Defisi Antroposfer
Secara etimologi antroposfer terdiri atas dua kata, yakni antropo yang berarti manusia dan sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat kita artikan sebagai lapisan kehidupan manusia yang ada di permukaan Bumi dengan segala aktivitasnya.
Antroposfer erat kaitannya dengan sumber daya manusia bahkan dalam ilmu geografi ada cabang ilmu yang membahas hal ini lebih spesifik yakni geografi penduduk yang merupakan bagian dari geografi manusia.
Apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia?
Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan (Ani Anjayani, hal 62). Dengan kata lain, pembahasan antroposfer sangat berhubungan dengan potensi maupun kemampuan penduduk dalam menghadapi segala permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk dll. Namun secara umum, ada dua aspek yang ditinjau dalam pembahasan sumber daya manusia ini, yakni aspek kuantitas dan kualitas.
Nah, untuk dapat menjelaskan aspek-aspek tersebut diperlukan data-data yang akurat. Makanya dilakukan kegiatan seperti sensus penduduk, survei dan registrasi penduduk.
1. Sensus penduduk
Sensus penduduk atau cacah jiwa merupakan proses pengumpulan, penyusunan, pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis, ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu tertentu.
Tujuan utama dilaksanakan sensus penduduk atau cacah jiwa antara lain untuk mengetahui jumlah dan perkembangan penduduk dalam periode waktu tertentu, mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah, serta mengetahui kondisi demografis lainnya, seperti tingkat kelahiran, kematian, komposisi, dan migrasi.
Di dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan dengan empat cara yakni:
a. Sensus de jure, yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat
penduduk tersebut tinggal secara resmi.
b. Sensus de facto, yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka
ditemukan oleh petugas lapangan.
c. Metode Canvasser yakni metode dimana petugas mendatangi setiap penduduk kemudian memberikan beberapa daftar pertanyaan. Hasil metode ini dinilai lebih akurat karena mencegah penduduk dari pemalsuan data namun metode ini akan memakan waktu pelaksanaan yang sangat lama.
d. Metode Householder yakni metode dimana penduduknya diberi daftar pertanyaan untuk diisi sendiri. Oleh karena diisi sendiri, maka petugas tak harus mendata penduduk satu-persatu, bisa saja daftar pertanyaannya dititipkan ke aparat desa. Namun metode ini memiliki kelemahan dimana penduduk bisa saja mengisi jawabannya asal-asalan atau tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Survei
Survei penduduk merupakan pengambilan data sampel (contoh penduduk) dari populasi (penduduk keseluruhan). Diharapkan dari sampel tersebut bisa mewakili data dari keseluruhan. Survei dapat dilakukan kapan saja tanpa dibatasi oleh waktu.
3. Registrasi penduduk
Registrasi penduduk merupakan pencatatan yang terus menerus mengenai kejadian vital yang dialami penduduk berupa kelahiran, kematian, dan perpindahan. Maka dengan ini, penduduk diharapkan mau dan sadar untuk melaporkan segala kejadian yang terjadi di dalam rumah tangganya. Namun kendala utama dalam kegiatan ini adalah masyarakat pada umumnya tidak semuanya memiliki kesadaran untuk tertib registrasi.
Anjayani, Eni.2009.Geografi kelas XI. Surakarta: PT. Cempaka Putih.
Utoyo, Bambang.2009.Geografi 2 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: PT. Setia Purna Inves.