5 Penyebab Banjir Karena Gejala Alam

Gambar Ilustrasi. Perubahan peristiwa alam yang ekstrim dapat menyebabkan terjadinya banjir
Gambar Ilustrasi. Perubahan peristiwa alam yang ekstrim dapat menyebabkan terjadinya banjir

Penyebab banjir yang sering terjadi di Indonesia bahkan di dunia ada banyak sekali. Akan tetapi dari sekian banyaknya faktor penyebab ini, secara umum dapat kita bagi menjadi tiga faktor yakni karena gejala alam, sarana dan prasarana serta akibat ulah perbuatan manusia.

Tiga hal yang menyebabkan terjadinya banjir ini saling berkaitan, tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang terpisah karena perbuatan manusia itu sendiri dapat mengakibatkan perubahan pada alam.

Begitu pula sebaliknya, kondisi alam juga dapat mempengaruhi perbuatan seperti apa yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam pembangunan jenis sarana dan prasarana, manusia pasti akan melihat kondisi alamnya.

5 Penyebab Banjir Karena Gejala Alam

Berikut yang menyebabkan terjadinya banjir karena faktor alam

1. Adanya hujan lebat

Hujan lebat terutama jika ada badai biasanya akan berlangsung lama bahkan bisa berhai-hari tanpa henti. Hal ini dapat menjadi faktor utama penyebab banjir.

Kita tidak bisa menghalangi turunnya air hujan yang sangat lebat namun kita bisa melakukan antisipasi agar dampaknya ketika terjadi banjir bisa diminimalisir.

2. Terjadinya tsunami

Peristiwa tsunami yakni masuknya air laut ke darat sudah bisa dipastikan akan mengakibatkan terjadinya banjir bandang di daerah pesisir pantai. Akan tetapi peristiwa alam ini tidak selalu terjadi tiap tahunnya.

Tsunami bukan merupakan peristiwa alam yang terjadi secara berulang-ulang (terjadwal) tidak seperti halnya peristiwa turunnya hujan yang setiap tahun ada. Ia hanya akan terjadi apabila ada peristiwa terangkatnya lempengan bumi di dasar samudera yang mengakibatkan munculnya gelombang air laut.

Peristiwa terangkatnya lempengan bumi di bawah laut ini juga akan membuat terjadinya gempa bumi yang besar di dasar samudera.

3. Topografi wilayah

Bentuk permukaan bumi atau topografi suatu wilayah dapat menjadikan wilayah tersebut menjadi daerah yang rawan banjir atau tidak.

Topografi suatu wilayah yang berada di lembah dimana disisi kanan, kiri dan belakangnya merupakan area pegunungan biasanya akan menjadi wilayah yang rawan banjir.

Secara alami air hujan yang jatuh di area pegunungan akan mengalir turun ke bawah hingga ke wilayah lembah. Apabila sungai dan penyerapan air dalam tanahnya tidak mampu memuat kapasitas air kiriman dari pegunungan, maka air akan meluap sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.

4. Banjir kiriman

Salah satu penyebab terjadinya banjir di beberapa perkotaan besar di Indonesia, misalnya Jakarta, Kota Bima dan sebagainya yaitu adanya banjir kiriman.

Banjir kiriman lebih disebabkan karena topografi wilayah perkotaan besar cenderung dibangun di wilayah dataran rendah sehingga ketika terjadi hujan lebat di wilayah pegunungan, maka air dalam jumlah besar mengalir menuju ke laut dan melewati kota besar.

Apabila sistem drainase perkotaan tidak mampu menampung air kiriman, maka akan terjadi banjir di wilayah kota. Ditambah lagi jika hal ini terjadi pada saat air laut sedang mengalami pasang (naik). Maka potensi terjadinya banjir menjadi semakin besar.

5. Erosi dan sedimentasi

Limpahan air yang besar di sepanjang aliran sungai, dalam waktu yang lama akan mengakibatkan pendangkalan (sedimentasi). Aliran air dari pegunungan yang telah gundul akan serta merta membawa tanah liat (erosi). Ini bisa kita lihat dari warna airnya yang berubah menjadi bewarna cokelat.

Arus air yang bergerak dengan kencang juga mampu mengikis dinding sungai, inilah yang menjadikan sebab terjadinya erosi di bantaran sungai. Tanah ini juga sebagian akan mengendap di bawah sungai dan sebagian lainnya di bawa ke laut.

Sungai yang didalamnya mengalami pendangkalan, maka akan mengurangi volumenya atau daya tampungnya. Hal ini dapat menjadi faktor penyebab terjadinya banjir.

Pos terkait