Ketika mendengar seseorang melakukan perilaku yang menyimpang, apa yang ada dibenak kamu?. Kebanyakan orang langsung konotasinya hal-hal yang bersifat negatif.
Yang ada dibenak kebanyakan orang, perilaku menyimpang itu selalu perilaku yang bersifat buruk misalnya mencuri, berzinah, mabuk, judi, provokasi, korupsi, berkhianat, rasis, sombong dan sebagainya. Padahal pendapat seperti ini tidak sepenuhnya benar alias tidaklah tepat.
Lalu sifat-sifat perilaku menyimpang yang benar seperti apa?
Sifat-sifat perilaku menyimpang yang benar ada dua macam yaitu penyimpangan yang bersifat positif dan penyimpangan yang bersifat negatif.
Baca juga: Penyebab terjadinya perilaku menyimpang
a. Penyimpangan yang bersifat positif
Coba bayangkan jika kamu hidup di sebuah perkampungan yang mayoritas penduduknya suka mencopet. Budaya mencopet seolah-olah telah dianggap sebagai hal yang biasa saja atau lumrah.
Bahkan di kampung tersebut, ada “organisasinya” yang memiliki peran masing-masing. Ada yang berperan sebagai ketua pencopet, bagian pengkaderan, bagian pengumpul barang hasil copetan, bagian keamanan dan sebagainya.
Baca juga: Macam-macam bentuk perilaku menyimpang
Nah, jika kamu tidak ikut mencopet dan menolak perbuatan salah tersebut, maka kamu telah melakukan perilaku yang menyimpang dari budaya mencopet yang ada di kampungmu sendiri. Perilaku menyimpang dalam hal ini bersifat positif.
Contoh lainnya misalnya seorang remaja yang tidak ikut pesta miras teman pergaulannya, seseorang yang tetap menjaga kehormatan dirinya dari pergaulan bebas, seseorang yang selalu menjaga kebersihan disaat masyarakatnya gemar mencemari lingkungan, seorang PNS yang tetap jujur, amanah dan profesional disaat lingkungan kerjanya suka korupsi merubah nota kwitansi dll.
Jadi kesimpulan dari penyimpangan yang bersifat positif itu apa?
Penyimpangan yang bersifat positif yaitu merupakan perilaku yang menyimpang dari norma yang berlaku namun memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial.
Bisa juga dikatakan bahwa perbuatan menyimpang yang positif itu pasti sejalan dengan cita-cita kehidupan yang ideal meskipun seolah-olah menyimpang dari perilaku masyarakat sekitar.
Baca juga: Ciri-ciri perilaku menyimpang
Pelaku perbuatan menyimpang ini biasanya akan mendapatkan cemoohan dan dibenci dari lingkungannya. Bahkan bisa juga diusir dari pergaulan masyarakat.
b. Penyimpangan yang bersifat negatif
Penyimpangan perilaku yang bersifat negatif ini merupakan perbuatan tercela yang pasti mengarah kepada nilai-nilai negatif yang merusak. Misalnya mencuri, korupsi, tawuran, main hakim sendiri, memfitnah, merampok, minum minuman keras, rasis, pernikahan sejenis, perbuatan zinah dan sebagainya.
Oleh karena perbuatan ini selalu memberikan dampak negatif bagi sistem sosial sehingga bisa dikatakan bahwa perbuatan ini tidak sejalan dengan cita-cita ideal masyarakat. Selain itu, perbuatan ini juga termasuk dalam tindakan kejahatan.
Seperti apa cita-cita ideal itu? cita-cita ideal misalnya menciptakan suasana hidup dan kehidupan yang aman, tentram, damai, sejahtera, bahagia, tercukupi, terfasilitasi dan bisa memperoleh kehidupan yang layak.
Baca juga: Teori dan contoh perilaku menyimpang
Dalam kehidupan masyarakat, istilah perilaku menyimpang ini pada hakekatnya yang dimaksud adalah sifat perilaku menyimpang yang negatif ini. Seseorang yang melakukan perilaku menyimpang yang negatif ini akan mendapatkan sanksi baik itu sanksi berdasarkan norma sosial, hukum bahkan bahkan sanksi menurut norma agama.
Demikian pembahasan sifat-sifat perilaku menyimpang ini, bila terdapat pertanyaan bisa ditulis di bawah ini.