Pengertian dan Ciri Eubacteria

Pengertian dan Ciri Eubacteria
Pengertian dan Ciri Eubacteria

Pengertian dan Ciri Eubacteria – Berdasarkan susunan sel, cara hidup, serta tingkatan dari makhluk hidup merupakan dasar Robert H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan makhluk hidup menjadi menjadi 5 kingdom yaitu protista, fungi, monera, animalia, serta plantae.

Namun sistem 5 kingdom ini diubah menjadi 6 kingdom karena kingdom monera dipecah menjadi dua yaitu kingdom archaebacteria dan kingdom eubacteria. Nah, terlebih dahulu mari kita bahas Pengertian dan Ciri Eubacteria terlebih dahulu.

Pengertian dari Kingdom Eubacteria

Istilah eubacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata eu yang memiliki arti sejati dan dari kata bacteria yang memiliki arti bakteri. Sehingga dapat dikatakan bahwa eubacteria ini merupakan kelompok bakteri sejati. Pada umumnya organisme eubacteria disebut sebagai bakteri.

Ukuran eubacteria sangatlah kecil, hanya sekitar 0,5 hingga 3 mikron dan memiliki diameter sekitar 0,1 hingga 0,2 mikron. Organisme eubacteria merupakan kelompok bakteri yang tidak memiliki membrane inti atau prokariotik dan bersifat uniseluler.

Eubacteria hidup dengan cara soliter dan berkoloni. Beberapa dari eubacteria memiliki sifat fotosintetik kemoautotrof. Dalam proses daur ulang nitrogen serta elemen lain, eubacteria ini memiliki peran yang sangat penting. Selain itu dimanfaatkan juga dalam proses industri. Untuk habitat eubacteria dapat ditemukan pada berbagai habitat yang cocok.

Eubacteria ini dapat dijumpai dalam perairan seperti air asin ataupun air tawar, tumbuhan, hewan, pada setiap jenis tanah, di dalam minyak bumi, batu bara, kutub, botol tinta, lapisan atmosfer, serta pada setiap tempat yang seringkali dikunjungi manusia.

Apa Ciri-Ciri dari Kingdom Eubacteria ?

1. Eubacteria merupakan kelompok organisme uniseluler atau organisme bersel tunggal.

2. Sel penyusun tubuh eubacteria merupakan sel prokariotik karena organel-organel sel pada eubacteria tidak dilapisi selaput inti atau membran sel.

3. Hidupnya secara berkoloni ataupun soliter.

4. Dinding sel pada eubacteria mengandung peptidoglikan.

5. Memiliki ribosom dengan kandungan satu jenis dari RNA polymerase.

6. Alat gerak berupa flagel.

7. Habitatnya dapat berupa air, tanah, maupun udara, serta pada tubuh makhluk hidup.

8. Memiliki ikatan ester serta lipid pada membran plasmanya.

9. Eubacteria memiliki sel yang dapat mengeluarkan lendir pada permukaan dinding selnya. Yang mana dinding dinding sel tersebut dapat tertimbun serta membentuk endospora atau kapsul.

10. Sistem reproduksi terjadi secara generatif yaitu paraseksual dan secara vegetatif atau membelah diri.

11. Sitoplasma yang ada pada eubacteria tersusun atas karbohidrat, ion organic, lemak, protein, kromatofora, ribosom, serta asam nukleat berupa RNA dan juga DNA.

12. Memiliki respon yang mana pertumbuhannya tidak terhambat pada antibiotic streptomisin maupun kloramfenikol.

Berbagai Bentuk Kingdom Eubacteria

1. Kokus atau Bola (Coccus)

Eubacteria dengan bentuk bola atau kokus dapat dibedakan lagi menjadi:

a. Monococcus

Merupakan jenis eubacteria dengan bentuk yang bulat tunggal karena tersusun atas satu kokus. Contoh bakteri monococcus yaitu monococcus gonorrhoeae.

b. Diplococcus

Merupakan jenis bakteri yang tersusun atas 2 kokus yang saling berpasangan. Contohnya yaitu diplococcus pneumoniae dan diplococcus bacillus.

c. Streptococcus

Merupakan eubacteria dengan bentuk yang panjang seperti rantai, cara hidupnya berkoloni. Contoh dari bakteri streptococcus adalah streptococcus pyrogenes, streptococcus thermophilus.

d. Tetracoccus

Merupakan kelompok eubacteria dengan bentuk bujur sangkar yang memiliki 4 kokus yang saling berdekatan dan hidup dengan cara berkelompok atau berkoloni.

e. Straphylococcus

Merupakan bakteri eubacteria yang memiliki bentuk seperti buah anggur, contoh dari eubacteria jenis ini yaitu staphylococcus aureus.

2. Basil atau Batang (Bacillus)

a. Monobacillus

Merupakan kelompok eubacteria yang tersusun atas satu basil dengan cara hidup secara soliter.

b. Diplobacillus

Merupakan kelompok eubacteria yang tersusun atas dua basil yang saling melekat serta saling berpasangan.

c. Streptobacillus

Merupakan kelompok eubacteria yang berbentuk panjang seperti rantai.

3. Spiral atau Pegas (Sprilium)

a. Spirocheata

Merupakan kelompok eubacteria dengan bentuk spiral yang halus serta lentur.

b. Spirilium

Merupakan kelompok eubacteria dengan bentuk melengkung serta lebih dari setengah lingkaran.

c. Vibrio atau Comma

Merupakan kelompok eubacteria dengan bentuk menyerupai koma, disebut juga sebagai bentuk spiral yang tidak sempurna.

Klasifikasi dari Kingdom Eubacteria

1. Berdasarkan Jumlah serta Letak Flagel

a. Monotrik, merupakan eubacteria yang pada salah satu ujungnya hanya memiliki satu flagel.

b. Amfitrik, merupakan eubacteria yang memiliki satu atau lebih flagel yang terdapat pada kedua ujungnya.

c. Lofotrik, merupakan eubacteria dengan banyak flagel yang terdapat di salah satu ujungnya.

d. Peritrik, merupakan eubacteria yang memiliki flagel dengan jumlah yang banyak dan tersebar pada permukaan tubuh bakteri.

e. Atrik, merupakan jenis eubacteria yang tidak memiliki flagel.

2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

a. Bakteri Anaerob atau Obligat Anaerob, merupakan kelompok eubacteria yang dalam memecah zat makanannya tidak membutuhkan oksigen bebas. Energi yang didapatkan berasal dari proses fermentasi karena dapat menghasilkan zat fermentasi.

Contoh dari bakteri ini yaitu yang dapat hidup di tempat yang kaya akan nutrisi namun sangat miskin oksigen seperti micrococcus denitrificans. Serta jenis bakteri yang dapat menghasilkan toksin dan dapat berkembangbiak apabila luka tertutup seperti clostridium tetani. Serta bakteri yang memiliki peran positif seperti lactobacillus bulgaricus yang dimanfaatkan untuk membuat yoghurt.

b. Bakteri Aerob (Obligat), merupakan kelompok eubacteria yang dalam memecah zat makannya membutuhkan oksigen bebas. Bakteri ini hidup dalam tempat dengan kadar udara yang cukup serta lingkungan yang lembab. Salah satu contoh dari jenis bakteri ini yaitu mycobacterium tuberculosis.

3. Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan

a. Bakteri Autotrof

Terdapat dua jenis dari bakteri ini yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof yang mana jenis bakteri ini bisa membuat makanan sendiri. Pada jenis bakteri kemoautotrof, makanan dibuat dengan cara memanfaatkan sumber energi kimia. Yang termasuk dalam jenis bakteri kemoautotrof adalah Nitrosomonas, Nitrobacter, dan Nitrosococcus.

Sedangkan jenis bakteri yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energi adalah bakteri fotoautotrof. Yang termasuk dalam bakteri fotoautotrof adalah bakteri hijau atau bakterioklorofil dan bakteri ungu atau bakteriopurpurin.

b. Bakteri Heterotrof

Merupakan jenis bakteri yang tidak bisa memproduksi makanannya sendiri yang mana bakteri jenis ini biasanya memiliki sifat parasit maupun saprofit. Bakteri dengan sifat saprofit mendapatkan nutrisi dari organisme yang sudah mati seperti bakteri mycobacterium tuberculosis.

Sedangkan untuk bakteri yang bersifat parasit dalam memperoleh makanannya dengan cara mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup seperti bakteri escherichia coli.

Pengklasifikasian Berdasarkan Kelas

1. Rhizobiaceae, memiliki ciri khusus seperti sel dengan bentuk batang ataupun bercabang, hidup bersimbiosis dengan bintil akar.

2. Azotobacteraceae, mempunyai ciri khusus yaitu berbentuk seperti khamir dan hidup bebas pada tanah dengan menambat N2 dalam keadaan aerob.

3. Enterobacteriaceae, bakteri ini hidup pada pathogen maupun serasah dalam tubuh manusia sebagai dekomposer.

4. Micrococcaceae, memiliki bentuk seperti peluru, berbentuk koloni tetrade serta tidak beraturan.

5. Bacillaceae, bermanfaat dalam pembentukan endospore.

6. Lactobacillaceae, bisa membentuk fermentasi asam laktat.

7. Neisseriaceae, berbentuk peluru dan berpasangan, penyebab penyakit gonorrhoeae.

Nah, apabila ada pertanyaan terkait Pengertian dan Ciri Eubacteria bisa ditulis di bawah ini.

Daftar Pustaka:

Campbel A Neil. (2010). Biologi Edisi Kedelapan. Erlangga: Jakarta.

Suharsono dan Egi Nuryadin. (2018). Biologi Sel. LPPM Universitas Siliwangi: Tasikmalaya.

Suharsono dan Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Pos terkait