Keunggulan dan keterbatasan citra penginderaan jauh – Setelah kita mempelajari tentang manfaat citra pengindraan jauh, pada halaman ini kita akan membahas tentang keunggulan dan keterbatasan citra penginderaan jauh yang sekaligus menjadi akhir dari pembahasan pada Bab 14.
Perlu diketahui bahwa sebuah metode atau teknis apapun itu pasti memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dengan kata lain tidak ada yang sempurna. Upaya yang bisa kita lakukan hanyalah membuat kelemahan yang ada diminimalisir sekecil-kecilnya dan keunggulannya ditingkatkan secara maksimal.
Lalu apa keunggulan dan keterbatasan citra penginderaan jauh?
Sistem citra penginderaan jauh memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a. Menggambarkan Secara Detail
Citra penginderaan jauh dapat menggambarkan suatu wilayah dan letaknya serta bentuknya seperti wujud aslinya di muka bumi. Hal ini membuat citra penginderaan jauh dapat digunakan sebagai sumber atau kerangka letak dalam pembuatan peta. Berdasarkan modelnya, peta merupakan model simbolik sedangkan citra merupakan model ikonik karena wujud yang mirip sebenarnya (Eko Titis Prasongko,2009).
b. Menggambarkan Secara Luas
Daerah jangkauan yang bisa diamati menggunakan sistem penginderaan jauh dapat menjangkau wilayah yang sangat luas. Bagi citra satelit GMS dapat menggambarkan wilayah sampai setengah permukaan bumi, bagi citra landsat dapat menggambar area dengan luas 34.000 km2 sedangkan foto udara yang berskala 1:50.000 dapat menggambarkan area yang mencakup 132 km2 (Eko Titis Prasongko,2009).
c. Menggambarkan Secara Tiga Dimensi
Dijelaskan oleh Eko Titis Prasongko (2009) bahwa pada jenis citra tertentu, khususnya pankromatik hitam putih dapat memunculkan gambaran tiga dimensi. Nah, pengamatan citra dilakukan dengan alat yang dinamakan stereoskop. Adapun keuntungan gambaran tiga dimensional yakni memudahkan pengenalan objek, memungkinkan pengukuran beda tinggi dan lereng yang merupakan variabel penting dalam evaluasi lahan, relief bisa tampak lebih jelas karena adanya pembesaran skala tegak dan memungkinkan pengukuran volume, contohnya volume tanah yang harus digali dan diisikan dalam pembangunan jalan dan volume waduk yang akan dibangun.
d. Menggambarkan Secara Cepat
Pembuatan citra dapat dilakukan secara cepat meskipun wilayah yang ditinjau merupakan wilayah yang sulit untuk dijelajahi sehingga dalam pemetaan wilayah dapat dilakukan dengan lebih singkat daripada pemetaan yang dilakukan secara manual. Waktu pembuatan citra dapat dilakukan dalam periode ulang yang pendek yaitu 16 hari bagi citra Landsat IV, tiap 6 jam bagi citra satelit cuaca NOAA dan tiap setengah jam bagi citra satelit GMS (Eko Titis Prasongko,2009).
Selain itu karakteristik suatu objek yang tak tampak dapat diperoleh dalam bentuk citra sehingga dapat dimungkinkan untuk dikenali, misalnya kota yang tak tampak pada malam hari dapat direkam berdasarkan beda suhu objeknya yaitu dengan menggunakan tenaga gelombang termal. Air panas dapat dikenali dengan rona lebih cerah dibandingkan air dingin pada citra inframerah termal sedangkan bentuk samaran dapat dideteksi dengan menggunakan foto berwarna semu (Eko Titis Prasongko,2009).
e. Tingkat ketelitian citra sangat baik terutama untuk wilayah daratan.
f. Penggunaan sistem penginderaan jauh dapat menghemat dana, waktu dan tenaga. Hal ini sangat cocok untuk dilakukan dalam operasional harian.
g. Dapat menginterpretasi daerah bencana dan kandungan sumber daya alam suatu daerah.
Lalu, apa keterbatasan citra penginderaan jauh?
Selain memiliki keunggulan, sistem penginderaan jauh juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a. Tidak semua data terkait objek dapat ditangkap oleh sensor.
Sistem citra penginderaan jauh tidak mampu menyadap kwalitas objek misalnya berapa jumlah panen padi tiap tahunnya, kwalitas tanah, susunan penduduk dll. Hal ini menyebabkan, informasi yang didapat sangat tergantung dari apa yang bisa ditangkap oleh sensor.
b. Ketelitian interpretasi citra tergantung dari kejelasan wujud objek atau gejala pada citra.
c. Meski penggunaannya menghemat biaya namun peralatan sistem penginderaan jauh harganya sangat mahal serta dibutuhkan keahlian khusus dalam penggunaannya.
[color-box]Endarto,Danang.2009.Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Titis Prasongko, Eko.2009. Geografi 3 : Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XII. Bandung: CV Acarya Media Utama.[/color-box]