Mengenal Konsep Magnitudo Mutlak – Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa konsep magnitudo semu tidak dapat digunakan untuk menentukan sifat fisis suatu bintang kecuali hanyalah terang-redupnya bitang tersebut relatif terhadap permukaan bumi.
Nah, agar magnitudo bintang dapat menunjukan sifat fisis suatu bintang, maka diperkenalkanlah konsep magnitudo mutlak yang disingkat M. Magnitudo mutlak adalah magnitudo suatu bintang bila posisinya sejauh 10 pc dari bumi. Ingat: 1 parsec (parallax second) sama dengan jarak sejauh 2,063 x 105 AU.
Nilai magnitudo mutlak dapat kita peroleh dari magnitudo semu. Jika kita menggunakan persamaan Pogson, maka diperoleh persamaan:
atau yang bisa kita tulis sebagai
Maka nilai magnitudo mutlak diperoleh:
Sehingga nilai untuk jarak bintang (d) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan:
Keterangan:
d = jarak bintang relatif terhadap bumi (pc)
m = magnitudo semu
M = magnitudo mutlak
Oleh karena besaran m-M sangat menentukan jarak bintang, maka besaran ini lebih sering dikenal sebagai modulus jarak.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh perhitungan magnitudo di bawah ini.
Contoh:
Diketahui bahwa magnitudo matahari sebesar – 26,81 dan jaraknya sebesar 1 AU = 4,848 x 10-6 pc. Berapa besar magnitudo mutlak dan modulus jaraknya ?
Jawab:
Magnitudo mutlak dapat diperoleh dengan perhitungan berikut ini:
Sedangkan modulus jaraknya dapat diperoleh dengan perhitungan berikut: