Mobilitas Penduduk ke Arah Horizontal

Gambar. Penduduk desa berangkat kerja ke kota (Sumber: Dokumen Penulis)
Gambar. Penduduk desa berangkat kerja ke kota (Sumber: Dokumen Penulis)
Gambar. Penduduk desa berangkat kerja ke kota (Sumber: Dokumen Penulis)

Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk. Nah, mobilitas ini dapat dibagi menjadi 2 yakni mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal (migrasi). Mobilitas vertikal adalah perubahan status sosial penduduk, misalnya orang miskin jadi kaya, orang bodoh menjadi pintar dll. Sedangkan mobilitas horizontal (migrasi) adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat menuju tempat yang lain. Mobilitas horizontal lebih mengarah kepada pembahasan berdasarkan geografisnya sedangkan mobilitas vertikal lebih kearah sosiologis.

Nah, pada pembahasan pelajaran geografi ini, maka mobilitas penduduk yang akan kita bahas adalah mobilitas penduduk ke arah horizontal (migrasi).

Mobilitas penduduk ke arah horizontal dibagi menjadi dua yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.

A. Migrasi Internasional
Migrasi intenasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Migrasi internasional terdiri dari:

a. Imigrasi
Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke suatu negara dengan tujuan untuk menetap. Contoh: Orang Australia menikah dengan orang Indonesia kemudian menetap di Indonesia.

b. Emigrasi
Emigrasi yaitu perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap. Contoh: Orang Indonesia yang bekerja dan menetap di Malaysia.

c. Remigrasi
Remigrasi yakni kembalinya penduduk dari suatu negara ke negara asalnya. Contoh: Orang Indonesia yang kembali ke Indonesia setelah
lama bekerja di Jepang.

B. Migrasi Nasional
Migrasi nasional yaitu perpindahan yang terjadi di dalam satu negara misalnya antarpropinsi atau antarkota dalam propinsi. Nah, jenis migrasi ini meliputi:

a. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari kawasan perdesaan ke wilayah perkotaan, sedangkan orang yang melakukan urbanisasi dinamakan urbanisan.

Adanya urbanisasi dapat disebabkan karena adanya ketimpangan kesejahteraan antara kawasan perkotaan dan desa dimana kawasan perkotaan lebih bernilai produktif (adanya industri & upah yang besar) dan pembangunannya lebih cepat.

b. Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya atau dengan alasan-alasan yang dianggap perlu oleh pemerintah di dalam wilayah negara Republik Indonesia. Transmigrasi dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

1) Transmigrasi Umum
Transmigrasi umum merupakan transmigrasi yang segala sesuatunya terkait biaya, ditanggung oleh pemerintah.

2) Transmigrasi Spontan
Transmigrasi spontan merupakan transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri.

3) Transmigrasi Sektoral
Transmigrasi sektoral merupakan transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama oleh pemerintah daerah asal transmigran dan pemerintah daerah yang akan dituju oleh transmigran.

4) Transmigrasi Swakarsa
Transmigrasi swakarsa merupakan transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh transmigran (orang yang melakukan transmigrasi) atau pihak lain (non pemerintah, misalnya pihak swasta).

5) Transmigrasi Khusus
Transmigrasi khusus merupakan transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa.

Adapun keberhasilan program transmigrasi dapat dilihat dari beberapa indikator, yakni:
– Terjadi akulturasi/perpaduan budaya dengan baik tanpa disertai adanya konflik.
– Terjadi peningkatan kesejahteraan hidup para transmigran.
– Pengurangan tekanan penduduk pada daerah yang ditinggalkan.
– Peningkatan jumlah penduduk yang ditransmigrasikan ke tempat lain tiap tahunnya, lebih banyak daripada pertambahan penduduk yang ditinggalkan.

C. Jenis-Jenis Migrasi Lain
Selain transmigrasi dan urbanisasi, masih terdapat jenis migrasi lainnya yakni:

a) Turisme, yakni orang yang pergi ke daerah lain dengan tujuan berpariwisata.

b) Ruralisasi, yakni perpindahan penduduk dari kota ke desa atau kebalikan dari urbanisasi.

c) Evakuasi, yakni perpindahan penduduk karena adanya bencana alam atau adanya gangguan keamanan, misalnya adanya perang dll.

d) Forensen, yakni para penduduk desa yang menetap di desa, tapi punya pekerjaan di kota sehingga dia harus pulang bolak-balik (laju).

e) Week end, yakni perginya penduduk kota menuju ke luar kota untuk berliburan atau sekedar mencari udara segar disetiap akhir minggu.

Anjayani, Eni.2009.Geografi kelas XI. Surakarta: PT. Cempaka Putih.
Utoyo, Bambang.2009.Geografi 2 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: PT. Setia Purna Inves.

Pos terkait