Efek Rumah Kaca : Pengertian, Penyebab dan Prosesnya

Kekeringan akibat Efek Rumah Kaca
Kekeringan akibat Efek Rumah Kaca

Pemanasan global (global warming) kian hari semakin parah terbukti dari semakin banyak es di Kutub Utara yang mencair karena suhu permukaan bumi semakin panas. Pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan karena efek rumah kaca.

Kita sebagai manusia pada umumnya hanya bisa merasakan akibat adanya efek rumah kaca ini tanpa mengerti dan tahu apa efek rumah kaca itu. Di halaman ini kita akan membahasnya.

Pengertian Efek Rumah Kaca

Sesuai namanya, rumah kaca adalah suatu bangunan yang terbuat dari kaca dan digunakan untuk tempat cocok tanam sayur, buah ataupun bunga. Umumnya, rumah kaca ini dibangun di negara empat musim.

Fungsi utama dari rumah kaca adalah sebagai tempat untuk memerangkap panas dari matahari sehingga di musim dingin sekalipun bagian dalam rumah kaca akan tetap terasa hangat. Suhu ruangan yang terjaga kehangatannya itu bisa membuat tanaman tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Hal itulah yang membuat rumah kaca disamakan dengan berbagai macam gas yang ada di atmosfer bumi. Jadi, pengertian efek rumah kaca merupakan gambaran sistem kenaikan suhu yang terjadi di dalam ruangan rumah kaca tersebut.

Dalam hal ini, apabila kaca dianalogikan sebagai berbagai macam gas di atmosfer bumi maka bisa dikatakan bahwa rumah kaca merupakan gambaran dari bumi itu sendiri. Hal seperti itulah yang membuat istilah ini cukup mampu mewakili kondisi bumi saat ini yang kian hari semakin panas.

Fenomena efek rumah kaca sebenarnya memiliki cukup banyak manfaat, hanya saja akan menjadi masalah ketika konsentrasi gas di udara dalam “rumah kaca” itu semakin besar. Suhu bumi akan menjadi semakin panas dan jika tidak dikendalikan akan bisa membuat banyak makhluk hidup menjadi musnah.

Baca juga: Contoh pencemaran lingkungan

Penyebab Efek Rumah Kaca

Penyebab terjadinya efek rumah kaca adalah berbagai macam gas yang ada di atmosfer bumi. Bukan hanya karbon dioksida sebesar 9-26% saja, namun masih banyak gas lain seperti uap air, metana, ozon, CFC, HFC dan nitrous oxide.

Berbagai macam gas yang ada di atmosfer bumi apabila jumlahnya normal maka bisa menghangatkan bumi. Namun ketika konsentrasi dari gas-gas itu mengalami peningkatan yang sangat drastis akibatnya akan buruk bagi bumi sebab suhu di bumi akan semakin melonjak tinggi.

Beberapa penyebab efek rumah kaca diantaranya seperti:

Bahan Bakar dari Fosil

Bahan bakar yang berasal dari fosil adalah penyebab utama terjadinya peningkatan efek rumah kaca. Bahan bakar yang berasal dari fosil itu bisa memproduksi hampir setengah CO2 di udara serta masih banyak gas lain contohnya seperti nitrogen oksida, metana, karbon monoksida dan lain sebagainya.

Penebangan dan Pembakaran Hutan

Selain bahan bakar fosil, hutan yang kian lama kian gundul karena penebangan dan pembakaran hutan juga menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca yang cukup signifikan seperti saat ini.  Banyak pohon di hutan ditebang untuk kepentingan pembangunan gedung, pabrik dan juga lahan pertanian baru.

Hutan yang dibakar secara besar-besaran akan menciptakan gas sampingan dalam bentuk karbon dioksida. Sejumlah penelitian menyatakan bahwa penebangan dan pembakaran hutan itu per tahunnya melepaskan miliaran ton karbon dioksida ke atmosfer bumi.

Pertanian

Penggunaan pupuk non organik dengan tujuan mempercepat tanah agar bisa menjadi subur juga bisa menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Hal tersebut disebabkan karena pemberian pupuk non organik itu dapat mengubah nitrogen jadi gas dinitrogen dioksida.

Peternakan

Peternakan juga bisa memproduksi gas metana yang berasal dari penguraian kotoran hewan ternak. Oleh sebab itu industri peternakan ini juga bisa menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.

Laut yang Tercemar

Laut sebenarnya sangat bisa membantu proses penyerapan karbon dioksida, sayangnya kini sudah banyak laut yang tercemar oleh berbagai macam sampah dan limbah industri. Bukan hanya tidak mampu lagi menyerap karbon dioksida, laut yang tercemar juga membuat ekosistem di dalamnya jadi musnah.

Limbah Industri dan Rumah Tangga

Industri misal seperti pabrik semen bisa menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah yang besar. Begitu pula dengan penimbunan dan pembakaran limbah rumah tangga juga akan menghasilkan gas karbon dioksida dan metana yang bisa menyebabkan efek rumah kaca.

Baca juga: Siklus daur nitrogen

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

  • Panas yang Berasal dari Matahari Berguna Menghangatkan Suhu Bumi

Matahari selalu menyinari permukaan bumi sehingga suhu bumi menjadi lebih hangat. Namun ketika malam saat suhu pada permukaan bumi seharusnya mulai dingin, panas tersebut akan dipantulkan kembali ke angkasa Sayangnya radiasi dari matahari itu banyak yang terperangkap dalam atmosfer.

  • Berbagai Gas yang Ada di Atmosfer Bumi Memerangkap Panas

Berbagai gas yang ada di atmosfer bumi, memerangkap panas matahari sama halnya seperti dinding-dinding yang ada di sebuah rumah kaca. Gas yang terperangkap di atmosfer bumi diantaranya seperti Dinitrogen Oksida, Ozon, CFC, Metana dan uap air.

  • Kegiatan yang Dilakukan Manusia Meningkatkan Efek Rumah Kaca

Kegiatan-kegiatan manusia misal seperti penebangan dan pembakaran hutan hingga penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil bisa mengakibatkan semakin banyak kadar gas yang terperangkap di atmosfer. Semakin banyak gas yang terperangkap, membuat permukaan bumi semakin panas.

Cara Mengendalikan Efek Rumah Kaca

Dampak buruk efek rumah kaca bisa diminimalisir jika bisa mengendalikannya. Untuk mengendalikan efek rumah kaca itu ada berbagai macam cara, seperti berikut:

  • Hemat pemakaian listrik

Penggunaan listrik sebaiknya harus lebih efektif dalam artian seperlunya saja. Listrik memiliki kontribusi tinggi menyebabkan efek rumah kaca. Jika Anda bisa menghemat pemakaian listrik setidaknya akan bisa mengurangi pemakaian batu bara sehingga emisi gas karbon dioksida di atmosfer bumi pun berkurang.

  • Menggunakan Pupuk Organik

Pupuk organik harus lebih banyak digunakan daripada pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia (non organik). Apabila penggunaan pupuk non organik berkurang maka secara otomatis emisi gas N2O yang terperangkap di atmosfer bumi juga akan berkurang.

  • Memakai Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Menggunakan bahan bakar yang terbuat dari bahan ramah lingkungan misal seperti listrik ataupun panel surya juga bisa membantu penanggulangan efek rumah kaca. Bakar bakar ramah lingkungan seperti panel surya dan listrik tidak akan menghasilkan polutan berbahaya pada lingkungan.

  • Reboisasi

Reboisasi merupakan upaya untuk menanam kembali hutan yang gundul karena penebangan pohon dan pembakaran hutan. Tumbuhan akan bisa menghasilkan oksigen untuk makhluk hidup dan memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida.

  • Kurangi Penggunaan Plastik

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari harus dibatasi sebab plastik adalah senyawa polimer sehingga sulit terurai dalam tanah. Cara termudah untuk mengurangi limbah plastik dalam tanah adalah dengan cara dibakar.

Namun, pembakaran limbah plastik akan menimbulkan masalah baru sebab akan menghasilkan gas karbon dioksida yang besar. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda bisa lebih membatasi pemakaian plastik daripada melakukan pembakaran limbah plastik.

Baca juga: Proses terjadinya daur fosfor

Efek rumah kaca apabila dalam kadar yang cukup tidak akan membahayakan bumi beserta makhluk hidup di dalamnya. Sayangnya saat ini efek rumah kaca semakin parah dan mulai mengakibatkan pemanasan global. Jika tidak segera ditanggulangi maka akibatnya akan semakin berbahaya.

Daftar Pustaka

Boedoyo, M. S. 2008. Penerapan Teknologi Untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. Jakarta: Jurnal Teknologi Lingkungan-BPPT

Kusminingrum,  N.  2008. Potensi  Tanaman  dalam  Menyerap  CO₂dan  CO  untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global. Jurnal PermukimanVol. 3 No. 2

Mansur dan Pratama. 2014. Potensi Serapan Gas Karbondioksida (CO2) pada Jenis-jenis  Pohon  Pelindung Jalan.  Cibinong  Science  Center:  Pusat  Penelitian Biologi-LIP

Pambudi,  N.A.  2008. Pemanfaatan  biogas  sebagai  energi alternatif.  Yogyakarta: Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik.Universitas Gadjah Mada.

Triana,   V.   2008. Pemanasan   Global.   Padang:   Jurnal   Kesehatan   Masyarakat Universitas Andalas

Pos terkait