Ganggang Biru (Cyanobacteria)

Macam-macam ganggang biru
Gambar. Macam-macam ganggang biru a) Anabaena b) Gloeocapsa c) Nostoc d) Azolla pinnata e) Spirulina f) Anabaena flosaquae g) Microcystis

Dihalaman ini kita akan membahas Ganggang Biru (Cyanobacteria) setelah di halaman sebelumnya kita membahas tentang bakteri dan Pemahaman Dasar Tentang Monera. Ada tiga pokok yang akan dibahas yaitu ciri-cirinya, cara reproduksi dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.

A. Ciri-Ciri Ganggang Biru (Cyanobacteria)

Ganggang biru merupakan organisme yang belum memiliki membran serta beberapa organel lainnya seperti mitokondria dan plastisida. Ganggang biru atau alga hijau biru biasa disebut sebagai alga atau ganggang karena habitat dan cara melakukan fotosintesis hampir mirip dengan alga lainnya namun ganggang biru ini justru masuk kedalam jenis prokariota. Dengan demikian, lebih dekat kekeluarga bakteri daripada kekeluarga jenis ganggang lainnya yang bersifat eukariotik. Nah, karena itulah para ilmuwan lebih menyukai pemakaian istilah cyanobacteria (bakteri hijau-biru) daripada istilah ganggang biru.

Gambar. Macam-macam ganggang biru a) Anabaena b) Gloeocapsa c) Nostoc d) Azolla pinnata e) Spirulina f) Anabaena flosaquae g) Microcystis (Sumber:*)

Akan tetapi meskipun ganggang biru itu berfotosintesis dan bersifat prokariotik, ganggang biru (Cyanobacteria) berbeda dengan bakteri fotosintetik dalam banyak hal penting. Misalnya, klorofil pada ganggang biru merupakan klorofil a, yakni molekul yang sama dengan yang dijumpai pada tumbuhan dan ganggang lain.

Klorofil pada ganggang biru (Cyanobacteria) terdapat bukan pada kloroplas melainkan pada membran tilakoid. Dengan adanya klorofil ini menyebabkan ganggang biru dapat melakukan fotosintesis sehingga dapat dibedakan dengan bakteri. Ganggang biru ini juga mampu menggunakan air sebagai sumber elektron dan dengan mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat.

CO2 + 2H2O → (CH2O) + H2O + O2

Dalam tubuh ganggang biru tidak ditemukan inti dan kromotofora. Pada dinding selnya mengandung pektin, hemiselulosa dan selulosa yang terkadang berlendir. Dinding lendir ini letaknya berlekatan dengan plasma. Pada bagian tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam dioksi-ribonukleat dan ribonukleat. Nah, kedua asam nukleat ini terkumpul di tengah sitoplasma seperti inti dalam tumbuhan tingkat tinggi. Adapun kromosom belum tampak dan belum bermembran plasma (Ari Sulistyorini, hal.79).

B. Cara Reproduksi Ganggang Biru (Cyanobacteria)

Sama seperti bakteri, ganggang biru (Cyanobacteria) berkembang biak dengan cara pembelahan sel. Cara ini terjadi pada ganggang biru bersel satu atau tunggal. Selain itu, ganggang biru dapat juga berkembang biak dengan cara fragmentasi. Fragmentasi merupakan perkembangbiakan dengan cara memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang lalu bagian tersebut akan membentuk fragmen-fragmen yang nantinya akan membentuk individu-individu baru. Fragmentasi terjadi pada ganggang biru yang berbentuk filamen.

Selain dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi, beberapa ganggang biru juga dapat berkembang biak dengan cara pembentukan spora khusus yang disebut sebagai akinet. Dalam kondisi yang kurang menguntungkan misalnya suhu ekstrim, kekeringan dll, beberapa ganggang biru mampu membentuk akinet berdinding tebal sehingga bisa bertahan hidup. Bila kondisi lingkungan telah membaik, maka dinding spora tersebut akan pecah dan isinya akan keluar individu-individu baru.

C. Peranan Ganggang Biru bagi Manusia

Peranan ganggang biru (Cyanobacteria) bagi kehidupan manusia secara umum ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Ganggang biru yang menguntungkan misalnya Gloeocapsa, Anabaena dan Nostoc yang dapat menangkap kandungan nitrogen di udara atau Azolla pinnata yang dapat mentuburkan tanah. Selain itu adapula Spirulina yang memiliki kadar protein tinggi. Selain itu ada juga ganggang biru yang merugikan misalnya Anabaena flosaquae dan Microcystis yang dapat membunuh makhluk hidup yang hidup di dalam air.

[color-box]Anshori, Mochammad dkk.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Bandung: CV. Acarya Media Utama.
Sulistyorini, Ari.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.Jakarta:PT. Balai Pustaka.
Sumber gambar: www.glerl.noaa.gov, www.galeri.uludagsozluk.com, www.botany.wisc.edu, www.protist.i.hosei.ac.jp, www.idtools.org, www.shigen.nig.ac.jp, www.planktonnet.awi.de yang diakses tanggal 25 Agustus 2014 Pukul 23.00 wib.[/color-box]

Pos terkait