Mengetahui cara membuat atau membangun rumah secara bertahap sangatlah penting bagi kita yang memiliki keuangan sangat terbatas. Apalagi jika kita harus membuatnya dari nol, ini akan sangat memusingkan.
Realita di lapangan, kita telah bekerja keras, menabung uang untuk membeli tanah dan buat rumah tapi disaat yang bersamaan harga bahan bangunan naik dan ongkos tukang beserta kulinya menjadi sangat mahal. Dan yang lebih parahnya lagi harga tanah tiap tahunnya cenderung naik. Lalu apa yang bisa kita lakukan dengan kenyataan ini?
Cara membangun rumah dari nol secara bertahap
Berikut cara membuat rumah secara bertahap dengan target minimal 5 tahun harus sudah punya hunian sendiri. Asumsinya, kita belum memiliki tanah dan keuangan terbatas.
A. Memperbanyak sumber pemasukan
- Carilah pekerjaan yang mampu menggaji kita dengan layak setiap bulannya
Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu mencari sumber penghasilan dengan cara bekerja di tempat yang mampu menggaji kita dengan layak. Buang jauh-juah sifat gengsi dan malas.
- Mulailah hidup berhemat tapi jangan melupakan sedekah
Pisahkan mana yang merupakan kebutuhan pokok atau hanya sekedar gaya hidup. Lalu penuhilah semua kebutuhan pokok dari gaji kita tiap bulannya dan hindari pengeluaran dari gaya hidup.
Pada tahap ini kita harus betul-betul mengencangkan ikat pinggang dengan hidup berhemat tapi jangan sampai melupakan bersedekah terutama memberi uang untuk kedua orang tua. Apabila orang tua sudah meninggal, bersedakahlah ke fakir miskin atau anak yatim piatu dengan niat pahalanya untuk kedua orang tua dan guru-guru kita.
- Investasikan sebagian uang kita di bursa saham
Setelah uang untuk memenuhi kebutuhan pokok dianggarkan, maka uang sisa disini kita sebut sebagai uang dingin yaitu uang yang tidak kita butuhkan dalam waktu lama. Nah, uang ini kita putar atau investasikan ke perusahaan yang ada di bursa saham.
Kenapa harus dinvestasikan di bursa saham atau pasar saham? Karena investasi di pasar saham memberikan kita peluang untuk meraih profit dengan cepat dan besar dari capital gain dan dividen perusahaan. Terlebih di zaman modern sekarang ini, kita dapat melihat dan mengontrol perjalanan investasi kita dengan sangat mudah melalui smartphone.
Kita cukup memilih beberapa perusahaan yang memiliki fundamental yang baik, prospek bisnis yang cerah di masa depan lalu putarlah uang kita di perusahaan tersebut dengan prinsip beli saham ketika harganya turun dan jual ketika harga sahamnya naik. Dan lakukanlah cara seperti ini terus-menerus.
- Cari pekerjaan sampingan
Pekerjaan sampingan dapat kita lakukan apabila kita punya waktu luang dan sisa tenaga. Misalnya menjadi tukang ojek, calo tanah, calo smartphone bekas dsb. Kita bisa menjual tanah atau properti milik orang lain di media sosial atau jejaring kontak WhatsApp yang kita miliki tanpa harus mengganggu pekerjaan utama kita.
B. Mulai mencari tanah dan membangun rumah
- Beli tanah di pinggir pusat kota
Membeli tanah itu gampang-gampang susah. Seringkali ketemu orang yang menjual tanahnya dengan harga murah karena orang tersebut sedang butuh uang cepat namun persoalannya kitanya sedang tidak punya uang. Untuk itu jika ada tanah yang harganya cukup dengan uang kita, maka segeralah dibeli.
Pada umumnya tanah dengan harga murah berada di pinggir pusat kota. Jangan membuat standar ideal layaknya orang yang punya banyak uang. Kita harus bisa ukur baju badan sendiri. Yang terpenting tanah tersebut air tanahnya ada (tidak krisis air bersih), tidak berada di tempat yang rawan longsor dan banjir atau daerah yang masyarakatnya kurang baik perilakunya.
(Baca juga: Penyebab banjir)
Untuk bikin rumah minimalis, tanah dengan luas 1 are atau 100 m2 itu sudah cukup. Syukur-syukur kalau kita bisa punya lebih. Jangan lupa pastikan status tanah merupakan tanah pekarangan bukan tanah sawah agar dapat segera dibagun tanpa harus merubah perizinan di Badan Pertanahan Negara.
- Beli bahan bangunan dengan cara dicicil
Belilah bahan bangunan dengan cara dicicil. Misalnya beli batu pondasi, pasir, besi diamater 10 dan 6 mm, kayu papan, paku, kawat ikat, sekop, ember dsb.
Setelah bahan cukup barulah fokus kita mengumpulkan uang untuk membayar tukang bangunan beserta kulinya. Jadi disini kita lengkapi dulu bahan bangunannya terlebih dahulu.
Jika punya kenalan atau teman yang bekerja sebagai tukang bangunan atau arsitek. Kosultasikan apa saja bahan yang dibutuhkan dan berapa banyak serta dimana tempat beli bahan bangunan yang relatif murah.
- Buat rumah secara bertahap dan efektif
Setelah tanah terbeli kemudian kita harus berfikir bagaimana tanah tersebut bisa digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus menghasilkan uang.
Pada tahap awal pembangunan. Kita bisa merencanakan dengan membuat bangunan kotak seperti kios atau toko misalnya ukuran 4 x 7. Nantinya pada bagian dalamnya bisa kita sekat menjadi 2 ruangan dimana pada ruangan depan bisa kita gunakan sebagai kios dan bagian belakang sebagai tempat tidur.
Nah, kios tersebut bisa kita gunakan untuk jualan barang klontong, tempat jasa cukur rambut, jasa laundry, konter Hp, bengkel sepeda dan tambal ban, jasa permak pakaian dll.
Jika halaman rumahnya masih luas bisa kita tanam dengan tanaman potensial penghasil uang misalnya cabai dan slada. Ini sangat lumayan karena harga jualnya yang tinggi dan banyak pedagang makanan membutuhkannya.
Baca juga: Cara plester lantai
Cabai banyak dibutuhkan oleh pedagang bakso, mie ayam dan gorengan sedangkan slada banyak dibutuhkan oleh pedagang makanan cepat saji sepeti kebab, hamburger dsb. Atau bisa juga kita pelihara ayam atau burung gemak.
Lakukan cara ini dan adaptasikan dengan keadaan nyata di kehidupanmu sampai rumah impianmu benar-benar terbangun.
Cara membuat rumah secara bertahap dari nol di atas merupakan tips yang sangat logis untuk bisa diterapkan bagi orang yang keuangannya terbatas. Ingat! bangun rumah itu harus dicicil sedikit demi sedikit sambil kita nikmati prosesnya dan jangan lupa berdo’a.