Kebudayaan Logam di Indonesia

Patung perunggu dari Bangkinang, Sumatra Selatan
Gambar. Patung perunggu dari Bangkinang, Sumatra Selatan (Sumber: wacananusantara.org)
Gambar. Patung perunggu dari Bangkinang, Sumatra Selatan (Sumber: wacananusantara.org)

Pengaruh budaya Dong Son terhadap perkembangan kebudayaan logam di Indonesia sangatlah besar. Hal ini diperkuat dengan penemuan barang-barang yang terbuat dari logam di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Talaud dan Maluku Utara. Kebudayaan logam di Indonesia terdiri dari kebudayaan perunggu dan kebudayaan besi.

1. Kebudayaan Perunggu

Ada dua cara di kebudayaan perunggu untuk membuat alat dari perunggu, yakni:

a. Cara bivalve

Cara ini menggunakan cetakan dari batu yang dibagi menjadi 2 sisi. Sisi pertama dan kedua digabungkan kemudian diikat sangat kuat sehingga membentuk seperti wadah. Setelah itu, bahan perunggu cair dituangkan ke wadah tersebut kemudian didiamkan hingga dingin dan mengeras. Setelah mengeras/membeku kemudian cetakan tersebut dibuka.

b. Cara a cire perdue

Cara ini menggunakan lilin yang dimasukan kedalam wadah dari tanah liat yang memiliki lubang di bagian atasnya kemudian dibakar hingga lilin tersebut meleleh dan keluar dari lubang tersebut. Setelah itu logam yang telah leleh dimasukan ke dalam wadah melalui lubang dan tunggu hingga dingin sehingga mengeras. Setelah dingin, wadah yang terbuat dari tanah liat tersebut kemudian dipecahkan sehingga membentuk sebuah model yang kemudian dirapikan.

Beberapa alat atau benda yang dibuat dari perunggu antara lain:

a. Cincin perunggu, A.R. van der Hoop menemukan cincin perunggu di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta setelah melakukan penggalian kubur peti batu atau sarkofagus.

b. Kumparan kawat perunggu dan pisau belati besi yang bergagang perunggu ditemukan di Pulau Bali seiring penemuan peti kubur (sarkofagus).

c. Kerucut perunggu ditemukan di sebuah goa kecil di Leang Buidane, Pulau Selababu, Kepulauan Talaud.

d. Nekara merupakan alat musik yang digantungkan diatas secara tegak kumdian dipukul. Nekara banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, NTT, Pulau Roti, Selayar dan Kei.

e. Kapak corong merupakan sebuah kapak yang mirip corong dimana pada bagian atasnya terdapat lubang untuk memasukkan tangkainya. Kapak jenis ini banyak ditemukan di daerah Tuban (Jatim), Jawa barat, Makassar, Sentani (Papua) dan Roti.

f. Arca perunggu merupakan patung yang berbentuk manusia atau hewan. Arca ini ditemukan di daerah Bangkinang (Riau) dan Limbangan (Bogor).

g. Bejana perunggu, merupakan semacam periuk yang ditemukan di daerah Kerinci, Sumatra.

2. Kebudayaan Besi

Setelah muncul kebudayaan perunggu, nenek moyang bangsa Indonesia mengembangkan kebudayaan besi. Banyak sekali alat atau benda seperti pedang, pisau, kapak, sabit/slurit dan tombak besi ditemukan di wilayah Indonesia.

Daftar Pustaka
Hendrayana.2009.Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1. Solo: PT. Titian Ilmu.
Wardaya.2009.Cakrawala Sejarah.Surakarta:PT. Widya Duta Grafika.

Pos terkait