Tata Nama Alkohol dan Kegunaannya – Kata alkohol tentunya sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita, alkohol banyak digunakan untuk keperluan sehari˗hari.
Eits pembahasan alkohol ini bukan alkohol minuman keras ya. Tapi alkohol salah satu senyawa dalam unsur kimia. Mari kita simak penjelasan Tata Nama Alkohol dan Kegunaannya secara lebih jelasnya.
Alkohol adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana, dengan satu atom H telah diganti oleh gugus hidroksil (˗OH). Alkohol yang hanya mempunyai satu gugus hidroksil disebut dengan monoalkohol atau alkanol.
Gugus fungsional ˗OH dalam alkohol disebut gugus hidroksil atau fungsi hidroksi. Gugus ˗OH adalah bukan ion hidroksida karena oksigen terikat secara kovalen dengan karbon.
Baca juga: Kegunaan dan sifat haloalkana
Struktur Alkohol
Para ahli kimia sering menyusun alkohol alifatik menjadi beberapa golongan struktural sesuai dengan jumlah gugus R yang terikat dengan karbon yang mengikat gugus hidroksil.
Pada tabel berikut akan dijelaskan beberapa contoh jenis alkohol:
Tata Nama Alkohol
Ada dua macam cara penamaan senyawa monoalkohol, yaitu cara IUPAC (Intrenational Union For Pure And Applied Chemistry) dan cara trivial (umum).
a. IUPAC
Beberapa aturan yang harus diikuti dalam cara penamaan IUPAC adalah sebagai berikut:
1) Nama alkohol diambil dari nama alkana dengan akhiran ˗a diganti dengan ˗ol. Alkohol dengan dua, tiga, dan empat gugus ˗OH di antara alkana dan ˗ol diberi sisipan di, tri, tetra sehingga namanya menjadi diol, triol, dan tetrol.
2) Penomoran pada lakohol alifatik dimulai dari ujung rantai pokok yang paling dekat dengan gugus fungsi, contoh:
3) Jika rantai pokok mengikat gugus alkil, penamaan dimulai dari ujung rantai yang mengandung gugus fungsi ˗OH yang paling dekat dengan gugus substitusinya, contoh:
Penamaan senyawa alkohol secara keseluruhan adalah dengan mengurutkan nomor cabang, nomor gugus fungsi, dan nama rantai pokok.
Apabila ada beberapa cabang, maka diurutkan sesuai abjad dan bila ada beberapa cabang yang sama maka untuk cabang tersebut diberi awalan di (dua), tri (tiga), tetra (empat), penta (lima), dan seterusnya. Contoh:
b. Trivial (Umum)
Pada cara ini, alkohol disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian namanya selalu diawali dengan nama alkil diikuti kata alkohol. Contoh:
Senyawa dengan lebih dari satu gugus ˗OH disebut glikol.
Sifat-Sifat Alkohol
Alkohol memiliki gugus fungsional hidroksil (˗OH) dan alkil (R) yang ditulis secara umum sebagai R ˗OH. Tahukah kalian bahwa kedua gugus inilah yang mempengaruhi sifat˗sifat alkohol?
Adanya gugus ˗OH dan R akan mengakibatkan sifat kimia dan sifat alkohol yang khas. Sifat kimia adalah yang berkaitan dengan reaksi kimia. Sifat kimia dan fisika alkohol antara lain:
a. Sifat kimia
- Bereaksi dengan logam
Jika alkohol direaksikan dengan Na, maka akan dihasilkan senyawa etoksida dan gas H2.
2C2H5OH + 2Na → 2C2H5O + 2Na+ + H2
- Reaksi halogenasi dengan HX, PX, dan PX3 akan menghasilkan alkil halida (X=F, Cl dan Br).
- Reaksi oksidasi dengan KMnO4 atau K2Cr2O7
Oksidasi terhadap alkohol primer akan menghasilkan aldehida. Oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat. Reaksi oksidasi alkohol sekunder akan menghasilkan keton. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh KMnO4 atau K2Cr2O7.
- Reaksi esterifikasi (pengesteran)
Esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester, jika alkohol direaksikan dengan asam karboksilat, maka akan terbentuk ester dan air.
C2H2OH + CH2COOH → CH2COOH C2H2 + H2O
b. Sifat fisika
Adapan sifat fisik dari alkohol adalah sebagai berikut:
- Bersifat polar pada alkohol suhu rendah
- Wujud alkohol dipengaruhi oleh jumlah atom C dalam gugus R.
Jumlah atom C antara 1˗ 4 berupa zat cair encer
Jumlah atom C antara 5 ˗ 9 berupa zat cair kental
Jumlah atom C ≥ 10 berupa zat cair padat
Salah satu contoh alkohol adalah etanol, etanol dapat dibuat melalui fermantasi karbohidrat. Pernakah kalian tape singkong ? dalam pembuatan tape tersebut kalian memerlukan ragi, bukan ? dalam fermentasi ini gula diubah menjadi etanol dengan bantuan enzim zimase yang ada dalam ragi, dalam suasana anaerob.
Kegunaan Alkohol
Etanol merupakan cairan netral tak berwarna, yang dapat bercampur dengan air dalam semua perbandingan, dengan titik didih sebesar 78,30C lebih tinggi daripada parafin dengan berat molekul yang hampir sama.
Hal ini disebabkan oleh ikatan hidrogen di antara gugus hidroksil seperti air. Contoh lain dari alkohol adalah metanol, metanol merupakan cairan yang higroskopis tak berwarna, dengan titik didih 640C, dapat bercampur dengan air dalam semua perbandingan, bila dibakar akan memberikan nyala biru pucat, beracun hingga dapat menyebabkan kebutaan, penyakit jiwa/gila dan bahkan kematian.
Etanol
Etanol atau etil alkohol digunakan secara luas sebagai pelarut resin, sabun, vernis, paefum, pewarna, dan obat˗obatan di industri. Etil alkohol juga digunakan dalam pembuatan senyawa organik lain, khususnya asetaldehid, etil alkanoat dan halida, dietil eter, dan klolofrom. Oleh karena titik bekunya yang rendah, etanol digunakan sebagai antibeku dan pengisi termometer.
Disamping itu, etanil banyak terdapat dalam minuman seperti bir (beers), anggur (wines), dan minuman keras (spirits). Etanol juga dapat dugunakan sebagai bahan bakar yang dikenal sebagai spiritus. Spiritus ini adalah etanol yang diberi sedikit metanol (beracun) dan diberi warna biru agar tidak diminum.
Metanol
Metanol dalam jumlah besar dapat diubah menjadi formaldehi menggunakan katalis. Di beberapa negara, metanol digunakan sebagai antibeku, juga digunakan untuk pembuatan senyawa metil seperti metil metakrilat.
Identifikasi alkohol
Secara umum alkohol dikenali dengan gugus hidroksil yang dimiliki. Masih ingat tidak bahwa gugus ˗OH adalah gugus fungsional yang memiliki ciri khas? Pada sifat kimia alkohol, alkohol akan melepaskan hidrogen bila diberi logam natrium, menyisakan turunan natrium, dan menghasilkan uap hidrogen klorida bila diberi fosfor pentaclorida atau asetil klorida dalam keadaan dingin.
Metanol dapat dibedakan dari alkohol lain melalui dua macam tes, yaitu:
- Metanol tidak memberikan endapan kuning pada iodoform bila ditambahkan ke dalam larutan kalium iodida dan natrium hipoklorit dalam keadaan hanagt, sedangkan isopropil alkanol dan etil alkohol memberikan endapan kuning iodoform.
- Pada oksidasi dengan larutan kalium dikromat dan asam sulfat encer, menghasilkan asam format, karbon dioksida, dan air. Sedangkan etil alkohol menghasilkan asetaldehid dan asam asetat, dan isopropil alkohol menghasilkan aseton.
Semoga artikel di atas dapat membantu teman-teman dalam memahami dan mengetahui senyawa turunan alkana, khususnya pada pembahasan alkohol. Demikian pembehasan Tata Nama Alkohol dan Kegunaannya kali ini, jika ada yang kurang dimengerti bisa komentar di kolom komentar yaa, terimakasih.. 🙂
Referensi:
Soebiyanto Suwardi, Dkk. (2009). Panduan Pembelajaran Kimia kelas 12. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta