-bidang sekutu. Bidang ini merupakan segitga sama sisi yang berhimpit sehingga terbentuk sudut sebesar 109,5 derajat. Senyawa yang termasuk memiliki bentuk tetrahedron adalah CH4.
d. Bentuk Molekul Trigonal Bipiramida
Bentuk molekul trigonal bipiramida merupakan molekul yang terbentuk dari bidang sekutu dari gabungan limas segi tiga yang berhimpit satu sama lain. Terdapat lima atom yang terikat ke atom utama. Sudut yang terbentuk adalah 120 derajat untuk tiap ikatan yang berada di bidang segitiga. Sedangkan sudut 9 derajat untuk dua ikatan yang terletak diposisi vertikal. Contoh senyawa dari bentuk ini adalah PCl5.
Baca juga: teori-teori atom
e. Bentuk Molekul Oktahedron
Bentuk molekul oktahedron berasal dari 2 limas denang alas segi empat, dimana alasnya saling berhimpit satu sama lain. Oleh karena itu terbentuklah bidang segitiga berjumlah delapan. Dalam molekul oktahedron terdapat enam atom yang terikat ke atom pusat. Sudut ikatannya yaitu 90 derajat. Salah satu senyawa yang memiliki bentuk oktahedron adalah SF6.
Cara Meramalkan Bentuk Molekul
Kita bisa meramalkan atau memperkirakan bentuk suatu molekul. Bentuk-bentuk tersebut didapat dari hasil perhitungan. Namun terdapat cara yang lebih praktis yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut.
Pertama-tama anda harus mengetahui valensi elektron atom-atom di molekul tersebut dan kemudian menggambar rumus titik elektron. Kemudian anda jumlahkan seluruh elektron berpasangan dari senyawa anda tersebut. Jumlah elektron di sekitar atom pusat dapat membantu menentukan bentuk dasar dari molekul.
Kemudian jumlah pasangan elektron dapat digunakan untuk menentukan bentuk sebenarnya dari senyawa atau molekul yang sedang anda tentukan ini. Jika terdapat pasangan elektron bebas (belum berikatan) maka akan terjadi gaya tolak menolak lebih besar. Dengan kata lain sudut yang dibentuk lebih besar. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi bentuk senyawa anda.
Referensi:
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur, terj. Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar,terj. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.