Planet Anggota Tata Surya (Solar System) – Alam semesta terdiri dari ratusan miliar galaksi. Ditiap-tiap galaksi terdapat miliaran bintang-bintang. Di Galaksi Bimasakti beredar sebuah bintang yang disebut matahari. Bumi dan planet lainnya serta benda-benda luar angkasa seperti asteroid, komet, dan materi-materi antar planet berputar bersama-sama untuk mengorbit matahari. Orbit planet terhadap matahari tidaklah berbentuk bulat sempurna, melainkan berbentuk elip.
Matahari bersinar karena adanya reaksi nuklir di dalamnya yang menjadi sumber energi dimana energi ini akan dirubah menjadi salah satunya yaitu cahaya yang kemudian memancar ke seluruh arah. Hal inilah yang menyebabkan planet-planet menjadi bersinar karena planet-planet memantulkan cahaya matahari yang diterimanya. Sistem ini dinamakan sebagai sistem keluarga matahari atau dengan kata lain dinamakan sebagai tata surya.
Planet Anggota Tata Surya (Solar System)
Tata surya terdiri atas bintang yang dinamakan Matahari, beberapa planet serta satelit. Selain itu, terdapat pula asteroid, meteor dan komet. Nicolaus Copernicus (seorang astronom) berpendapat bahwa bintang yang bernama Matahari merupakan pusat tata surya dimana benda-benda di langit lainnya dalam keluarga tata surya akan beredar mengelilingi bintang ini dengan garis edar (orbit) berbentuk ellips atau lonjong. Nah, hipotesis Copernicus ini kemudian kita kenal dengan nama Faham Heliosentris (Bambang Utoyo, 2009, Membuka Cakrawala Dunia).
A. Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang menjadi pusat tata surya. Ia mengeluarkan cahaya akibat adanya reaksi nuklir yang mengubah inti Hidrogen menjadi Helium. Massa Matahari merupakan bola gas pijar, terdiri atas Hidrogen (H) (sekitar 80%), Helium (He) (19%), dan sisanya merupakan gabungan unsurunsur Oksigen (O2), Magnesium (Mg), Nitrogen (N), Silikon (Si), Karbon (C), Belerang (S), Besi (Fe), Natrium (Na), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), dan beberapa unsur mikro lainnya yang persentasenya kecil.
Matahari berotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit. Rotasi bagian ekuator matahari memerlukan waktu 34 hari sedangkan rotasi di sekitar kutub memerlukan waktu 27 hari. Adapun perbedaan ini dikarenakan matahari berbentuk gas. Suhu di permukaan Matahari diperkirakan sekitar 5.000°C – 6.000°C sedangkan pada bagian intinya mencapai 14.000.000°C. Adapun diameter matahari diperkirakan sebesar 1.400.000 km atau lebih dari 100 kali ukuran bola Bumi.
(Baca: Matahari)
B. Planet dan Satelit Alam
Pada awalnya, para ahli astronomi menggolongkan bahwa di sistem tata surya (solar system) terdapat sembilan planet namun sejak diselenggarakannya pertemuan International Astronomical Union (IAU) ke-26 di Praha, Negara Republik Ceko yakni pada tanggal 24 Agustus 2006 telah disepakati bahwa hanya terdapat delapan planet dalam sistem tata surya kita. Nah, delapan planet tersebut beredar mengelilingi Matahari dengan periode revolusi yang berbeda-beda. Kedelapan planet tersebut yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Sedangkan Pluto yang sebelumnya masuk kedalam gugusan planet di tata surya hanya disetarakan dengan objek-objek kecil tata surya dengan garis orbit yang sudah pasti. Pusat Planet Minor (MPC) telah mendaftarkan bekas planet kesembilan itu sebagai asteroid ke-134340.
Secara umum planet-planet dalam tata surya dapat kita bagi menjadi dua kelompok saja, yakni:
a. Planet dalam (inferior) yakni planet yang lintasannya berada di antara lintasan Bumi dengan Matahari. Planet tersebut meliputi planet Merkurius dan Venus.
b. Planet luar (superior) yakni planet yang lintasannya berada di luar lintasan Bumi. Planet tersebut meliputi planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Berdasarkan Ukuran dan komposisi bahan penyusunnya, klasifikasi planet dapat dibedakan menjadi dua macam kelompok, yaitu:
a. Planet kebumian (terrestrial planets) adalah planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan Bumi yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars dan Pluto.
b. Planet jovian atau planet raksasa (mayor planets) adalah planet yang ukurannya besar dan komposisi penyusunnya mirip Jupiter berupa gas hidrogen dan sebagian besar es, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
1) Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dari matahari yang jaraknya yakni sekitar 58.000.000 kilometer. Bila dilihat dari ukurannya, maka bisa dikatakan bahwa Planet Merkurius merupakan planet terkecil dimana diameternya diperkirakan hanya sekitar 4.862 kilometer. Adapun periode rotasi Merkurius akan menghabiskan waktu 59 hari sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali revolusi mengelilingi Matahari adalah 88 hari. Bentuk atmosfer planet ini sangatlah tipis dan tersusun dari gas Helium.
2) Venus
Venus merupakan planet kedua terdekat dari matahari yakni dengan rata-rata jarak ke Matahari sekitar 108.000.000 kilometer. Jika dilihat dari diameternya, maka ukuran Planet Venus ini hampir sama dengan planeti Bumi yang kita tinggali ini yakni sekitar 12.190 kilometer. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk satu kali rotasi adalah 243 hari sedangkan periode revolusi Venus mengedari Matahari lebih singkat, yakni 225 hari.
Hal yang cukup menarik dari Planet Venus adalah arah gerak rotasinya yang berlawanan dengan planet-planet lain. Nah, sebagaimana yang kita ketahui bahwa hampir semua planet dalam tata surya berotasi berlawanan dengan arah jarum jam, akan tetapi Planet Venus dan Uranus justru berotasi searah jarum jam. Ini masih menjadi misteri.
Suhu permukaan Venus sangat tinggi, yaitu mencapai 480°C dengan tekanan udara 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan di permukaan Bumi. Keadaan suhu yang sangat tinggi ini diakibatkan oleh atmosfer Venus yang terdiri atas gas karbon dioksida (CO2). Zat tersebut berperan sebagai gas rumah kaca yang berfungsi menahan energi panas yang dipancarkan Matahari (Bambang Utoyo, 2009, Membuka Cakrawala Dunia).
3) Bumi
Bumi dengan rata-rata panjang diameternya sekitar 12.725 kilometer merupakan satu-satunya planet di dalam tata surya yang ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Planet ini memeiliki persyaratan sebagai tempat yang bisa untuk hidup bagi organisme seperti adanya ketersediaan air yang cukup, oksigen serta sumber bahan makanan.
Jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari sekitar 149.600.000 kilometer. Adapun periode rotasi Bumi adalah 23 jam 56 menit (satu hari) sedangkan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari memakan waktu 365¼ hari (dalam satu tahun). Komposisi atmosfer Bumi tersusun oleh dua gas utama, yakni Nitrogen dan Oksigen. Selain itu juga ada gas-gas lainnya, tapi dalam jumlah yang relatif kecil. Bumi memiliki satu satelit alam, yakni Bulan (Bambang Utoyo, 2009, Membuka Cakrawala Dunia).
(Baca: Bumi )
4) Mars
Mars dikenal dengan sebutan planet merah dimana wilayahnya terdiri atas perbukitan, gunung, lembah serta kawah berbatuan yang gersang. Jarak dari Mars ke Matahari yakni sekitar 228.000.000 kilometer dengan periode rotasi planet merah ini hampir sama dengan planet Bumi yaitu 24,6 jam sedangkan periode revolusinya memerlukan waktu sekitar 1,9 tahun. Komposisi atmosfer Mars tersusun oleh gas karbon dioksida (CO2). Planet Mars ini memiliki dua satelit alam yakni Deimos dan Fobos (Bambang Utoyo, 2009, Membuka Cakrawala Dunia).
5) Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar yang tersusun atas gas yakni hidrogen, helium serta senyawa metana dan amoniak yang lebih banyak. Sifat zat-zat ini sangat beracun dan dapat mematilemaskan makhluk hidup. Temperatur permukaannya mencapai –150°C. Jupiter dapat menempuh satu kali rotasi selama 10 jam sehingga planet raksasa ini mempunyai hari terpendek dalam keluarga tata surya. Planet Jupiter mempunyai 16 satelit, yakni Io, Europa, Ganimeda, kalisto, Amaltea, Himalia, Elara, Pasifae, Sinope, Lisitea, Karme, Ananke, Leda, Thebe, Adrastea dan Metis serta memiliki satu cincin (Saptanti Rahayu, 2009, Nuansa Geografi).
6) Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Planet Jupiter, diameternya sebesar sekitar 120.200 km. Adapun periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit serta revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini memiliki tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yakni Cincin Luar, Cincin Dalam dan Cincin Tengah. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar 273.600 km, Cincin Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km dan Cincin Tengah sekitar 152.000 km.
Diantara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus terdapat ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus memiliki keadaan atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, metana, helium dan amoniak. Planet ini memiliki satelit yang berjumlah sekitar 11 satelit, yaitu di antaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione (Hartono,2007,Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).
7) Uranus
Planet Uranus memiliki diameter 49.000 km, ukuran ini hampir empat kali lipat dari diameter planet bumi. Adapun periode revolusinya sekitar 84 tahun sedangkan rotasinya yaitu sekitar 10 jam 49 menit. Ada keadaan yang membedakan planet ini dengan planet lainnya yaitu sumbu rotasi pada Planet Uranus searah dengan arah datangnya sinar matahari sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Komposisi atmosfer Uranus dipenuhi oleh helium, hidrogen dan metana.
Di luar batas atmosfer Planet Uranus terdapat lima satelit yang mengelilinginya yakni Miranda, Ariel, Umbriel, Titania serta Oberon. Adapun jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km. Kondisi planet Uranus hampir sama dengan Planet Jupiter dan Saturnus dimana planet ini pun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Uranus merupakan planet bercincin dimana ketebalan cincinnya yaitu sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup (Hartono,2007,Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).
8) Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter sekitar 50.200 km. Adapun jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 4.497 juta km sedangkan periode revolusinya sekitar 164,8 tahun dan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Komposisi atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, metana, helium dan amoniak yang lebih padat jika dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus.
Satelit yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Selain itu, planet Neptunus memiliki dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang memiliki lebar sekitar 15 km (Hartono,2007,Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).
Planet Neptunus bila dilihat dengan mata, akan terlihat memiliki warna biru akibat atmosfernya menyerap warna merah dari sinar matahari dan memantulkan warna biru.
[color-box]Hartono.2007.Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Bandung:CV Citra Paya.
Rahayu, Saptanti.2009. Nuansa Geografi. Solo: PT Widya Duta Grafika.
Utoyo, Bambang. 2009.Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT. Pribumi Mekar.[/color-box]