Indeks Warna Bintang

Bintang Vega
Gambar. Bintang Vega (Sumber:fotothing.com)
Bintang Vega
Gambar. Bintang Vega (Sumber:fotothing.com)

Indeks Warna BintangMagnitudo semu dan magnitudo mutlak yang telah kita pelajari sebelumnya diukur pada semua panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh bintang. Sering kita menamai nilai ini sebagai magnitudo bolometrik (mBol dan MBol). Namun kenyataannya atau pada prakteknya bahwa detektor yang kita gunakan untuk mendeteksi panjang gelombang hanya mampu mendeteksi pada panjang gelombang tertentu saja. Untuk itu kita dapat memberi filter warna yang hanya mampu meneruskan panjang gelombang tertentu.

Pada tahun 1951, Johnson dan Morgan memperkenalkan sistem magnitudo yang disebut sebagai sistem UBV. U adalah magnitudo semu pada daerah ungu yakni dengan nilai panjang gelombang λ = 365 nm, B adalah magnitudo semu pada daerah biru dengan nilai panjang gelombang λ = 440 nm dan V adalah magnitudo semu pada daerah visual yakni dengan nilai panjang gelombang λ = 550 nm. Nah, indeks warna bintang merupakan selisih dari magnitudo-magnitudo ini.

Dengan demikian maka,

  • Indeks warna U-B merupakan selisih magnitudo ungu dengan biru.
  • Indeks warna B-V merupakan selisih magnitudo biru dengan visual.

Oleh karena makin terangnya suatu bintang magnitudonya semakin kecil, maka bintang yang indeks warna B-V yang kecil akan nampak lebih biru dibandingkan dengan dengan nilai B-V yang lebih besar.

Misalkan untuk standar bintang Vega: U=B=V sehingga jika suatu bintang memiliki nilai B-V > 0 , maka bintang tersebut akan nampak lebih merah daripada bintang Vega. Namun jika nilai B-V < 0, maka bintang tersebut akan lebih biru daripada bintang Vega.

Apabila jarak bintang diketahui, maka dapat ditentukan magnitudo warna mutlaknya (MU,MB dan MV). Berikut adalah indeks warnanya.

U-B = MU – MB
B-V = MB – MV

Adapun selisih dari antara magnitudo bolometrik dan magnitudo visual disebut sebagai koreksi bolometrik atau Bolometric Correction (BC).

BC = mBol – V = MBol – Mv

Untuk lebih jelasnya, kita lihat contoh berikut ini.
Contoh:
Bintang Sirius memiliki magnitudo semu U,B,V sebesar -1,50,-1,46 dan -1,46. Sehingga…

U-B = -1,50 – (-1,46) = -0,04
B-V = -1,46 – (-1,46) = 0

Maka darisini kita jadi tahu bahwa bintang sirius lebih terang pada panjang gelombang ultraviolet.

Pos terkait