Jaringan pada hewan yang ketiga dan keempatnya yaitu jaringan otot dan jaringan saraf dimana kedua topik ini akan kita bahas pada halaman ini. Sedangkan untuk jaringan epitel dan jaringan ikat pada hewan telah kita bahas di halaman lainnnya. Silahkan Anda baca halaman Jaringan hewan dan Jaringan konektif.
A. Jaringan Otot Pada Hewan
Jaringan otot pada hewan terdiri dari serabut otot -yang dinamakan miofibril- yang tersusun dari sel-sel otot. Miofibril di dalamnya terdapat protein kontraktil, aktin dan miosin sedangkan sel-sel otot ini di dalamnya berisi cairan -yang dinamakan sarkoplasma-. Selain itu, sel otot juga dibungkus oleh selaput atau semacam membran yang dinamakan sarkolema. Mungkin Anda bertanya-tanya, dimana letak jaringan otot ini?. Nah, jaringan ini ada di seluruh bagian tubuh anggota badan yang bergerak baik yang merupakan organ dalam maupun organ luar.
Pada dasarnya jaringan otot memiliki fungsi untuk mengatur gerakan anggota tubuh kita karena otot mampu melakukan kontraksi dan relaksasi sehingga ketika kedua hal itu terjadi, maka organ atau bagian tubuh yang merupakan bagian yang dilekati otot akan bergerak.
Berasarkan strukturnya, otot terbagi menjadi tiga jenis yakni:
1. Otot lurik atau otot kerangka
Otot lurik merupakan otot yang tertaut pada tulang-tulang dimana ukuran selnya memiliki panjang lebih dari 2 cm, serta tebal serabut otot berkisar dari 10 hingga 100 μm. Otot lurik memiliki sifat mudah berkontraksi di luar kesadaran, mudah lelah, kuat, kontraksinya cepat dan selnya berinti banyak dimana letaknya berada di tepi. Yang termasuk jenis otot ini yaitu tendon, otot bisep dan triseps.
2. Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat pada jantung dimana strukturnya mirip otot lurik. Hanya saja, pada otot jantung memiliki corak lurik yang melintang serta miofibrilnya bercabang. Sel otot jantung membentuk rantai dan sering kita jumpai bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Sel ini bekerja di luar kesadaran, tidak mudah lelah, bekerja terus-menerus dan reaksinya cepat.
3. Otot polos
Otot polos terdapat pada organ dalam tubuh seperti jantung, kandung kemih, dinding saluran pernapasan, pembuluh darah, ginjal, usus dan lambung. Otot ini memiliki ukuran antara 30 hingga 200 milimikron. Adapun bentuk selnya berbentuk seperti kumparan dan memiliki inti sel berada di tengah.
Otot polos tidak memiliki corak lurik dimana pada otot ini juga dilengkapi oleh otot saraf tak sadar. Sifat otot polos ini yaitu bekerja terus-menerus tanpa disadari, tidak mudah lelah, kerjanya lambat dan mampu berkontraksi secara spontan. Adapun untuk berkontraksi, otot ini memerlukan waktu 3 detik hingga 3 menit.
Gambar otot lurik, otot jantung dan otot polos dapat Anda lihat di bawah ini.
B. Jaringan Saraf Pada Hewan
Jaringan saraf pada hewan tersusun oleh sel-sel saraf yang kita namakan neuron yang jumlahnya sangat banyak dan saling terhubung. Untuk lebih mudahnya silahkan baca artikel berjudul Sistem Saraf Pada Manusia, bagian-bagian sel sarafnya masih sama dengan saraf pada hewan.
Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Saraf Sensorik (Neuron Aferen)
Saraf sensorik berperan menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsang) ke saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
2. Saraf Motorik (Neuron Eferen)
Saraf motorik berperan menghantarkan rangsangan dari saraf pusat menuju efektor yaitu otot dan kalenjar.
3. Saraf Konektor (Asosiasi)
Saraf konektor berperan untuk menghubungkan antara saraf sensorik dan motorik.
[color-box]Fersinand P, fictor dan Moekti Ariebowo.2009. Praktis Belajar Biologi 2: Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam Halaman 21-22. Jakarta: Visindo Media Persada.
Hopson, Janet L. & Norman K. Wessels. 1990. Essentials of Biology. New York: Mc Graw-Hill.
Rachmawati, Faidah. 2009. Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA halaman 44-46. Jakarta: CV. Ricardo.
Sri Lestari, Endang.2009.Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI halaman 77-80. Solo: CV Putra Nugraha.[/color-box]