Jenis-Jenis Wawancara atau Macam-Macam Wawancara

Wawancara di tempat langsung
Gambar. Wawancara di tempat langsung (Sumber: Metro TV)

Memahami Jenis-Jenis Wawancara atau Macam-Macam Wawancara Untuk Menghasilkan Produk Jurnalistik

Untuk membuat karya dalam bentuk produk jurnalistik. Wawancara merupakan satu tahapan yang tak boleh dilewatkan. Wawancara ini sangat penting, tujuan dari kegiatan wawancara ini tak lain untuk mendapatkan sumber data konten jurnalistik yang valid.

Dalam kegiatan wawancara, terdapat beberapa jenis dan teknik wawancara. Jenis-jenis wawancara ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Lalu seperti apa jenis-jenis wawancara yang ada sebuah media cetak atau media audio-visual. Berikut saya paparkan beberapa jenis-jenis wawancara.

Wawancara Dengan Janji Terlebih Dahulu

Wawancara dengan janji terlebih dahulu sering juga disebut interview by apoitment. Dalam jenis wawancara ini yang terpenting adalah melakukan persiapan matang terlebih dahulu, seperti mencari tahu latar belakang dari orang yang akan diwawancarai. Selain itu, pokok-pokok yang akan diwawancarai juga harus dipahami dengan matang.

Apabila sudah membuat janji, maka tepatilah janji Anda. Jika ada keterlambatan karena ada urusan lain, Anda harus memberitahu hambatan tersebut via telephone.

Wawancara Langsung

Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung. Bagian yang terpenting dapat direkam untuk digunakan kelak sebagai ilustrasi audio yang aktual.

Wawancara langsung akan lebih menghidupkan sajian sebuah berita atau informasi, karena pendengar dapat menerima langsung informasi dari narasumber. Wawancara langsung ini sendiri dapat menambah aspek human interest.

Wawancara di tempat langsung
Gambar. Wawancara di tempat langsung (Sumber: Metro TV)

Wawancara di Tempat Kejadian

Wawancara di tempat kejadian ini sering pula disebut sebagai on the spot interview. Cara wawancara seperti ini biasanya dilakukan saat sedang ada peristiwa kecelakaan besar atau ada bencana alam.

Saat kalian melakukan teknik wawancara ini, bersifatlah sopan dengan narasumber yang kalian sedang diwawancarai, hal ini bertujuan agar semua informasi penting bisa didapatkan dari narasumber tersebut.

Biasanya, subjek yang diwawancarai adalah orang-orang penting yang berada di tempat tersebut. Orang-orang penting ini bisa kepala desa setempat, atau RT setempat.

Misalnya saat terjadi peristiwa pengeboman gereja di Surabaya. Saat itu yang diwawancarai secara langsung adalah RT dimana tersangka utama Dita Oepriyanto tinggal.

Wawancara Melalui Telephone

Wawancara ini bukan wawancara utama. Artinya, wawancara ini digunakan pada waktu yang darurat saja. Hal ini disebabkan karena rendahnya jenis wawancara yang didapat jika menggunakan layanan via telephone.

Penggunaan telephone sebagai media wawancara biasanya untuk menjaga aktualitas. Media telephone diketahui lebih mudah untuk mewawancarai narasumber dengan cepat.

Hanya saja sebelum menggunakan media wawancara melalui telephone, ada beberapa yang harus dipersiapkan dahulu. Wawancara dengan teknik ini memerlukan persiapan daftar pertanyaan.

Jumpa Pers

Jumpa pers sering pula disebut dengan wawancara jenis news coman. Wawancara jenis ini biasanya bersifat rombongan. Artinya, ada banyak pewartawan yang mewawancarai satu narasumber atau lebih dengan durasi yang bersamaan.

Sebelum ikut serta dalam wawancara narasumber model seperti ini. Pastikanlah kalian sudah membuat daftar pertanyaannya terlebih dahulu sejak awal. Pertanyaan yang diajukan harus berkualitas, dan harus berbeda dengan pertanyaan pewawancara lain. Jika pertanyaannya tidak berkualitas, maka narasumber enggan untuk menjawabnya.

Wawancara Orang Awam

Wawancara orang awam ini sering disebut pula dengan istilah vox pops. Dalam buku berjudul Kiat Menulis Berita, karya Hasan Asy’ari Oramahi, kendala yang dihadapi dalam wawancara ini yaitu keawaman para narasumber yang bisa saja menjawab pertanyaan dengan asal-asalan di luar kemampuannya.

Hal ini lantaran subjek yang diwawancarai adalah orang-orang yang ditemui di pasar, stasiun, pelabuhan, terminal, dan tempat keramaian lainya. Kendatipun subyek yang diwawancarai adalah orang awam, Anda harus pintar pilah-pilih mana narasumber yang sekiranya memiliki jawaban cerdas.

Baca juga: Merencanakan dan mempersiapkan wawancara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Mantap, tulisan anda mengarah dan bisa jadi pembelajaran buat saya yang masih awam dengan hal tersebut.