Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim

Struktur Sel Sklereid
Struktur Sel Sklereid

Jaringan kolenkim dan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang ada pada tumbuhan tingkat tinggi. Apa itu jaringan mekanik? dan apa fungsinya?.

Cobalah perhatikan tumbuhan tingkat tinggi misalnya pohon rambutan, mangga, jati dan sebagainya. Pohon ini mampu berdiri dengan kokoh saat musim hujan dengan terpaan angin yang kencang bahkan saat musim kemaraupun batang pohon ini tidak mengalami kelayuan. Mengapa? karena tumbuhan tersebut memiliki jaringan mekanik.

Jaringan mekanik berfungsi sebagai pelindung bagi tumbuhan tingkat tinggi. Misalnya saat musim kemarau tiba, pohon ini mampu menutupi kurangnya pasokan air pada sel-selnya melalui jaringan ini. Jaringan mekanik mengandung lignin, dinding selnya tebal serta memiliki zat-zat yang membuat dinding selnya keras.

Jaringan mekanik dibedakan menjadi dua, yakni:

A. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim terdapat pada jaringan yang masih aktif melakukan perkembangan dan pertumbuhan (usia muda). Itu artinya selnya masih dapat membelah secara aktif. Satu sel pada jaringan kolenkim ini memiliki kloroplas sehingga dapat melakukan proses fotosintesis. Selain itu selnya tidak mengandung lignin serta dinding selnya terlihat jernih. Jaringan ini terjadi dari prokambium.

Sel pada jaringan kolenkim mengalami penebalan yang tidak merata pada dinding selnya, biasanya pada bagian sudut-sudut dinding selnya. Penebalan ini disebabkan oleh selulosa dan pektin. Akibat dari penebalan ini membuat jaringan kolenkim lentur dan tidak mudah patah. Itulah sebabnya jaringan ini dikenal dengan nama jaringan penyokong. Bagaimana bentuk jaringan kolenkim? coba perhatikan gambar di bawah ini.

Jaringan Kolenkim
Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu pada batang, bunga dan daun. Sangat jarang jaringan ini terdapat pada akar tanaman, kita bisa melihat jaringan ini pada akar tanaman yang akarnya menjulang ke atas tanah. Bentuk sel kolenkim tidaklah beraturan, ada yang berbentuk seperti prisma atau segienam. Apabila dipotong membuju, maka selnya akan terlihat memanjang seperti serat-serat berukuran ± 2 mm.

Nah, berdasarkan letak penebalannya, jaringan kolenkim dapat kita bagi menjadi empat macam yaitu.

1. Kolenkim sudut (angular)

Pada kolenkim sudut, penebalan selnya terjadi pada sudut selnya lalu menebal mengikuti sumbu selnya. Penebalan seperti ini terjadi pada tanaman Solanum tuberosum, Vitis sp dan Begonia sp.

2. Kolenkim papan (lamellar)

Pada kolenkim papan, penebalan selnya hanya terdapat pada permukaan dinding sel yang sejajar dengan permukaan organ sehingga jika diiris secara melintang, maka terlihat seperti deretan papan. Penebalan seperti ini terjadi pada Sambucus javanica.

3. Kolenkim tubular (lakuna)

Pada kolenkim tubular, penebalan selnya hanya terdapat pada sel kolenkim yang memiliki ruang antar selnya. Nah, penebalanya pada permukaan antar selnya. Hal ini terjadi pada Malva, Althaea dan Salvina.

4. Kolenkim tipe cincin

Kolenkim tipe cincin, penebalannya terjadi pada sel yang berbentuk lingkaran. Untuk melihatnya kita harus memotongnya secara melintang. Pada jaringan kolenkim tipe sudut apabila usia tanaman semakin dewasa, maka penebalan merambat atau bersambung dari sudut sel sampai dinding sel. Akibatnya lumen tidak berbentuk sudut lagi.

B. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang menopang organ bagian dalam pada tumbuhan yang usianya telah dewasa. Bisa dikatakan bahwa jaringan ini berfungsi sebagai jaringan pelindung organ-organ yang telah dewasa. Sel pada jaringan ini tidak memiliki protoplas sehingga selnya tidak bisa tumbuh lagi.

Dinding sekunder sel pada jaringan sklerenkim mengalami penebalan oleh zat lignin. Penebalan ini terjadi di semua permukaan dinding selnya, akibatnya jaringan sklerenkim menjadi lebih kuat daripada jaringan kolenkim. Bentuk sel sklerenkim berbeda-beda namun berdasarkan sel penyusunnya kita bisa mengklasifikasikannya menjadi dua macam yakni

1. Sklereid

Sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya bulat dimana terjadi penebalan dan pengerasan pada dinding selnya oleh zat lignin. Sel sklereid ini terdapat pada biji, buah, korteks dan floem. Bentuk sklereid tidak beraturan dengan ukuran yang pendek. Anda bisa melihatnya pada sel penyusunun tempurung kelapa. Sklereid dapat kita jumpai pada bentuk tunggal atau dalam kelompok kecil diantara sel-sel. Perhatikan gambar di bawah ini.

Struktur Sel Sklereid
Struktur Sel Sklereid

2. Serat

Pada serat selnya berukuran sekitar ± 2 mm dan ramping dimana pada bagian ujungnya runcing atau lancip. Sel pada serat ini merupakan sel yang telah mati yang dapat kita temukan di berbagai tempat pada tumbuhan. Adapun antar selnya menyambung sangat kuat.

Serat sklerenkim ada dua macam yaitu:

  • Serat di luar xilem banyak digunakan untuk bahan pembuat karung goni, tali dan bahan dasar tekstil.
  • Serat di xilem merupakan bahan dasar kayu karena dindingnya sangat keras dan kaku.

Nah setelah mempelajari Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim kita akan melanjutkan pembahasannya yaitu tentang jaringan xilem dan floem.

Daftar Pustaka

Fersinand P, fictor dan Moekti Ariebowo.2009. Praktis Belajar Biologi 2: Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam Halaman 21-22. Jakarta: Visindo Media Persada.

Moore, Randy, et al. 1995. Botany. Indianapolis: Brown Publisher.

Rachmawati, Faidah. 2009. Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA halaman 21. Jakarta: CV. Ricardo.

Sri Lestari, Endang.2009.Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI halaman 42-47. Solo: CV Putra Nugraha.[/color-box]

Pos terkait