Mekanisme Transpor Pada Sel

Halaman ini berjudul – Mekanisme Transpor Pada Sel – apa itu?, sel dibatasi oleh membran atau selaput yang melindungi serta menjadi pemisah antara isi di dalam sel dengan lingkungan luar. Meski terkesan tertutup, hal ini bukan berarti tidak ada interaksi dengan lingkungannya.

Sel tidak bisa hidup sendiri, ia harus mengimpor bahan-bahan untuk keperluan metabolisme dari lingkungannya. Selain itu, sisa hasil metabolisme harus juga dibuang ke luar sel. Bahan-bahan tersebut keluar masuk sel dengan cara melewati membran sel. Cara zat melewati membran sel dapat melalui beberapa mekanisme diantaranya.

A. Difusi

Difusi yakni gerakan molekul dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah yang disebabkan karena pada daerah berkonsentrasi tinggi memiliki tekanan yang lebih besar daripada daerah yang berkonsntrasi rendah. Beberapa sebab yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, daya larut partikel dalam lipid, suhu, muatan dan berat molekul zat yang berdifusi.

Molekul yang suhunya panas akan memiliki energi kinetik yang besar sehingga kecepatan difusinya juga besar. Adapun berat molekul zat yang berdifusi bila semakin ringan, maka akan lebih mudah berdifusi. Oleh karenanya, zat yang lebih mudah berdifusi adalah gas.

Perlu kita ketahui bahwa tidak semua molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel. Di dalam membran sel terdiri atas molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori ultramikroskopik yang hanya dapat melewatkan molekul-molekul berukuran kecil dan ion seperti oksigen, karbondioksida, air dan beberapa zat yang mudah larut dalam air. Selain itu, yang perlu kita ketahui yaitu bahwa proses difusi ini bersifat pasif artinya bahwa membran sel tidak membutuhkan energi saat memasukan dan mengeluarkan zat.

B. Osmosis

Proses osmosis merupakan proses perpindahan pelarut melewati membran semipermeabel (hanya zat-zat tertentu saja yang bisa lolos). Oleh karena pelarut pada umumnya adalah air berarti proses osmosis merupakan perpindahan air melalui membran atau lapisan semipermeabel.

Air akan masuk dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kadar airnya banyak atau hipotonik) menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi (kadar airnya sendikit atau hipertonik) sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis). Nah, pada proses osmosis ini, sel tidak memerlukan energi saat memasukkan dan mengeluarkan zat-zat.

C. Transpor aktif

Pada proses Osmosis dan Difusi, membran tidak perlu mengeluarkan energi untuk memasukan dan mengeluarkan zat. Akan tetapi, pada proses transpor aktif diperlukan adanya sebuah energi yang diperoleh dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Mengapa membutuhkan energi? karena pada proses transpor aktif, molekul yang dipindahkan melalui membran sel berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. Molekul atau zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya merupakan molekul atau zat yang memiliki ukuran cukup besar sehingga tidak mampu melewati membran sel.

D. Endositosis dan Eksositosis

Endositosis berasal dari bahasa Yunani yaitu “endo” yang artinya ke dalam dan “cytos” artinya sel. Endositosis secara istilah bermakna memasukan makromolekul ke dalam sel dengan cara melekukan membran sel kedalam. Contoh proses ini yaitu Amoeba saat memakan mangsanya. Sedangkan Eksositosis merupakan kebalikan dari Endositosis (Baca: Amoeba di artikel berjudul “Klasifikasi Protozoa Berdasarkan Alat Geraknya“).

Amoeba menangkap mangsa
Amoeba menangkap mangsa (Sumber: Biologi 1A, 2004)

[color-box]Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.
[/color-box]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *