Volume Udara Dalam Paru-Paru Manusia

Grafik volume paru-paru manusia
Gambar. Grafik volume paru-paru manusia (Sumber: The Unity and Diversity of Life,1995)

A. Volume Udara Dalam Paru-Paru Manusia

Volume udara dalam paru-paru manusia dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu volume tidal, volume komplementer, volume suplementer, kapasitas vital dan volume residual. Apa sajakah itu? kita akan membahasnya satu persatu.

Seorang manusia normal pada umumnya akan menghirup dan mengeluarkan udara sekitar 500 mL, volume ini dinamakan sebagai volume tidal.

Volume udara yang masih bisa kita hirup setelah melakukan pernapasan biasa (normal) dinamakan sebagai volume komplementer yang besarnya sekitar 3000 mL.

Sedangkan volume udara yang masih bisa kita keluarkan setelah melakukan penghembusan udara dinamakan sebagai volume suplementer, yang besarnya sekitar 1500 mL.

Selain itu, manusia juga bisa melakukan pernapasan yang tidak normal dimana manusia bisa melakukan penghirupan dan penghembusan udara secara maksimum, volume ini dinamakan sebagai kapasitas vital.

Biasanya penggunaan volume vital sering kita lakukan ketika berolahraga yoga atau olah raga pernapasan.

Kapasitas vital setiap orang bisa berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh ukuran paru-paru, kekuatan bernapas dan cara bernapas. Pada umumnya, nilai kapasitas vital manusia berkisar antara 3.400 mL pada wanita dan 4.80 mL pada pria.

Grafik volume paru-paru manusia
Gambar. Grafik volume paru-paru manusia (Sumber: The Unity and Diversity of Life,1995)

Perlu kita ketahui pula bahwa meskipun ketika kita menghembuskan napas dapat dilakukan dengan maksimum namun sejatinya di dalam paru-paru masih terdapat volume udara.

Nah, volume udara ini dinamakan sebagai volume residual dimana setiap orang memiliki nilai volume yang berbeda pula.

Dengan demikian jikalau kita menjumlahkan antara besar kapasitas vital dengan volume residu, maka akan menghasilkan nilai yang dinamakan kapasitas total paru-paru.

B. Kecepatan Bernapas atau Frekuensi Pernapasan

Kerja sistem pernapasan manusia sangat erat dipengaruhi oleh sistem sarah di dalam otak. Mungkin kita bisa saja melakukan pemberhentian pernapasan namun semakin lama akan muncul hasrat untuk segera bernapas lagi.

Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan adalah bagian medula oblongata. Kita bisa melihatnya pada gambar di bawah ini.

Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan
Gambar. Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan (Sumber: Concise Encyclopedia Nature, 1994)

Saat kandungan oksigen dalam darah kita sedikit, maka medula oblongata akan mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk/diafragma untuk segera berkontraksi.

Selain itu, medula oblongata juga dapat mendeteksi kadar pH dalam darah yaitu dengan cara mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk untuk melakukan kontraksi lebih pendek atau lebih cepat sehingga nafas bisa lebih dalam dan banyak. Selain medula oblongata, pons varoli juga ikut berperan dalam mengatur pernapasan manusia.

Pada prinsipnya, kecepatan atau frekuensi pernapasan pada manusia ditentukan oleh kadar karbondioksida atau oksigen dalam darah. Ketika kita banyak beraktivitas, maka metabolisme sel akan semakin giat sehingga membutuhkan banyak oksigen dan mengeluarkan banyak karbondioksida. Inilah yang memicu seberapa cepat kita bernapas.

Bagaimana cara mengukur volume udara?

Untuk mengukur volume udara yang keluar masuk paru-paru digunakan suatu alat yang disebut spirometer.

Apa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang?

Secara umum, faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang antara lain jenis kelamin, usia, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas.

Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.

Pos terkait