Ada dua hal pokok yang akan kita bahas pada halaman ini yakni teori dan contoh perilaku menyimpang di sekolah, keluarga, tempat kerja dan masyarakat.
Teori perilaku menyimpang ini merupakan pengertian atau definisi dari perilaku menyimpang itu sendiri menurut pendapat James Vander Zenden, Robert M.Z. Lawang, Bruce J. Cohen, Lewis Coser dan Paul B. Horton.
Untuk itu, simaklah uraiannya berikut ini.
Teori Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli
Dalam kenyataan sehari-hari, tidak semua orang bertindak berdasarkan norma-norma dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Nah, perilaku seperti ini dinamakan sebagai perilaku menyimpang atau deviant behavior.
Sejumlah ahli memberikan pendapatnya terkait definisi dari perilaku menyimpang ini.
Paul B. Horton berpendapat bahwa penyimpangan perilaku merupakan tindakan atau perilaku yang melanggar norma-norma yang dianut oleh masyarakat.
Robert M.Z. Lawang berpendapat bahwa penyimpangan perilaku merupakan tindakan yang menyimpang dari norma yang dianut oleh sistem masyarakat sehingga menimbulkan upaya untuk memperbaiki perilaku tersebut oleh pihak yang berwenang.
James Vander Zenden berpendapat bahwa penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang dianggap jelek/tercela oleh sebagian masyarakat dan sudah diluar batas toleransi.
Bruce J. Cohen berpendapat bahwa perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau sebagian (kelompok tertentu) dalam masyarakat.
Artikel terkait: Penyebab terjadinya tindakan menyimpang
Lewis Coser berpendapat bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial yang terjadi.
Berdasarkan teori perilaku menyimpang di atas dapat kita buat suatu kesimpulannya bahwa dikatakan sebagai perilaku menyimpang bila melanggar norma dalam masyarakat.
Oleh karena norma sosial yang berlaku di Indonesia ada lima yaitu 1) norma agama, 2) norma kesusilaan, 3) norma kesopanan, 4) norma kebiasaan dan 5) norma hukum, maka dikatakan sebagai perilaku menyimpang jika melanggar kelima norma tersebut atau minimal salah satunya.
Artikel terkait:
- Definisi norma dan macam-macam norma
- Macam-Macam Norma, Fungsi, Manfaat, Tujuan dan Contoh Norma
- Nilai dan Norma Sosial dalam Proses Sosialisasi
Contoh Perilaku Menyimpang dan Cara Mengatasinya
a. Contoh perilaku menyimpang di sekolah dan solusinya
Di sekolah pasti memiliki aturan yang berlaku dan bersifat wajib untuk ditaati oleh siswa, guru dan karyawan sekolah.
Perilaku meyimpang siswa diantaranya bolos sekolah, terlambat masuk sekolah, tidak mengerjakan PR, tidak hadir di kelas tanpa izin, tidur saat jam pelajaran, makan dan minum saat pelajaran berlangsung dan tidak menggunakan seragam sesuai aturan.
Solusi atau cara mengatasinya diantaranya melakukan absensi kehadiran siswa secara satu persatu, melakukan cek dan memberikan sanksi apabila ada yang melanggar. Apabila masalahnya sedang hingga berat bisa dilimpahkan ke guru BP (Bimbingan Pelajar) atau guru BK (Bimbingan Konseling).
Perilaku menyimpang guru diantaranya mengajar sambil berjualan di kelas, menawarkan jasa les privat dengan iming-iming nilai bantuan ke siswa, telat mengajar, memberlakukan denda uang ke siswa lalu uangnya masuk kantong pribadi.
Cara mengatasi guru yang seperti ini yaitu berupa teguran oleh kepala sekolah hingga ke sanksi administrasi atau pemecatan.
Perilaku menyimpang karyawan sekolah yaitu pegawai TU korupsi, pegawai laboratorium malas mengecek peralatan Lab, pegawai perpus tidur atau sibuk internetan di ruangan, petugas kebersihan malas membersihkan sekolah, satpam lebih asyik mainan HP daripada mengawasi siswa.
Cara mengatasi karyawan atau pegawai sekolah yang seperti ini yaitu diberi peringatan oleh kepala sekolah dan sanksi administrasi bahkan pemecatan.
b. Contoh perilaku menyimpang di keluarga dan solusinya
Perilaku menyimpang di keluarga diantaranya anak durhaka kepada orang tua, suami tidak bertanggung jawab, perselingkuhan, istri berani kepada suami, kekerasan dalam rumah tangga.
Cara mengatasi perilaku menyimpang di keluarga yaitu mengadakan musyawarah keluarga, mendalami pemahaman agama yang benar, membuat perjanjian sanksi bagi yang melanggar.
c. Contoh perilaku menyimpang di tempat kerja dan solusinya
Perilaku menyimpang di tempat kerja diantaranya korupsi uang lemburan karyawan, bolos kerja, tidak profesional, malas kerja, tidur saat jam kerja.
Cara mengatasi perilaku menyimpang di tempat kerja yaitu dengan membuat aturan dan sanksi, membuat devisi khusus untuk mengatasi karyawan yang melakukan perilaku menyimpang.
d. Contoh perilaku menyimpang di masyarakat dan solusinya
Contoh perilaku menyimpang di masyarakat diantaranya tidak mau bayar iuran kampung, malas ikut kegiatan masyarakat, tidak rukun dengan tetangga dsb.
Artikel terkait: Faktor penyebab perilaku menyimpang dalam sosiologis
Solusi mengatasi masalah ini yaitu dengan melakukan musyawarah kampung, membuat aturan desa beserta sanksinya.
Nah, demikian pembahasan tentang teori dan contoh perilaku menyimpang di kehidupan sehari-hari. Bila ada pertanyaan bisa di tulis di bawah ini.
Daftar Pustaka
Waluya, Bagya. 2009. Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.