Konduksi, Konveksi dan Radiasi – Kalor merupakan energi panas yang dalam sistem internasional (SI), kalor memiliki satuan joule yang disingkat J dimana 1 kalori itu besarnya sama dengan 4,184 J.
1 kalori didefinisikan sebagai energi kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air dengan massa 1 gram sebesar 1°C di tekanan 1 atmosfer. Tekanan 1 atmosfer itu tekanan pada daerah yang sejajar dengan tinggi permukaan laut.
Nah, energi kalor juga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahah kalor ini dapat terjadi secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Perpindahan Kalor Secara Konduksi (aliran)
Perpindahan kalor secara konduksi terjadi apabila perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa diikuti perpidahan partikel penyusun zat tersebut. Misalnya tangan akan merasa panas ketika kita memegang gelas yang berisi air panas.
Pada kejadian ini, energi panas pada gelas merambat atau dialirkan ke tangan kita tanpa disertai perpindahan partikel pada gelas.
Contoh lainnya misalnya kita akan merasa panas ketika memegang aspal jalan raya di siang hari. Mengapa demikian? Karena energi kalor berpindah secara perlahan dari aspal ke tangan tanpa disertai perpindahan partikel aspal ke tangan.
Perpindahan Kalor Secara Konveksi (hantaran)
Perpindahah kalor secara konveksi terjadi apabila perpindahan kalor disertai juga dengan perpindahan partikel zat. Biasanya zat yang menjadi media perambatan panas ini yaitu udara dan air.
Contoh perpindahan panas secara konveksi misalnya kita akan merasakan tiupan udara panas di kulit ketika berdiri di tepi pantai pada siang hari. Nah, pada kejadian ini, energi panas pada udara berpindah ke kulit kita disertai dengan perpindahan partikel udara.
Perpindahan Kalor Secara Radiasi (pancaran)
Perpindahan kalor secara radiasi yaitu perpindahan kalor tanpa medium atau media pengantar panas. Contohnya diantaranya merambatnya panas matahari ke bumi, perpindahan panas lampu ke telur pada alat penetasan telur.