Inilah Ruang Lingkup Jurnalistik

Gambar. Ilustrasi seorang wartawan profesional harus memahami peristiwa dan peninggalan sejarah (Foto: siswapedia.com)

Inilah Ruang Lingkup Jurnalistik, Yang Masih Awam di Dunia Jurnalistik Wajib Tau

Setiap jurnalis harus memahami dengan baik teknik-teknik ke penguasaan dalam jurnalistik. Ke penguasaan ini mutlak hukumnya agar saat memproduksi tulisan jurnalistik bisa berkualitas. Penguasaan akan teori-teori dalam jurnalistik juga akan mempermudah seorang jurnalis dalam menyajikan data beritanya.

Wartawan berita yang punya kemampuan master memang bukan hanya wartawan yang jago nulis saja. Tapi wartawan yang sudah berada pada tingkat master pasti akan memahami teknik-teknik dalam jurnalistik.

Selain itu, wartawan yang sudah berada pada tingkat master juga akan memahami dengan baik tata aturan yang tak boleh dilanggar oleh wartawan. Wartawan terikat kode etik, sehingga wartawan juga harus menyuguhkan berita yang netral.

Jika wartawan banyak mendapat komplain dari pembaca, redaktur, maupun pemimpin redaksi. Maka wartawan tersebut belum begitu profesional. Kemampuannya dalam menghasilkan produk jurnalistik perlu di latih.

Nah, bagi sobat Siswapedia yang masih awam banget di dunia jurnalistik itu seperti apa. Lewat artikel yang dipaparkan oleh Siswapedia kali ini akan membahas apa saja ruang lingkup dari jurnalistik. Lebih lanjut langsung simak saja.

Ruang Lingkup Dasar Jurnalistik

Kajian ilmu jurnalistik membagi beberapa ruang lingkup khusus yang harus dipelajari oleh para wartawan. Beberapa ruang lingkup dalam study jurnalistik sebagai berikut.

Pertama, ruang lingkup yang pertama pada kajian ilmu jurnalistik yaitu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berada pada urutan pertama karena untuk membuat produk jurnalistik dibutuhkan wawasan tentang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang sangat luas.

Gambar. Ilustrasi seorang wartawan profesional harus memahami peristiwa dan peninggalan sejarah (Foto: siswapedia.com)

Produk jurnalistik memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas karena dalam jurnalistik terdapat beberapa desk dari semua rumpun ilmu. Oleh katenya, maka di surat kabar, majalah, koran, maupun portal online akan kita temukan beberapa desk yang jauh dari ilmu jurnalistik sendiri. Misalnya saja berita ekonomi, berita sains, berita agama, maupun berita kesehatan.

Adanya aneka desk dari beberapa rumpun keilmuan inilah yang membuat seorang wartawan harus paham tentang wawasan, dan pengetahuan yang memadai. Jadi wawasan, atau pengetahuan jadi basis utama dalam proses pembuatan karya jurnalistik.

Kedua, setelah ke pemahaman, dan ilmu pengetahuan sudah di dapatkan oleh para jurnalis. Maka ruang lingkup dalam dunia jurnalistik yang harus ada yaitu keahlian, atau ketrampilan dalam membuat produk jurnalistik.

Keahlian, dan keterampilan berhubungan dengan teknik. Jadi ruang lingkup keahlian dan keterampilan bisa diuraikan lagi menjadi ke beberapa rumusan.

Salah satu contoh keterampilan dalam jurnalistik yaitu kemampuan untuk memilih diksi populer dalam proses pembuatan berita. Keterampilan dalam jurnalistik juga berhubungan dengan ke penguasaan akan bahasa asing, maupun tata bahasa.

Jadi seorang jurnalis memiliki ruang lingkup untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial lainya, sebagai pendukung skill kemampuan menulis produk jurnalistik yang bagus.

Ketiga, ruang lingkup yang ketika pada dunia jurnalistik yaitu sikap, atau yang kerap kali disebut sebagai attitude. Menurut buku berjudul Reka Bentuk Media Cetak karya, Enjang Muhaemin disitu disebutkan bahwa sikap seorang wartawan harus memberi teladan yang baik bagi masyarakat.

Wartawan adalah manusia independen, yang mempunyai peranan untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada publik. Dalam hal ini, wartawan adalah penyambung lidahnya masyarakat.

Sedangkan secara kelembagaan, penegakan sikap wartawan yang harus menujukan perilaku baik ke orang-orang tertuang dalam Undang – Undang nomor 40/1999.

Dalam undang-undang tersebut, terdapat seperangkat aturan yang tidak boleh dilanggar wartawan. Jadi saat wartawan bekerja, wartawan terikat dengan aturan-aturan baku yang tidak boleh dilanggar oleh para anggotanya. Demikianlah ruang lingkup yang ada pada kegiatan jurnalistik.

Pos terkait