Struktur sel secara umum terdiri dari tiga komponen utama yakni selaput plasma atau membran sel, sitoplasma dan organel-organel sel. Dari ketiga komponen ini terjadi saling koordinasi/bekerjasama untuk menyusun sebuah sistem yang kompak.
Lalu, bagaimana dengan struktur sel tumbuhan dan hewan? apakah ada perbedaannya?
Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki persamaan baik pada strukturnya maupun pada fungsinya. Persamaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah kedua sel memiliki bagian-bagian sel, seperti membran sel, sitoplasma, nukleus, ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma (RE), mikrotubulus, plastida, aparatus golgi, lisosom, peroksisom, kloroplas, dan peroksisom. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Lalu, bagaimana perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan tabel di bawah ini.
No |
Sel Hewan |
Sel Tumbuhan |
1 |
Tidak memiliki dinding sel |
Memiliki dinding sel |
2 |
Memiliki sentrosom dan lisosom |
Tidak memiliki sentrosom dan lisosom |
3 |
Tidak memiliki plastida |
Memiliki plastida |
4 |
Cadangan makanan berupa lemak dan glikogen |
Cadangan makanan berupa pati dan amilum |
Nah, terkait tiga komponen penyusun sel yakni membran sel, sitoplasma dan organel, pada halaman ini kita hanya akan membahas dua saja yaitu sitoplasma dan organel karena membran sel kita bahas di halaman yang berbeda (Baca: Membran Sel).
A. Sitoplasma
Membran sel merupakan selaput tipis yang melindungi sitoplasma dan organel. Sitoplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat organel-organel. Bahan sitoplasma mayoritas berisi larutan air dimana di dalam larutan tersebut terdapat garam, asam lemak, asam amino, gula, protein, ion, vitamin, nukleotida, enzim dan gas-gas tertentu. Nah, larutan air ini dinamakan sebagai sitosol.
Selain menyimpan larutan kaya bahan-bahan kimia, sitoplasma juga merupakan tempat lalu-lintasnya sebuah proses metabolisme tertentu, misalnya glikolisis. Selain itu pula, sitoplasma juga merupakan tempat pergerakan bagi organel-organel yang ada di dalamnya.
Sitoplasma yang berada di dalam inti sel dinamakan sebagai nukleoplasma. Sitoplasma memiliki sifat koloid kompleks yaitu suatu keadaan tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid dari sitoplasma ini dapat berubah-ubah tergantung kadar air di dalamnya. Jika kadar air tinggi, maka sitoplasma akan lebih encer dimana hal ini dinamakan sebagai sol. Namun bila kadar airnya rendah, maka sitoplasma akan lebih lembek dimana hal ini dinamakan sebagai gel (Baca juga: Pengertian Sel).
B. Organel sel
Di dalam sitoplasma terdapat beberapa organel antara lain.
1. Mitokondria
Mitokondria merupakan organela penghasil energi dalam suatu sel.
2. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan penghubung selaput luar inti (nukleus) dengan sitoplasma. Retikulum Endoplasma seperti suatu sistem lapisan/membran yang sangat luas di dalam sel.
3. Ribosom
Ribosom merupakan tempat pembuatan protein.
4. Badan Golgi
Badan Golgi merupakan organel penghasil lisosom.
5. Lisosom
Lisosom merupakan organel yang berfungsi menghancurkan sel-sel yang mati untuk digantikan dengan yang baru.
6. Sentrosom
Sentrosom merupakan organel pada hewan yang membantu pada saat proses pembelahan sel.
7. Vakuola
Vakuola merupakan organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang dinamakan tonoplas.
8. Plastida
Plastida merupakan organel pada tumbuhan yang berfungsi menghasilkan pigmen warna yang disebut kloroplas.
9. Kloroplas
Kloroplas merupakan organel pada tumbuhan yang berfungsi menghasilkan klorofil.
10. Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar yang ada di sitoplasma. Nukleus berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang ada di dalam sel.
11. Peroksisom
Peroksisom merupakan organel yang berfungsi merubah lemak menjadi karbohidrat dan dalam perubahan purin dalam sel.
12. Mikrotubulus
Mikrotubulus ikut berperan dalam pembelahan sel.
Nah, untuk penjelasan rinci terkait struktur sel yang meliputi organel-organel akan kita bahas secara lengkap pada halaman tersendiri.