Sistem Tata Nama Ganda atau Binomial Nomenclature

Klasifikasi Beberapa Tumbuhan
Tabel. Klasifikasi Beberapa Tumbuhan (Sumber: Ari Sulistyorini, hal. 36)

Sistem tata nama ganda atau binomial nomenclature digunakan untuk mencegah keselahan pengertian sehingga sebuah informasi dapat disalurkan dengan tepat. Bayangkan saja, dulu sebelum sistem ini digunakan, dalam menyebut nama benda antar daerah bisa memiliki penyebutan yang berbeda-beda.

Misalnya, masyarakat jogja menyebut buah pisang dengan nama “gedang” sedangkan orang Bima, Nusa Tenggara Barat menyebut sebagai “kalo”, di Inggris dinamakan “banana”. Dalam sebuah ilmu pengetahuan, perbedaan penyebutan seperti ini tidak boleh terjadi karena bisa berakibat penafsiran ganda.

Untuk itu diperlukan sebuah sistem penamaan yang bisa diterima oleh dunia internasional, yakni Sistem Tata Nama Ganda atau Binomial Nomenclature.

Baca juga: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam Biologi Modern

Aturan Sistem tata nama ganda atau binomial nomenclature

Sistem tata nama ganda ditemukan oleh Carollus Linnaeus yang merupakan seorang sarjana kedokteran dan ahli botani dari Swedia. Carollus Linneaus dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum (1753) dan Systema Nature (1758) mengemukakan aturan atau pedoman penamaan bagi kelompok individu dengan aturannya sebagai berikut.

1. Aturan untuk menulis nama Species (jenis)

  • Ditulis menggunakan bahasa latin dan terdiri dari dua kata,
  • Kata pertama akan menunjukkan nama genus dan kata kedua menunjukkan nama spesies,
  • Cara penulisan pada kata pertama, harus diawali dengan huruf besar sedangkan pada nama penunjuk spesies diawali dengan huruf kecil,

Baca juga: Sistem Klasifikasi Buatan oleh Carollus Linnaeus

  • Apabila kita tulis dengan cetak tegak, maka antar kata harus digarisbawahi secara terpisah. Nah, sedangkan bila ditulis dengan cetak miring, maka tidak perlu digarisbawahi. Contohnya: nama jenis tumbuhan Oryza sativa atau dapat juga ditulis Oryza sativa (padi) dan kata Zea mays dapat juga ditulis Zea mays (jagung).
  • Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata, maka kata yang kedua dan seterusnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda penghubung. Misalnya saja, nama bunga sepatu yakni Hibiscus rosasinensis maka kita tulis menjadi Hibiscus rosa-sinensis. Sedangkan pada jenis hewan yang terdiri atas tiga suku kata, misalnya Felis manuculata domestica (kucing jinak), maka penulisannya tidak dirangkai dengan tanda penghubung.

Baca juga: Metode klasifikasi makhluk hidup

  • Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya, maka nama sang penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya, misalnya tanaman pinus yang ditemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut menjadi Pinus merkusii.

2. Aturan untuk menulis Genus (marga)

Nama genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari kata apa saja, dapat juga diambil dari nama hewan, tumbuhan, zat kandungan atau sesuatu hal yang merupakan karakteristik organisme tersebut. Adapun huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar, misal genus pada tumbuhan yaitu Solanum (terong-terongan), genus pada hewan, misalkan Canis (anjing), Felis (kucing).

3. Aturan untuk menulis nama Familia (suku)

Nah, aturan untuk menulis nama familia ini, kita ambil dari nama genus organisme yang bersangkutan kemudian ditambah akhiran -aceae untuk organisme tumbuhan. Sedangkan untuk organisme hewan kita beri akhiran -idea.

Contohnya gimana? misalnya nama familia untuk terong-terongan yakni Solanaceae sedangkan contoh untuk familia anjing yakni Canidae.

Baca juga: Macam-macam sistem klasifikasi

4. Aturan untuk menulis nama Ordo (bangsa)

Aturan penulisan nama ordo diambil dari nama genus yang kita tambah dengan akhiran ales, contohnya ordo Zingiberales berasal dari genus Zingiber + akhiran ales.

5. Aturan untuk menulis nama Classis (kelas)

Adapun aturan untuk menulis nama classis diambil dari nama genus yang kita tambah dengan akhiran -nae, contohnya untuk genus Equisetum, maka classisnya akan menjadi Equisetinae atau juga kita diambil dari ciri khas organisme tersebut, misal Chlorophyta (ganggang hijau), Mycotina (jamur).

Contoh Binomial Nomenclature bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Sistem Tata Nama Ganda atau Binomial Nomenclature beberapa tumbuhan
Tabel. Klasifikasi Beberapa Tumbuhan (Sumber: Ari Sulistyorini, hal. 36)

Daftar Pustaka

Anshori, Mochammad dan Djoko Martono.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X.Bandung:Penerbit Acarya Media Utama.
Sulistyorini, Ari.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.Jakarta:PT. Balai Pustaka.

Pos terkait