Embung Banjaroya

IMG_20170630_165107_HDR (FILEminimizer)
Embung banjaroya

Embung Banjaroya terletak di desa wisata Banjaroya atau dewa bara yaitu sebuah desa yang terletak di lereng bukit menoreh. Desa ini secara administrasi masuk ke dalam wilayah Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nah, desa ini merupakan gabungan dari empat kelurahan yang wilayahnya saling berdekatan yaitu kelurahan Tonogoro, Beji, Tanjung dan Kalibawang. Peggabungan ini di lakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono.

Makna banjaroya memiliki dua makna yaitu 1) rumah berderet yang makmur dan 2) daerah independen yang makmur dengan kata lain daerah makmur yang memiliki otoritas sendiri. Dengan penyatuan dan pemberian nama baru ini diharapkan desa banjaroya bisa berkembang, ayem tentrem dan maju.

Embung banjaroya memiliki luas sekitar 4800 meterpersegi (kedalaman 4 meter) dengan kapasitas volume maksimal sebesar 90.000 meterkubik sebagai bentuk pembangunan proyek kebun monokultur durian menoreh. Embung ini berada di atas bukit dengan sumber airnya yaitu dari air hujan. Diharapkan dari air hujan yang tertampung ini dapat mengairi lahan seluas 20 hektare yang ditumbuhi sekitar 3000 pohon durian. Selain berfungsi untuk mengairi komoditas durian, embung banjaroya juga difungsikn sebagai tempat perikanan dan agrowisata. Beberapa tanaman yang ada di sekitar embung antara lain klengkeng intoh, srikaya, durian sitokong dan durian montong krem. Kesemuanya ini dikelola oleh kelompok tani Sidomaju.


Sumber dana pengembangan waduk mini atau embung banjaroya berasal dari dana APBD dan BUMN. Melalui dana APBD I Daerah Istimewa Yogyakarta telah dibangun talud, gazebo, musholla, kios buah, paving halaman, toilet umum, ligetning, jogging track, taman dan gedung pembibitan. Selain itu, pada tanggal 28 Februari 2014, Direktur Utama Pertamina –Karen Agustiawan- menyerahkan bantuan pengembangan kawasan agrowisata.


Waduk mini atau embung Banjaroya dibuka setiap pukul 7.00-18.00 WIB dengan biaya retribusi gratis. Pengunjung hanya dikenakan tarif jasa parker Rp 2000/motor dan Rp 5000/mobil. Dari lokasi embung, kita bisa melihat pegunungan menorah di sisi barat dan lembah hijau nan subur di sisi selatan, timur dan utara. Jika cuaca tidak berkabut, kita dapat melihat gunung merapi dan gunung merbabu. Untuk itu, kami sarankan berkunjunglah pada waktu pagi hari.

Jalan menuju lokasi embung dapat kita tempuh melalui perjalanan ke barat arah Godean sampai menyebrangi jembatan sungai progo lalu akan ketemu perempatan kenteng. Di perempatan kenteng ambil arah ke utara yaitu arah ke Magelang. Ikuti terus jalur menuju Magelang sampai bertemu pasar Bendo di sisi barat jalan. Di pasar bendo ada jalan tanjakan menuju kea rah barat, ikutilah jalan tersebut sampai ke lokasi embung. Jalan di lokasi ini masih sempit. Perhatikan gambar di bawah.


Jangan lupa kunjungi pula embung Kleco.

Pos terkait