Mata dan Kacamata – Ada berbagai alat optik di sekitar kita, salah satunya adalah mata dan kacamata. Alat optik sendiri merupakan alat yang bekerja menggunakan prinsip cahaya. Ada banyak manfaat alat optik bagi kehidupan, mulai dari membantu penglihatan manusia, melihat bagian terkecil makhluk hidup dan sebagainya.
Melihat fungsi alat optik yang sangat luas, sangat penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalam berbagai jenis alat optik .
Alat Optik Mata
Mata merupakan alat optik paling canggih yang ada di dunia ini. Mata adalah salah satu pancaindera pemberian Tuhan Yang Maha Esa agar makhluk hidup dapat melihat. Organ mata sendiri terdiri dari berbagai macam bagian yang satu dan lainnya memiliki fungsi berbeda namun saling bekerjasama.
1. Bagian-Bagian Mata
a. Kornea: bagian paling luar mata dengan sifat lunak, transparan dan tipis. Fungsi kornea adalah untuk menerima serta meneruskan cahaya yang masuk ke mata. Kornea juga berfungsi melindungi bagian mata di bawahnya yang lebih sensitif pada cahaya.
b. Pupil: bagian dalam mata yang berfungsi untuk meneruskan cahaya masuk ke dalam mata. Bentuk pupil adalah lingkaran yang sangat kecil dan sempit.
c. Iris: Warna pada mata seseorang seperti biru, hitam, cokelat dan sebagainya sebenarnya merupakan warna iris pada mata. Selain memberi warna pada mata, iris berfungsi untuk mengatur besar kecilnya ukuran pupil saat melebar dan menyempit.
d. Lensa Mata: Untuk membentuk bayangan di retina, dibutuhkan lensa mata yang bekerja dengan membiaskan cahaya yang terpantul dari benda. Bentuk lensa mata elastis, cembung dan being.
e. Otot Akomodasi: Otot ini menempel di bagian lensa mata. Cara kerja otot akomodasi adalah dengan mengatur tipis dan tebalnya lensa mata.
f. Retina: Bagian mata yang terletak di belakang dan berfungsi seperti layar tempat terbentuknya bayangan.
g. Saraf Mata: Bagian mata yang berfungsi untuk meneruskan bayangan yang terbentuk di retina ke otak.
Baca juga: Lup dan kamera
2. Proses Benda Terlihat oleh Mata
Benda dapat dilihat oleh mata karena benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan dari benda akan masuk ke dalam mata lewat pupil. Selanjutnya cahaya tersebut dibiaskan oleh bagian lensa mata dan diteruskan menuju retina.
Oleh retina mata, cahaya tersebut kemudian dibentuk menjadi bayangan. Bayangan yang terbentuk di retina mata kemudian diteruskan oleh saraf mata menuju pusat saraf yaitu otak. Oleh otak, makhluk hidup dapat mengindera benda yang terlihat.
3. Daya Akomodasi Mata
Bentuk bola mata manusia tetap yang menyebabkan jarak retina dan lensa mata tidak akan berubah. Sehingga, berapapun jarak benda yang dilihat mata, jarak bayangan yang dibentuk oleh lensa mata tidak berubah. Lantas, bagaimana mata tetap dapat melihat benda yang jaraknya berbeda-beda?
Jarak lensa mata ke retina memang tidak berubah, namun lensa mata dapat mengubah kecembungannya untuk menyesuaikan dengan jarak benda. Dengan cara ini, makhluk hidup tetap dapat melihat benda yang jaraknya jauh sekalipun. Ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang belum bisa ditiru manusia.
Otot akomodasi adalah otot yang berperan terhadap proses memipih dan mencembungnya lensa mata secara otomatis. Apabila benda yang dilihat jaraknya dekat, maka lensa mata akan mencembung karena otot akomodasi akan menegang.
Sementara jika benda yang dilihat jaraknya jauh, maka lensa mata akan memipih karena otot akomodasi mengendur atau rileks. Daya akomodasi mata adalah kemampuan otot akomodasi mata untuk memipihkan dan menebalkan lensa mata.
Supaya objek tetap dapat terlihat jelas oleh mata, maka objek yang dilihat harus berada di area penglihatan mata yakni di antara titik jauh dan titik dekat mata.
a. Titik dekat mata atau punctum proximum (pp) merupakan titik paling dekat dimana masih memungkinkan bagi mata untuk melihat jelas benda tersebut (jaraknya kurang lebih 25 cm). Lensa mata akan mencembung maksimal di titik dekat.
b. Titik jauh mata atau punctum remotum (pr) merupakan titik paling jauh dimana masih memungkinkan bagi mata untuk melihat jelas benda tersebut (jaraknya tidak terhingga). Lensa mata akan memipih maksimal di titik jauh.
Alat Optik Kacamata
Pada kondisi tertentu, seseorang mungkin mengalami kelainan atau cacat mata sehingga bayangan tidak dapat terbentuk tepat di retina mata. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan akomodasi mata yang mengakibatkan titik dekat dan titik jauh mata bergeser.
Untuk membantu seseorang yang mengalami cacat mata agar tetap dapat melihat, maka digunakanlah alat optik buatan yang disebut kacamata. Secara umum, ada empat jenis kelainan mata yaitu miopi, hipermetropi, presbiopi, dan astigmatisma.
1. Rabun Jauh atau Miopi
Rabun jauh atau miopi merupakan kelainan pada bagian lensa mata yang menyebabkan mata tidak mampu melihat benda yang terletak jauh dengan jelas. Titik dekat penderita miopi kurang dari 25 cm sementara titik jauh penderita miopi lebih dekat dari tak hingga (< ~).
Lensa mata pada penderita miopi tidak dapat memipih sehingga benda yang terletak jauh, bayangannya jatuh di depan retina. Agar penderita miopi tetap dapat melihat jelas, maka dibutuhkan bantuan kacamata lensa negatif atau cekung.
Miopi umum dialami mereka yang harus melihat benda berjarak dekat seperti yang berhubungan dengan komputer, tukang jam dan las.
2. Rabun Dekat atau Hipermetropi
Cacat mata hipermetropi atau rabun dekat dialami oleh mata yang tidak mampu melihat benda-benda dari jarak dekat. Seorang penderita hipermetropi memiliki titik dekat yang lebih jauh dibandingkan titik dekat normal yakni > 25 cm.
Seorang penderita hipermetropi bisa melihat benda yang letaknya jauh. Kelainan mata rabun dekat terjadi karena lensa mata tidak dapat dicembungkan dengan normal serta lensa mata yang terlalu pipih. Hal ini menyebabkan bayangan benda yang jaraknya dekat justru jatuh di belakang retina mata.
Kacamata untuk penderita hipermetropi adalah lensa positif atau cembung. Penderita hipermetropi umumnya adalah mereka yang bekerja dengan melihat benda jauh seperti pilot, sopir, masinis, nahkoda dan lainnya.
3. Rabun Senja atau Presbiopi
Rabun senja adalah kelainan pada mata yang dialami oleh orang berusia lanjut. Titik dekat penderita presbiopi lebih besar dari 25 cm sementara titik jauh lebih dekat dari tak hingga. Sehingga penderita rabun senja tidak mampu melihat benda yang jauh maupun yang dekat.
Kacamata untuk penderita presbiopi berlensa bifocal atau rangkap. Di dalam kacamata tersebut terdapat lensa cekung dan cembung.
Mengukur Kekuatan Lensa Kacamata
Kekuatan lensa kacamata dapat dihitung berdasarkan ketentuan berikut:
a. Apabila ditanyakan atau diketahui Sn (titik dekat), maka nilai S = 25 cm, S’ = – Sn
b. Apabila ditanyakan atau diketahui Pr (titik jauh), maka S = ~, S’ = -Pr
Rumus mencari kekuatan lensa kacamata:
1/s + 1/ s’ = 1/f
P = 100/f
Keterangan:
P: kekuatan lensa kacamata yang digunakan dalam satuan Dioptri.
f: jarak fokus kacamata
Sebagai alat optik alami, mata harus dijaga kesehatannya agar tidak mudah rusak. Salah satu cara menjaga mata adalah rutin mengkonsumsi vitamin A.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Badan
Nah, demikian ulasan ringkas tentang Mata dan Kacamata kali ini, apabila ada saran dan kritik bisa ditulis di bawah ini.
Daftar Pustaka:
Setya Nurachmandani. (2009). Buku Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tri Widodo. (2009). Buku Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional