Sistem Hormon atau Sistem Kelenjar

Lokasi kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia
Gambar. Lokasi kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia (Sumber: Biology, 1998 dalam Buku Praktis Belajar Biologi, hal 164)

Sistem Hormon atau Sistem Kelenjar

Pada halaman sebelumnya kita telah mempelajari tentang sistem saraf dimana selain sistem tersebut masih ada sistem lain yang bekerja di dalam tubuh kita untuk menjaga keseimbangan dan regulasi yakni sistem hormon atau sistem kalenjar. Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kalenjar endokrin (kelenjar buntu) dalam skala kecil namun mampu mempengaruhi kinerja organ yang ditargetnya melalui aliran darah. Adapun fungsi hormon antara lain mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam tubuh dan menjaga keseimbangan dalam tubuh atau disebut sebagai homeostasis. Dalam menjaga keseimbangan tubuh, hormon menerapkan kinerja umpan-balik dimana produksi suatu hormon dapat mempengaruhi hormon lainnya.

Kalenjar endokrin secara umum aktivitasnya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu kalenjar yang mampu bekerja sepanjang hayat, bekerja pada saat tertentu saja dan hanya bekerja sampai batas waktu tertentu.

Dimana letak kalenjar endokrin di dalam tubuh?

Nah, letak kalenjar endokrin di dalam tubuh bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar. Lokasi kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia (Sumber: Biology, 1998 dalam Buku Praktis Belajar Biologi, hal 164)

1. Kelenjar Hipofisis (master of gland atau pituitari)

Kalenjar hipofisis merupakan kalenjar yang dihasilkan oleh otak besar untuk menghasilkan berbagai macam hormon yang memiliki fungsi mengatur kinerja kalenjar lainnya. Kelenjar ini juga mampu bekerja sama dengan hipotalamus untuk mengendalikan organ-organ tubuh. Nah, kalenjar hipofisis ini memiliki tiga bagian yakni:

a. Lobus Depan (Anterior)

Lobus depan mampu menghasilkan jumlah hormon yang lebih besar daripada hormon yang lain. Adapun hormon yang disekresikan antara lain

  •  Hormon pertumbuhan (HGH) berfungsi merangsang pertumbuhan tubuh, kerangka dan membantu penyerapan nutrisi tubuh.
  • Prolaktin (PRL) berfungsi merangsang sekresi susu setelah melahirkan dan meningkatkan reabsorbsi garam oleh ginjal.
  • Hormon Perangsang Tiroid (TSH) berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk mengeluarkan tiroksin.
  • Hormon Adrenokor Tikotropik (ACTH) berfungsi merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
  • Hormon Perangsang Folikel (FSH) berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf tempat sel telur berada. Pada laki-laki, hormon ini berfungsi perkembangan tubulus semuniferus dan produksi sperma.
  • Hormon Luteinizing (LH) berfungsi mematangkan sel gonad pada wanita. Pada laki-laki, hormon ini berfungsi merangsang testis untuk mensekresikan hormon androgen ke aliran darah.
  • Beta-lipotropin (B–LPH) berfungsi meningkatkan metabolisme lemak.
  • Hormon Perangsang Melanosit (MSH) berfungsi merangsang pigmentasi pada kulit.
  • Hormon endorfin berfungsi menghilangkan rasa sakit.

b. Lobus Tengah

Daerah ini berfungsi mensintesis hormon yang memberikan pigmen warna kulit yang dinamakan melanocyte stimulating hormon (MSH).

c. Lobus Belakang (Posterior)

Pada bagian ini berfungsi menyimpan hormon-hormon yang telah dihasilkan oleh se-sel saraf yang berasal dari hipotalamus otak yakni:

  •  Antidiuretik (ADH) berfungsi untuk mengontrol keseimbangan tubuh melalui sebuah mekanisme pengeluaran urine.
    Oksitosin berfungsi memacu kontraksi otot saat seorang wanita melahirkan.

2. Kelenjar Adrenal (Anak ginjal)

Kalenjar adrenal berjumlah 2 buah dan terletak di atas ginjal. Kalenjar ini memiliki dua bagian yakni:

a. Korteks Adrenal (luar)

Pada korteks, kalenjar ini menghasilkan tiga hormon yakni:

  • Glucocorticoid berfungsi mengatur kadar glukosa dalam tubuh yang diambil dari perubahan lemak dan protein ke metabolit-metabolit intermediet yang kemudian dirubah menjadi glukosa.
  • Mineralocorticoid berfungsi mengatur kadar garam dalam darah, ekskresi urine dan keringat.
  • Gonadocarticoid merupakan hormon sex yang terdiri atas androge, entrogen dan progesteron.

b. Medula Adrenal (dalam)

Pada bagian ini akan dihasilkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norephinefrin (noreadrenalin). Hormon ini dapat memacu jantung agar berdetak lebih cepat. Kita dapat merasakan kinerja hormon ini apabila dalam keadaan takut, misalnya takut ketinggian dll.

3. Kelenjar Tiroid (Kalenjar Gondok)

Kalenjar ini berada di daerah leher bagian bawah jakun yang terdiri dari dua lobus. Kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon yakni tiroksin dan kalsitonin.

  • Hormon tiroksin berfungsi mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi.
  • Hormon kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.

4. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid dimana terdapat empat buah kelenjar paratiroid yaitu 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Kalenjar ini mampu menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH). Parathormon merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mampu mengatur kadar kalsium dalam tubuh.

5. Pulau Langerhans

Pulau langerhans merupakan daerah di pankreas yang menghasilkan hormon. Di dalam pulau langerhans terdapat sel beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon. Insulin berfungsi mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan glukosa tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Sedangkan glukagon bersama insulin memiliki peran mengatur kadar gula dalam darah dengan cara merombak glikogen menjadi glukosa.

Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.

Pos terkait