Proses Fertilisasi atau Pembuahan Pada Manusia

Proses Fertilisasi atau Pembuahan Pada Manusia
Proses Fertilisasi atau Pembuahan Pada Manusia

Proses Fertilisasi atau Pembuahan Pada Manusia – Fertilisasi atau pembuahan yang terjadi pada manusia yaitu suatu proses bertemunya sel sperma dengan sel telur supaya dapat bersatu yang kemudian membentuk zigot. Yang mana dari zigot akan menjadi embrio yang akan menjadi janin.

Untuk proses lebih lengkapnya dapat anda simak tahapannya sebagai berikut.

Proses Terjadinya Fertilisasi (Pembuahan) pada Manusia

Ovulasi

Ovulasi merupakan proses keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur yang terjadi secara normal setiap bulan. Perlu anda ketahui bahwa di dalam ovarium wanita memiliki banyak sel telur, akan tetapi pada setiap bulannya hanya satu sel telur saja yang dipersiapkan dalam folikel. Dalam proses pematangan ini dipengaruhi oleh suatu hormon FSH atau folikel stimulating hormone.

Setelah sel telur matang kemudian keluar dari folikel dan terjadi sebuah ovulasi yang mana umumnya terjadi sekitar 2 minggu sebelum masa menstruasi.

Baca juga: Bagian Struktur Anatomi Kalenjar Prostat

Sel Telur Pindah ke Tuba Falopi

Setelah sel telur keluar dari indung telur dan berada dalam tuba falopi kemudian sel telur akan secara perlahan menuju Rahim. Untuk umur sel telur yang berada di dalam tuba falopi hanya sekitar 24 jam. Sehingga akan terjadi kematian apabila tidak ada sperma yang membuahinya.

Meningkatnya Hormon

Ketika sel telur meninggalkan folikel, kemudian folikel akan berkembang menjadi korpus luteum yang akan menghasilkan hormon progesterone yang memiliki tugas untuk menebalkan dinding Rahim sehingga siap sebagai tempat bagi sel telur yang telah dibuahi.

Jika Sel Telur tidak Dibuahi

Apabila tidak ada sperma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka sel telur tersebut akan pindah menuju Rahim dan kemudian hancur. Dinding rahim yang telah menebal juga akan meluruh yang sering kali disebut sebagai darah haid.

Baca juga: Gambar fase menstruasi pada wanita

Jika Terdapat proses Fertilisasi

Apabila terdapat satu sperma saja yang dapat sampai ke saluran tuba falopi serta menerobos dinding sel telur, selama proses pembuahan terjadi. Kemudian akan terjadi perubahan pada sel telur sehingga tidak ada lagi sperma yang bisa masuk.

Dalam proses ini gen serta jenis kelamin ditentukan. Apabila sperma yang masuk mengandung kromosom Y, maka bayi laki-laki. Dan apabila sperma mengandung kromosom X, maka bayi yang lahir adalah perempuan.

Implementasi

Implementasi merupakan proses penanaman dalam dinding rahim, umumnya akan menimbulkan gejala akan tetapi tidak semua wanita mengalami gejala yang sama. Pada beberapa wanita akan mendapati adanya bercak darah dalam celana dalam sekitar 1 hingga 2 hari.

Dalam proses ini lapisan dinding rahim akan terus menebal serta serviks juga akan ditutupi oleh lendir yang tebal yang mana penutup ini akan melindungi serviks sampai proses kelahiran nanti.

Sel yang menempel pada dinding rahim akan mulai berkembang menjadi gumpalan dalam waktu sekitar 3 minggu. Pada waktu ini juga sel saraf pertama bayi akan mulai terbentuk.

Keluarnya Hormon Kehamilan

Setelah proses implementasi terjadi, maka tubuh akan mulai menghasilkan hormon HCG atau hormon kehamilan. Hormon inilah yang dapat terdeteksi dengan alat tes kehamilan. Biasanya akan memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 minggu dari hari pertama haid terakhir supaya kadar hormon HCG cukup tinggi untuk dapat dibaca test pack.

Untuk itu beberapa pihak akan menyarankan tes kehamilan dapat dilakukan setelah telat haid. Apabila hasil yang diperoleh ternyata negative, jangan terburu-buru untuk menyimpulkan tidak terjadi kehamilan. Namun tunggu sekitar satu minggu untuk melakukan tes kembali.

Jika ada pertanyaan terkiat Proses Fertilisasi atau Pembuahan Pada Manusia bisa ditulis di bawah ini.

Daftar Pustaka:

Campbell. (2012). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Suharsono dan Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Suryo. (2008). Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pos terkait