Pengertian dan Cara Kerja Enzim – Di dalam tubuh makhluk hidup, enzim memiliki keterkaitan yang begitu erat dengan seluruh proses metabolisme yang terjadi. Karena tanpa adanya enzim, metabolisme tidak akan berjalan dengan sempurna.
Pengertian dan Cara Kerja Enzim
1. Pengertian Enzim
Enzim merupakan suatu senyawa protein yang terdiri dari komponen protein serta katalitik yang memiliki nilai guna untuk mempercepat proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup.
Dapat diartikan pula bahwa enzim merupakan suatu senyawa yang terdiri dari protein (apoenzim) dan senyawa non protein (cofaktor).
Sifat katalitik yang terdapat pada enzim menjadi ciri khas yang dapat menjadi pembeda antara enzim dengan protein lainnya. Yang mana sifat katalitik tersebut dihasilkan dari gugus cofaktor yang bisa berupa senyawa organik (koenzim dan gugus prostetic), atau senyawa anorganik (ion logam).
Baca juga: Enzim pencernaan amilase, protease dan lipase
2. Cara Kerja Enzim
Enzim merupakan protein yang memiliki beberapa sifat seperti bekerja secara khusus sebagai biokatalisator, bekerja pada suhu serta pH yang optimum.
Enzim sendiri memiliki jumlah yang sangat banyak bahkan mencapai ribuan, akan tetapi di golongkan menjadi enam kelompok yaitu: oxidoreductase, transferase, hydrolase, isomerase, ligase, serta lyase.
Enzim mempunyai struktur tiga dimensi. Sisi yang aktif yaitu yang memiliki fungsi sebagai katalis dengan cara mempercepat kecepatan reaksi.
Untuk dapat meningkatkan kecepatan reaksi, maka dilakukan dengan cara menurunkan energi aktivasi. Turunnya energi aktivasi dapat dilakukan dengan cara membentuk kompleks dengan substrat.
Untuk mengetahui cara kerja enzim, dapat diterangkan dengan 2 teori, yaitu teori gembok dan kunci atau lock anda key theory, dan teori kecocokan yang terinduksi.
Untuk teori gembok dan kunci atau lock anda key theory di jelaskan bahwa dalam sebuah enzim terdapat sisi aktif yang terdiri dari sejumlah kecil asam amino.
Bentuk dari sisi aktif tersebut sangat spesifik, sehingga hanya molekul yang memiliki bentuk tertentu yang bisa menjadi substrat bagi enzim.
Enzim serta substrat bisa bergabung membentuk kompleks, dapat di analogikan seperti kunci yang masuk pada sebuah gembok. Dalam kompleks tersebut, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi rendah. Kemudian kompleks akan lepas serta melepaskan produk dan membebaskan enzim.
Sedangkan teori kecocokan yang terinduksi atau Induced fit Theory, yang berdasarkan pada bukti kristalografi menggunakan sinar x, analisis kimia sisi aktif enzim, dan teknik yang lainnya, terdapat kemungkinan bahwa sisi aktif dari enzim bukan suatu bentuk yang kaku.
Baca juga: Pengertian, perbedaan, contoh difusi dan osmosis
Jika menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif dari enzim adalah bentuk yang fleksibel. Sebab ketika substrat masuk pada daerah sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif tersebut termodifikasi melingkupinya membmentuk kompleks.
Ketika produk telah lepas dari kompleks, enzim kembali tidak aktif dan akan berubah menjadi bentuk yang lepas, sehingga substrat yang lain dapat berekasi kembali dengan enzim tersebut.
Berdasarkan salah satu sifat enzim sebagai biokatalisator, disebutkan bahwa enzim dapat bekerja secara bolak-balik. Hal tersebut berarti bahwa enzim tidak mempengarusi arah reaksi, sehingga enzim dapat bekerja secara bolak-balik. Enzim juga dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa lain, dan dapat menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
Selain dapat bekerja secara bolak-balik, enzim juga bekerja secara spesifik atau khusus. Cara kerja enzim secara spesifik atau khusus karena dalam sebuah sel terdapat ribuan jenis enzim yang memiliki fungsi spesifik.
Karena pada setiap enzim hanya dapat bekerja untuk mengkatalisis reaksi yang spesifik. Sehingga dapat dikatakan bahwa enzim dapat bekerja apabila substratnya cocok.
Baca juga: Struktur membran sel lipid bilayer
Dalam melakukan pekerjaannya, enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, pH, aktivator dan inhibitor, konsentrasi enzim, dan kosentrasi substrat.
Daftar Pustaka:
Aryulina, Diyah, dkk. (2007). Biologi 3. Jakarta: Erlangga.
Suharsono. & Egi Niryadin. (2018). Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.