Struktur dan Fungsi Telinga Manusia

Bagian telinga pada manusia
Gambar. Bagian telinga pada manusia (Sumber: sirinet.net)

Pada halaman ini kita akan membahas tentang Struktur dan Fungsi Telinga Manusia. Seperti yang telah kita pahami bahwa telinga merupakan organ yang memiliki fungsi untuk menerima rangsangan yang berupa getaran atau vibrasi mekanis bunyi. Jadi telinga ibarat sebuah sensor penerima gelombang suara dan otaklah yang bertugas mengartikan suara.

Bagian telinga pada manusia
Gambar. Bagian telinga pada manusia (Sumber: sirinet.net)

A. Struktur Telinga Manusia

Struktur telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yakni telinga bagian luar, tengah dan dalam.

1. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran. Nah, daun telinga ini berfungsi untuk memaksimalkan penangkapan getaran suara sedangkan saluran pendengaran berfungsi mencegah benda asing masuk ke dalam telinga. Pada saluran pendengaran terdapat bulu-bulu kecil yang dapat menyaring debu dan terdapat lapisan lilin yang dapat membunuh hewan (misalnya: semut, nyamuk) yang hendak masuk ke dalam telinga serta mengumpalkan kotoran yang dinamakan serumen.

2. Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari lapisan timpani (gendang telinga) yang terdiri atas tulang-tulang kecil pendengaran antara lain Tulang martil (maleus), tulang landasan (incus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut berperan sebagai media perambatan getaran suara yakni ketika getaran suara ditangkap oleh membran tempani, maka akan diteruskan menuju tulang martil. Dari tulang martin akan dilanjutkan menuju tulang landasan yang kemudian menuju tulang sanggurdi yang posisinya melekat dengan sebuah tingkap oval. Tingkap oval merupakan membran tipis di dalam telinga manusia. Di telinga bagian tengah juga terdapat sebuah saluran yang dinamakan sebagai saluran Eustachius yang menghubungkan antara telinga bagian tengah dengan saluran pencernaan. Saluran ini berfungsi menyeimbangkan tekanan udara di dalam dengan tekanan di luar telinga. Bila tidak seimbang, maka membran timpani dapat pecah (rusak).

3. Telinga bagian dalam

Pada telinga bagian dalam, tepatnya berada di bawah tingkap oval terdapat membran lainnya yakni tingkap bundar. Nah, dari sinilah getaran suara kemudian diteruskan ke rumah siput (koklea) yang di dalamnya terdapat suatu cairan yang dipisahkan oleh sebuah membran. Selain itu, di kohlea juga terdapat rambut-rambut silia yang peka terhadap getaran dan organ kortil yang sangat sensitif terhadap getaran.

Getaran kemudian akan dirambatkan menuju cairan yang berada di dalam rumah siput. Hal ini menyebabkan bergetarnya membran basal yang berada di dalamnya sehingga menyebabkan rambut getar mengalami depolarisasi. Nah, dari bagian rambut getar kemudian getaran yang datang dari luar diubah menjadi impuls saraf yang kemudian akan dikirim ke otak menuju saraf akustik.

B. Proses Pendengaran

Lalu, bagaimana dengan proses pendengaran pada manusia?. Nah, Secara umum, proses pendengaran pada manusia bermula dari getaran udara yang ditangkap oleh daun telinga kemudian masuk ke dalam lubang telinga hingga kemudian ditangkap oleh gendang suara (membran timpani). Setelah itu getaran akan diteruskan berturut-turut ke tulang martil, landasan dan sanggurdi. Dari sanggurdi, kemudian getaran akan diterima oleh kortil yang kemudian diteruskan oleh Lobus temporalis sehingga menghasilkan suara.

C. Kelainan Pada Telinga

Sama seperti organ mata, telinga juga dapat mengalami gangguan diantaranya:

1. Radang telinga (otitas media) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang pada anak-anak. Si penderita akan mengalami gejala demam, pendengaran berkurang dan mengalami sakit pada telinga hingga dapat mengeluarkan nanah. Pada kasus yang parah, si gendang si penderita bisa mengami pecah atau kerusakan.

2. Labirintitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada labirin yang disebabkan oleh infeksi, alergi dan gagar otak. Si penderita akan mengalami vertigo, telinga berdenging, muntah dan mual.

3. Mabuk perjalanan merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan (vestibulum) yang dipengaruhi oleh getaran kendaraan. Si penderita akan mengalami muntah, pusing dan perut mual.

Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.

Pos terkait