Unsur-Unsur Desa

Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan wilayah menyangkut lahan yang produktif atau yang tidak produktif dengan berbagai aspek yang dimilikinya.
Gambar. Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan wilayah menyangkut lahan yang produktif atau yang tidak produktif dengan berbagai aspek yang dimilikinya.

Unsur-Unsur Desa – Desa merupakan daerah di luar kota yang pada daerah beriklim tropis penduduknya banyak yang bekerja sebagai petani atau dibidang agraris lainnya. Beberapa dari kita menyebut desa dengan istilah kampung. R. Bintarto berpendapat bahwa desa merupakan perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Perpaduan ini ditimbulkan oleh keadaan lingkungannya seperti faktor ekonomi, budaya, fisiografis dan politik dimana diantara faktor tersebut saling berhubungan. Hubungannya pun tidak serta merta hanya berada pada satu desa melainkan bisa antar desa sehingga secara luas akan saling terikat dan padu.

Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan wilayah menyangkut lahan yang produktif atau yang tidak produktif dengan berbagai aspek yang dimilikinya.
Gambar. Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan wilayah menyangkut lahan yang produktif atau yang tidak produktif dengan berbagai aspek yang dimilikinya.

Unsur-unsur desa menurut R. Bintaro dalam bukunya “Pengantar Geografi Desa” antara lain penduduk, wilayah dan tata kehidupan.

A. Penduduk

Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan penduduk antara lain jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, persebaran penduduk, tingkat kelahiran-kematian dan mata pencaharian penduduk.

Jumlah penduduk desa pada umumnya masih relatif sedikit dan bila dibandingkan dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduknya kecil. Persebaran penduduknya pun hanya diruang lingkup wilayah desa. Hal inilah yang menyebabkan wilayah desa umumnya dihuni oleh penduduk yang masih memiliki hubungan kekeluargaan.

B. Wilayah atau daerah

Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan wilayah/daerah pada dasarnya merupakan lahan yang produktif atau yang tidak produktif dengan berbagai aspek yang dimilikinya. Misalnya batas tanah, luas tanah, kondisi perairan, bentuk lahan, keadaan tanah dan persawahan.

Wilayah desa pada umumnya dipandang sebagai wilayah pedalaman yang jauh dari perkotaan dimana memiliki keterikatan yang kuat dengan kehidupan tradisional. Bila dilihat dari karakternya, wilayah desa tergolong masih alami dan belum sepenuhnya tersentuh oleh pembangunan dan teknologi modern. Hal inilah yang menjadikan lingkungan desa identik dengan pertanian, perkebunan dan peternakan. Ini berbeda sekali dengan lingkungan perkotaan yang identik dengan gedung-gedung bertingkat, perkantoran dan pusat-pusat bisnis (Baca juga: Potensi Desa).

C. Tata Kehidupan

Unsur-unsur desa yang berkaitan dengan tata kehidupan memiliki hubungan erat dengan norma, adat istiadat dan karakteristik budaya lainnya yang berlaku di desa tersebut. Misalnya sistem pergaulan masyarakat, kebudayaan masyarakat dll.

Di desa pengaruh lingkungan masih sangat kuat serta mewarnai tatanan dan pola hidup penduduknya. Hubungan kekeluargaan masih sangat erat sehingga masyarakatnya saling mengenal dan bisa hidup bergotong-royong. Maka tak heran, di kehidupan desa, derita seorang warga akan dapat dirasakan bagi warga lainnya. Hubungan ini kita kenal sebagai gemeinschaft atau paguyuban.

Soerjono Soekanto (1982) berpendapat bahwa desa memiliki karakteristik sosial sebagai berikut.

1. Pada umumnya, warga satu desa masih memiliki hubungan kekerabatan.

2. Penduduk desa saling mengenal dan diikat dengan hubungan kekeluargaan yang sangat kuat.

3. Sebagian penduduknya bekerja dibidang agraria seperti pertanian, perkebunan, perikanan ataupun peternakan.

4. Cara bertaninya masyarakat desa masih sangat sederhana sehingga hasil panennya hanya cukup untuk memenuhi keluarga saja.

5. Adanya budaya gotong-royong.

6. Orang yang dituakan atau pemangku adat atau sesepuh desa masih memegang peran penting dalam pengambilan keputusan yang mengatur kemaslahatan desa.

7. Pada umumnya, masyarakatnya memegang norma agama dan adat istiadat dengan kuat.

Gambaran unsur-unsur desa di atas lambat laun akan berubah seiring masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi (Baca juga: Tipe-tipe desa). Masyarakat desa semakin lama akan lebih mengenal dunia luas sehingga berpeluang melakukan hubungan (interaksi) dengan daerah lainnya, misalnya hubungan desa dengan kota.

[color-box]R. Bintarto.1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya.Jakarta:Ghalia Indonesia.
Utoyo, Bambang.2009.Geografi 3 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial.Jakarta:PT. Setia Purna Inves.[/color-box]

Pos terkait