Ibnu Sina (Avicenna)

Gambar. Ibnu Sina atau Avicenna (Sumber: presstv.com)

Ibnu Sina atau yang terkenal di Eropa sebagai Avicenna lahir pada tahun 980 di Afganistan. Ia merupakan tokoh yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Di usianya yang masih belia, 10 tahun, ia mampu menguasai banyak disiplin ilmu seperti ilmu Al Qur’an, sastra, fikih, tafsir dan tasawuf. Selain itu ia juga menguasai ilmu matematika, hukum, logika, politik, fisika dan filsafat. Kecerdasannya ini juga membuatnya mampu menguasai ilmu kedokteran selama satu setengah tahun yang ia pelajari secara otodidak.

Gambar. Ibnu Sina atau Avicenna (Sumber: presstv.com)

Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina mampu mengobati penyakit Khalifah Nuh bin Manshur. Sehingga ia memperoleh izin untuk mempelajari berbagai literatur ilmu kedokteran di perpustakaan pribadi sang Khalifah. Di usia belia ini pula ia sudah mampu menguasai semua cabang ilmu pengetahuan pada masanya.

Sejarah mencatat, Ibnu Sina banyak melakukan perjalanan dimulai dari Bukhara ke Jurjan kemudian ke Khwarazm dan dilanjutkan hingga sampai ke daerah Mamadzan. Selama dalam pejalanan itu, ia mampu memformulasikan ilmu filsafat menjadi semakin lengkap.

Karya Ibnu Sina banyak diakui oleh dunia seperti karyanya yang berjudul Qanun fi Al Thibb (Canon of Medicine). Buku ini telah menjadi buku suci bagi ilmu kedokteran dan menjadi buku acuan yang dipelajari oleh mahasiswa-mahasiswa di Eropa. Buku ini kemudian diterjemahkan kedalam berbagai bahasa seperti bahasa perancis, italia, ibrani dll. Selain itu, ia juga menulis buku khusus tentang penyakit syaraf yang membahas tentang metode pembedahan.

Pada masa Syamsuddaulah, Ibnu Sina diangkat menjadi seorang menteri di Hamadzan. Meski menjadi seorang pejabat, ia tetap mampu menuliskan karya yang fenomenal yang berjudul Asy-Syifa. Buku ini membahas ilmu matematika, fisika, metafisika, logika secara lengkap dan mendalam. Pada tahun 1331 buku ini kemudian diterbitkan di Mesir, dan pada tahun 1593 buku ini diterbitkan di Roma, Italia.

Karya terakhir Ibnu Sina adalah buku berjudul Al-Isyarat Wat-Tanbihat yang kemudian diterbitkan di Leiden (1892) dan di Kairo, Mesir (1947). Hingga akhirnya, Bapak Kedokteran Dunia ini meninggal pada tahun 1037 di Hamadzan.

[color-box]Murtiningsih, Wahyu.2008.Biografi Para Ilmuwan Muslim.Yogyakarta: PT. Pusaka Insan Madani.[/color-box]

Pos terkait