Pemahaman Dasar Tentang Monera
Di dalam tinjauan secara mikroskopik, terdapat bentuk kehidupan makhluk hidup yang paling sederhana. Ukuran mereka sangat kecil hingga mata kita tak mampu melihatnya secara langsung. Jumlah mereka jauh lebih banyak daripada populasi manusia dan mereka tersebar di seluruh muka bumi baik di darat, air maupun udara bahkan ketika anda sedang mengunjungi situs siswapedia ini, mereka sedang berinteraksi dengan Anda tanpa Anda sadari. Nah, makhluk hidup sederhana ini dinamakan sebagai monera. Meskipun ukurannya kecil, dampak yang dihasilkan oleh monera sangatlah besar. Mereka bisa memberikan dampak negatif dengan menimbulkan berbagai macam penyakit misalnya penyakit antraks. Namun manfaatnya ternyata jauh lebih banyak daripada dampak negatif yang dihasilkan, misalnya monera dapat berperan dalam merombak bahan-bahan dari organisme yang telah mati dan mengembalikan unsur kimia yang penting. Dalam dunia industri, monera dapat juga dimanfaatkan dalam pembuatan yogurt yaitu susu yang telah mengalami proses fermentasi.
Perbedaan Prokariota dan Eukariota
Monera merupakan makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal yaitu suatu sel yang tidak mengandung nukleus atau organel yang terikat membran. Adapun materi genetiknya terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut sebagai nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya.
Sel eukariota memiliki nukleus sejati yang dibungkus oleh selubung nukleus. Dimana seluruh daerah di antara nukleus dan membran yang membatasi sel disebut sitoplasma. Didalam sitoplasma terletak organel-organel sel yang mempunyai bentuk dan fungsi terspesialisasi.
Agar lebih jelasnya, kita bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Monera adalah sebuah bentuk paling sederhana di bumi. Kelompok ini berjumlah lebih dari 4.000 spesies. Pada ummumnya, mereka berkembang biak dengan cara pembelahan biner. Contoh makhluk hidup yang tergolong dalam monera yaitu bakteri dan Cyanobacteria (ganggang biru).
Archaebacteria dan Eubacteria
Bila dilihat menggunakan mikroskop, mayoritas bakteri memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Namun dalam biologi molekuler, para ahli menemukan adanya perbedaan pada RNA ribosom. Nah, darisini kemudian bakteri dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
1. Archaebacteria
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada saat ini. Bakteri ini bersifat anaerob dan dapat hidup di tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia/hewan, halofil ekstrem, di lingkungan bergaram serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Archaebacteria dapat kita bagi menjadi tiga kelompok yaitu bakteri metanogen, Halobakterium (bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob dan heterotrof) dan Bakteri termo-asidofil (bersifat nonmetanogen).
2. Eubacteria
Dalam buku Ari Sulistyorini hal. 69 dijelaskan bahwa eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot. Adapun inti dan organelnya tidak memiliki membran, bersifat uniseluler serta memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikon. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah atau membentuk koloni berupa rantai serta bertindak sebagai dekomposer pengurai.
Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik namun ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Eubacteria merupakan unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan elemen lain. Selain itu pula, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria dapat kita bagi menjadi enam filum yakni bakteri ungu, bakteri hijau, Prochlorophyta, Spirochaet dan Cyanobacteria.
Anshori, Mochammad dan Djoko Martono.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X.Bandung:Penerbit Acarya Media Utama.
Kistinah, Indun dkk.2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Surakarta:CV. Putra Nugraha.
Sulistyorini, Ari.2009.Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.Jakarta:PT. Balai Pustaka.