Perairan Darat dan Air Tanah (Ground Water)

Gambar. Sumur dan mata air artesis (Sumber: Eni Anjayani, Geografi SMA XI, hal 195)

Pengertian Perairan Darat

Apa yang dimaksud dengan perairan darat?, perairan darat yaitu semua perairan yang terjadi dan berada di daratan, seperti sungai, rawa, danau dan air tanah. Cukup mudah kan? nah, disini kita akan mempelajari lebih dalam lagi. Anda sudah siap? oke, simak ulasan-ulasan di bawah ini.

1. Air Tanah (Ground Water)

Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Dari keseluruhan air tawar yang ada di planet kita, lebih dari 97% terdiri atas air tanah. Volume air tanah yang ada di berbagai tempat tidaklah sama, bergantung kepada persyaratan yang menunjang proses peresapannya. Besar kecilnya daya serap lapisan lapisan tanah dinamakan kapasitas infiltrasi. Menurut buku karangan Bambang Utoyo dalam buku “Geografi: Membuka Cakrawala Dunia”, hal. 122 menyatakan bahwa kapasitas infiltrasi sangat bergantung dari fenomena alam berikut ini.

a. Tingkat Kelembapan Tanah
Tanah-tanah yang kondisinya kering memiliki kemampuan untuk menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan tanah yang lembap.

b. Tingkat Poreusitas Tanah atau Batuan
Poreusitas dapat diartikan sebagai banyak tidaknya pori-pori tanah yang dapat meloloskan air dari satu lapisan ke lapisan tanah lainnya. Tanah-tanah yang gembur dengan poreusitas tinggi mampu menyerap dan meloloskan air lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang padat (pejal). Jenis batuan atau tanah yang tidak dapat menyerap dan meloloskan air dinamakan lapisan kedap air atau lapisan impermeabel.

c. Kemiringan Lereng
Tanah-tanah yang datar memiliki kapasitas infiltrasi lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang miring. Sebagian besar air hujan yang jatuh di daerah-daerah dengan kemiringan lereng tinggi sering kali langsung bergerak sebagai air larian, sedangkan di daerah yang relatif datar lebih banyak yang meresap ke dalam pori-pori tanah.

Gambar. Sumur dan mata air artesis (Sumber: Eni Anjayani, Geografi SMA XI, hal 195)
Gambar. Sumur dan mata air artesis (Sumber: Eni Anjayani, Geografi SMA XI, hal 195)

Air tanah yang berasal dari curahan hujan disebut vadose water. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan diserap oleh tanah melalui pori-pori tanah, rongga belahan batu maupun cekungan bekas galian binatang. Setelah itu akan disaring oleh lapisan-lapisan bebatuan permeabel (bisa meloloskan air) kemudian sampailah pada batas batuan yang bersifat impermeabel (tidak meloloskan air/kedap air), nah disinilah air akan berkumpul membentuk air tanah permukaan atau air tanah freatik. Air tanah freatik dapat dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber daya air bersih dengan cara membuat sumur gali. Lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air disebut akuifer.

Di bawah lapisan batuan impermeabel (lapisan kedap air) juga terdapat massa air tanah yang dikenal dengan air tanah dalam atau air artesis. Nah, disini air tanah akan berada dalam posisi tertekan diantara lapisan kedap air. Nah air ini, apabila keluar ke permukaan tanah, maka akan menjadi mata air yang dinamakan sebagai mata air artesis (air tanah dalam). Namun jika dilakukan pengeboran, maka kita namakan sebagai sumur artesis (air tanah dalam).

Menurut buku “Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, hal. 127” karangan Hartono, berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu sebagai berikut.

a) Meteoric Water (Vadose Water)
Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jenuh.

b) Connate Water (Air Tanah Tubir)
Air tanah ini berasal dari air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan endapan, sejak pengendapan tersebut terjadi. Termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga batuan beku leleran (lelehan) ketika magma tersembur ke permukaan bumi. Dapat berasal dari air laut atau air darat.

c) Fossil Water (Air Fosil)
Air tanah ini berasal dari hasil pengendapan fosil-fosil, baik fosil tumbuhan maupun fosil binatang.

d) Juvenil Water (Air Magma)
Air ini berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan.

e) Pelliculkar Water (Air Pelikular)
Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.

f) Phreatis Water (Air Freatis)
Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air.

g) Artesian Water (Air Artesis)
Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. Jika air tanah ini memeroleh jalan keluar baik secara disengaja atau tidak, akan keluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilah sumber air artesis.

Lanjutkan membaca…tentang sungai

Anjayani, Eni. 2009. Geografi : Untuk Kelas X SMA/MA. Surakarta: PT. Cempaka Putih.
Hartono. 2009. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya.
Rahayu, Saptanti dkk. 2009. Nuansa Geografi 1: untuk SMA / MA Kelas X. Surakarta:PT. Widya Duta Grafika .
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung:PT. Pribumi Mekar.

Pos terkait