Respon Sistem Kekebalan Tubuh

Respon sistem kekebalan tubuh
Respon sistem kekebalan tubuh

Respon sistem kekebalan tubuh (imunitas) sebagai sebuah bentuk respon terkait masuknya mikroba patogen dapat kita bedakan menjadi dua macam, yakni respon imunitas humoral dan respon imunitas seluler.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan ulasannya berikut ini.

1. Respon imunitas humoral

Respon imunitas humoral merupakan respon kekebalan tubuh yang terjadi setelah antigen masuk ke dalam tubuh. Pada saat ini, makrofag akan memakan antigen tersebut yang kemudian membawanya munuju ke sel T penolong (helper T cell) untuk dikenali.

Baca juga: Sistem kekebalan tubuh spesifik dan sistem kekebalan tubuh nonspesifik

Sel T penolong akan mensekresikan molekul yang dinamakan interleukin yakni sebuah molekul yang dapat mengaktifkan sel limfosit B agar mengikat antigen tersebut dan membuat antibodi.

Antibodi yang dihasilkan berupa protein dan akan tersimpan dalam plasma darah dan cairan limfa. Nah, antibodi ini bersifat spesifik, artinya bahwa antibodi A hanya akan mempan untuk memusnahkan antigen A.

Beberapa cara antibodi untuk menghancurkan patogen
Gambar. Beberapa cara antibodi untuk menghancurkan patogen (Sumber: Biology Concepts & Connections, 2006)

Ada beberapa cara yang dilakukan antibodi dalam menghancurkan antigen yakni netralisasi, penggumpalan (aglutinasi), pengendapan dan pengaktifan sistem komplemen atau protein komplemen.

a. Netralisasi yaitu pemblokiran tempat-tempat yang digunakan oleh antigen untuk berikatan. Pemblokiran ini menyebabkan tempat tersebut menjadi tidak aktif dan dilakukan dengan cara menempati tempat tersebut. Selain itu, netralisasi juga dilakukan dengan cara menyelimuti bagian racun dari patogen sehingga menjadi aman pada saat dimakan oleh sel fagosit.

b. Penggumpalan patogen dapat dilakukan dengan mudah oleh antibodi karena pada antibodi terdapat minimal dua daerah ikatan (binding site). Bila ini dilakukan, maka pemusnahan patogen dapat dilakukan lebih efektif karena sudah terkumpul sehingga tinggal menunggu dimakan oleh sel fagosit.

c. Pengendapan hampir mirip dengan penggumpalan, hanya saja hal ini terjadi bila patogen terlarut bersama antibodi. Disini antibodi akan membuat patogen tidak bisa bergerak sehingga memudahkan kerja sel fagosit untuk memakannya.

Baca juga: Kelainan sistem kekebalan tubuh

d. Pengaktifan sistem komplemen merupakan perpaduan antara antibodi dengan protein komplemen untuk menghancurkan patogen. Caranya yakni dengan membuat lobang pada dinding sel patogen sehingga lisozim dapat masuk ke dalam patogen dan melakukan penghancuran dari dalam.

2. Respon imunitas seluler

Antibodi tubuh tidak bisa menyerang patogen yang beranak-pinak di dalam sel inang yang telah terjangkit virus, bakteri dan sebagainya. Untuk itu perlu upaya pemusnahan terhadap sel-sel yang telah terjangkiti patogen, jika tidak, maka jumlah patogen akan semakin banyak. Nah,disinilah tugas utama imunitas seluler.

Cara sel T sitotosik menghancurkan sel terinfeksi
Gambar. Cara sel T sitotosik menghancurkan sel terinfeksi (Sumber: Biology Concepts & Connections, 2006)

Respon imunitas dimulai sejak adanya kontak makrofag dengan patogen sehingga memicu limfosit T untuk melakukan pembasaran yang kemudian terbagi menjadi beberapa bagian sub populasi yakni sel T sitotoksik (cytotoxic T cell), sel T penolong (helper T cell), sel T supressor (supressor T cell) dan sel T memori (memory T cell).

Tugas penghancuran dilakukan oleh sel T sitotoksik yakni dengan cara menangkap sel yang terinfeksi kemudian melubanginya dengan protein perforin. Setelah terbentuk lubang, kemudian masuklah enzim sel T untuk menghancurkan sel yang terinfeksi beserta sel patogennya.

Baca juga: Komponen sistem kekebalan tubuh

Respon imunitas seluler juga berperan dalam respon kekebalan tubuh sekunder yakni sebuah kekebalan yang memiliki kekuatan atau respon yang lebih besar dari sebelumnya ketika sebuah patogen sejenis datang untuk yang kedua kalinya ke dalam tubuh. Proses ini terjadi karena adanya sel-sel limfosit memori yang mampu mengenali dan mengingat antigen yang pernah menjangkiti.

Nah, apabila ada pertanyaan terkait Respon Sistem Kekebalan Tubuh di atas bisa ditulis di bawah ini.

Daftar Pustaka:

Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.

Pos terkait