Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis

Jalur tahapan Glikogenesis
Jalur tahapan Glikogenesis

Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis – Dalam proses metabolisme, baik katabolisme maupun anabolisme untuk memecah glukosa menjadi asam piruvat melewati banyak sekali tahapan.

Untuk lebih jelasnya dapat Anda simak penjelasan berikut.

Pengertian Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis

A. Glikogenesis

Untuk tahap pertama dalam proses metabolisme karbohidrat yaitu pemecahan glukosa menjadi asam piruvat disebut glikogenesis. Kemudian asam piruvat tersebut akan di oksidasi menjadi asetil KoA yang kemudian akan masuk ke rangkaian siklus asam sitrat untuk diubah menjadi energi dalam bentuk ATP.

Sehingga dapat dikatakan bahwa glikogenesis merupakan suatu proses anabolic dalam membentuk glikogen untuk menyimpan glukosa ketika kadar glukosa dalam darah tinggi seperti saat sesudah makan.

Glikogenesis juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan glikogen dari glukosa yang selanjutnya akan disimpan dalam otot maupun hati, karena glikogen adalah suatu bentuk karbohidrat yang disimpan dalam tubuh yang sama dengan amilum dari tumbuhan.

Jalur tahapan Glikogenesis

Baca juga: Pengertian dan tahapan katabolisme

B. Glikogenolisis

Pemecahan glikogen terlebih dahulu harus dipecah untuk dapat memperoleh glukosa sebagai energi. Yang mana proses glikogenolisis terjadi di dalam jalur yang berbeda. Dengan bantuan enzim fosforilase. Kemudian fosfat anorganik akan melepaskan sisa glukosa untuk mendapatkan D-glukosa fosfat.

Sehingga dapat diartikan bahwa proses glikogenolisis adalah suatu proses pemecahan glikogen yang terjadi melalui jalan yang berbeda, yang tergantung dari proses apa yang memengaruhinya. Molekul glikogen dapat menjadi lebih kecil atau bahkan lebih besar, namun sangat jarang apabila molekul tersebut dapat dipecah dengan sempurna.

Ketika Anda sedang makan, hati bisa menarik simpanan glikogen yang ada untuk membuat glukosa dalam darah atau bekerja sama dengan ginjal untuk dapat mengkonversi metabolit non karbohidrat salah satunya yaitu laktat, asam amino serta gliserol menjadi glukosa.

Proses yang terjadi dimulai dengan molekul glukosa serta akan diakhiri dengan terbentuknya asam laktat. Reaksi yang berlangsung dibedakan menjadi dua fase yaitu pada fase pertama, glukosa akan diubah menjadi trifosfat melalui proses fosforilase.

Sedangkan untuk fase kedua, akan dimulai melalui proses oksidasi triosafosfat sampai terbentuk asam laktat. Kedua fase ini berbeda pada aspek energi yang berkaitan dengan reaksi pada kedua fase tersebut.

C. Glukoneogenesis

Proses glukoneogenesis dapat terjadi apabila terdapat sumber energi dari karbohidrat sudah tidak lagi tersedia. Sehingga tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Apabila lemak di dalam tubuh juga sudah tidak tersedia, maka proses pemecahan protein akan terjadi.

Dapat diartikan juga bahwa glukoneogenesis merupakan suatu lintasan metabolisme yang dapat dimanfaatkan tubuh, untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap seimbang selain dengan glikogenolisis.

Proses yang terjadi dalam glukoneogenesis atau pembentukan gula baru yaitu asam laktat akan diubah kembali menjadi glukosa melalui rangkaian reaksi. Karena pada dasarnya glukoneogenesis tersebut merupakan proses sintesis glukosa yang berasal dari senyawa-senyawa selain karbohidrat, seperti asam laktat serta beberapa asam amino.

Jalur tahapan glukoneogenesis

Meskipun proses glukoneogenesis merupakan suatu proses sintesis glukosa, akan tetapi bukan suatu kebalikan dari proses glikolisis. Sebab dalam tahap reaksi glikolisis terdapat tiga tahap yang tidak reversible, yang mana dapat diartikan dalam prosesnya memerlukan enzim lain untuk kebalikannya. Seperti:

Glukosa + ATP menjadi heksokinase glukosa-6-fosfat + ADP.

Fruktosa-6-fosfat + ATP fosforuktokinase menjadi fruktosa 1,6 difosfat + ADP.

Fosfoenol piruvat + ADP piruvat kinase menjadi asam piruvat + ATP

Dengan ketiga tahap reaksi yang tidak reversible tersebut, menyebabkan proses glukoneogenesis dapat berlangsung melalui tahap reaksi lain seperti fosfoenol piruvat akan dibentuk dari asam piruvat dengan pembentukan asam oksaloasetat.

Daftar Pustaka:

Campbell. (2008). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga

Suharsono dan Egi Nuryadin. (2018). Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Suharsono dan Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *