Polimer

Sendok dan garpu plastik merupakan contoh polimer sintetik
Sendok dan garpu plastik merupakan contoh polimer sintetik

Kalian sudah pernah melihat jaring laba-laba? Jaring laba-laba adalah salah satu contoh polimer alam. Polimer ini walaupun terkesan biasa tetapi ternyata memiliki kekuatan yang besar.

Jika dibandingkan dengan baja dengan ketebalan yang sama maka jaring laba-laba lebih kuat di banding baja. Polimer merupakan salah satu contoh senyawa makromolekul karena dapat terdiri dari beribu monomer (molekul terkecil).

Makromolekul atau polimer adalah molekul besar, terdiri atas sejumlah satuan pembentuk. Satuan pembentuk disebut monomer. Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (makromolekul atau polimer).

Pengertian Polimer

Setiap hari pasti kita menggunakan produk-produk industri plastik bukan? Tahukah kalian apakah sebenarnya plastik itu ? mengapa plastik mempunyai sifat dapat di tarik atau melar? Plastik merupakan salah satu contoh dari jenis polimer.

Polimer berasal dari bahasa Yunani yaitu poly yang berarti banyak dan meros yang berarti unit atau bagian, polimer adalah senyawa yang berasal dari penggabungan sejumlah unit molekul yang sangat kecil atau yang biasa disebut dengan monomer. Polimer tersusun dari jutaan monomer sehingga bisa disebut juga dengan senyawa  makromolekul.

Contoh senyawa polimer antara lain adalah karbohidrat, protein, lemak, karet alam, dan plastik, seperti plastik PE (polietilena), plastik PP (polipropilena), plastik PET (polietilen tereftalat), plastik PVC (polivinil klorida), plastik (polistirena), teflon, serta nilon.

Produk-produk polimer dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti: kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggorengan, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik dan lain-lain.

Pembentukan Polimer

Ada dua macam cara penggabungan monomer-monomer membentuk polimer yaitu melalui polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

  • Polimerisasi adisi

Polimerisasi adisi adalah perkitan langsung antaramonomer berdasarkan reaski adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada menomer yang mempunyai ikatan rangkap, dimana dengan bantuan suatu katalisator (misalnya peroksida), maka ikatan rangkapnya terbuka dan monomer-monomer dapat langsung berkaitan. Contohnya pembentukan polietilena (polietena).

  • Polimerisasi kondensasi

Pada polimerisasi kondensasi, monomer-monomer saling berikatan dengan melepas molekul kecil seperti H2O dan metanol. Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.

Jenis polimer

Penggolongan polimer dapat dibedakan berdasarkan asalnya, jenis monomer, pembentuknya, dan sifat polimer tersebut.

a. Penggolongan berdasarkan asal polimer

  • Polimer alam

Polimer alam adalah polimer yang terbentuk secara alami yang dihasilkan oleh mahluk hidup. Contonya seperti protein, amilum, selulosa, glokogen, karet alam (polisoprena) wol, sutra, jaring-jaring benang pada sarang laba-laba, dan katun. Umumnya polimer alam mudah mengalami kerusakan, seperti yang dihasilkan oleh ulat dan rayap. Namun ada juga yang lebih kuat dari sehelai benang baja dengan ukuran yang sama yaitu benang laba-laba.

  • Polimer sintetis

Polimer ini terbentuk dari hasil bahan-bahan kimia, seperti plastik PE (polietilena), plastik PP (polipropilena), plastik PET (polietilen tereftalat), plastik PVC (polivinil klorida), plastik (polistirena) serta karet sintetis.

b. Penggolongan berdasarkan jenis monomer

  • Homopolimer

Polimer ini terbentuk dari monomer yang sama, seperti contoh nya adalah plastik PE (polietilena), plastik PP (polipropilena), plastik PVC (polivinil klorida), teflon, karet alam, amilum, dan selulosa.

  • Kopolimer

Polimer ini terbentuk dari monomer yang berbeda, contohnya adalah plastik PET (polietilen tereftalat), nilon, bakelit, dan protein. Berdasarkan susunan monomernya, kapolimer digolongkan menjadi empat bagian, yaitu:

1.Kapolimer bergantian, kapolimer ini terbentuk dari monomer berbeda dan bergantian secara teratur.

-M1 – M2 – M1- M2 – M1 – M2-

2.Kopolimer blok, kapolimer ini terbentuk dari monomer dalam jumlah tertentu secara teratur.

M1 – M1 – M1 – M2 – M2 – M2 – M1 – M1 – M1 –

3.Kopolimer bercabang, kopolimer ini terbentuk dari monomer sejenis dan monomer lain yang terikat sebagai cabang.

4.Kopolimer tidak teratur, kopolimer ini terbentuk dari monomer berbeda dan terikat secara tidak teratur.

– M1 – M1 – M2 – M2 – M2 – M1 – M2 –

c. Penggolongan berdasarkan sifat polimer

  • Termoplastik

Termoplastik merupakan jenis polimer yang bersifat lunak ketika terkena suhu panas dan akan mengeras kembali setelah didinginkan (dapat dipanaskan berulang-ulang).

  • Termosetting

Termosetting merupakan jenis polimer yang tetap keras walaupun terkena suhu panas atau hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya, selanjutnya apabila pecah tak dapat disambungkan lagi dengan pemanasan, contohnya adalah bakelit.

d. Penggolongan berdasarkan kegunaan polimer

  • Polimer untuk makanan

Bermanfaat sebagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti contoh: protein, karbohidrat, dan lemak.  

  • Polimer untuk kemasan makanan dan minuman

Contoh polomer untuk makanan dan minuman adalah plastik PE (polietilena), plastik PP (polipropilena), plastik PVC (polivinil klorida), plastik PS, dan plastik nilon. 

  • Polimer untuk peralatan elektronik, mobil, dan mainan anak-anak.

Contonya adalah plastik PE (jenis HDPE) dan plastik PP untuk badan televisi, radio, piringanhitam, compactdisk, dan ban kendaraan.

  • Polimer untuk bahan bangunan

Contoh polimer untuk bahan bangunan adalah plastik PVC banyak digunakan untuk paralon, lemari, meja,selang air, dan isolasi listrik.

  • Polimer untuk peralatan rumah tangga

Polimer yang banyak di manfaaatkan dalam rumah tangga di antaranya adalah: plastik PP untuk pembungkus, karung plastik, dan tali rafiah. Teflon untuk pelapis setrika dan alat dapur bersifat tahan panas dan antilengket, sedangkan bakelit dan nilon untuk peralatan dapur.

Sifat Polimer

Sifat-sifat polimer di tentukan oleh 4 hal, yaitu panjang rantai, gaya antermolekul, percabangan, dan ikatan silang antarrantai polimer. Kekuatan dan titik leleh polimer akan semakin naik seiring dengan bertambah panjangnya rantai polimer.

Bila gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka rantai polimer akan menjadi kuat dan sukar untuk meleleh. Rantai polimer yang bercabang banyak maka daya regangnya rendah dan akan mudah meleleh.

Ikatan silang dapat terjadi antar rantai yang dapat menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan silang maka akan semakin kaku, sehingga polimer mudah parah.

Polimer yang mempunyai ikatan silang ini bersifat termotestting, sedangkan polimer-polimer yang tidak mempunyai ikatan silang akan bersifat termoplastik.

Manfaat Polimer

  • Plastik polietilena (PE)

Polimer ini dihasilkan melalui reksi penggabungan (polimerisasi adisi) dari monomer etena. Polimer ini banyak digunakan untuk plastik pembungkus, ember, panci, dan pembungkus makanan lainnya.

  • Plastik polietilen tereftalan (PET)

Polimer ini dihasilkan melalui reaksi polimerisasi adisi dari monomer etena. Polietilena bersifat lunak dalam air panas serta dapat digunakan untuk pembuatan film, tas plastik dan jas hujan.

  • Plastik politetrafluoroetana (teflon)

Polimer ini dihasilkan melalui reaksi penggabungan polimer adisi dari monomer tetrafluroetana. Polimer ini banyak digunakan sebagai pelapis karena tahan terhadap panas, bahan kimia, dan permukaan licin. Contohnya adalah alat penggoregan yang tidak lengket dan tahan panas seprti teflon.

  • Plastik polistirena (PS)

Polimer ini dihasilkan melalui reaksi polimerisasi adisi dari monomer stirena. Polistirena bersifat rapuh dan kenyal serta dapat digunakan untuk isolasi dan pembungkusan.

  • Plastik polipropilena/polipropena (PP)

Polimer ini dihasilkan melalui reaksi penggabungan antara polimerisasi adisi dari monomer propena. Polimer ini banyak digunakan untuk botol plastik, karung plastik, dan tali plastik.

  • Plastik polivinil klorida (PVC)

Polimer ini dihasilkan melalui reaksi penggabungan polimerisasi adisi dari monomer vinilklorida, polimer ini banyak digunakan untuk pipa dan karpet.

  • Darkon

Polimer ini terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi dari monomer mitiltereftalat dan glikol, seperti nilon, darkon adalah serat sintetis yang dapat digunakan untuk banhan sandang.

Demikian pembahasan kita pada materi polimer ini, semoga tulisan ini bisa memberi manfaat untuk teman-teman, adik- adik atau yang lainya. Apabila ada yang tidak kalian pahami atau ingin bertanya lebih lanjut bisa isi dolom komentar.

Daftar Pustaka:

Utami Budi, dkk. (2009). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Pangajuanto Teguh dan Harmidi Tri. (2009). Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Lustiyati Deta E, dkk. (2009). Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA KELAS XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Pos terkait