Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Kimia

grafik laju reaksi

Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Kimia – Di dalam ilmu kimia kita seringkali mendengar istilah reaksi kimia. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi atau reaktan menjadi hasil reaksi atau produk secara kimia. Contoh reaksi kimia dapat kita temukan pada proses perkaratan besi yang melibatkan gas oksigen.

Proses perkaratan besi tersebut dapat berlangsung secara cepat ataupun lambat. Untuk mempercepat proses perkaratan, kita dapat merendam besi di dalam air. Namun untuk memperlambat perkaratan, kita dapat mengecat permukaan besi.

Dari sinilah dapat dipahami bahwa terdapat suatu laju dari proses perkaratan tersebut. Selanjutnya akan dibahas mengenai laju reaksi kimia secara umum, khususnya faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Baca juga: Penulisan persamaan reaksi kimia

Konsep Dasar Laju Reaksi Kimia

Laju reaksi secara umum dapat diartikan sebagai pengurangan konsentrasi pereaksi maupun penambahan konsentrasi hasil reaksi pada reaksi kimia per satuan waktu. Hal ini dapat dipahami melalui persamaan berikut.

Reaksi : P -> R

r = laju reaksi

∆t = waktu yang diperlukan untuk bereaksi

∆[P] = perubahan konsentrasi reaktan

∆[R] = perubahan konsentrasi produk

Tanda negatif menunjukkan bahwa konsentrasi reaktan (pereaksi) menurun terhadap waktu. Sedangkan tanda positif menunjukkan bahwa konsentrasi produk bertambah terhadap waktu. Hal ini ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Kimia

Laju reaksi dapat dipercepat maupun diperlambat. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju suatu reaksi kimia.

1) Sifat Zat yang Bereaksi

Reaktan yang memiliki sifat yang berbeda akan bereaksi dengan laju yang berbeda pula. Hal ini disebabkan karena masing-masing zat memiliki afinitas yang berbeda-beda. Umumnya, reaksi yang terjadi antara senyawa ion dapat berlangsung cepat. Penyebabnya adalah gaya tarik-menarik yang kuat antara ion-ion dengan muatan yang berlawanan.

Artikel terkait: Tata nama senyawa organik

Sedangkan untuk reaksi yang terjadi antara senyawa kovalen pada umumnya memiliki laju reaksi yang lambat. Hal ini dikarenakan untuk memutus ikatan kovalen dibutuhkan energi yang besar. Sebagai contoh, metana yang direaksikan dengan gas klor di ruangan gelap akan menghasilkan gas trikloro metana dan gas asam klorida namun sangat lambat.

2) Konsentrasi Zat Pereaksi (Reaktan)

Jika kita ingin suatu reaksi kimia berjalan lebih cepat, kita dapat menambahkan konsentrasi zat pereaksi atau reaktan. Namun jika konsentrasi reaktan diperkecil, maka laju akan berubah menjadi lambat.

3) Luas Permukaan

Dalam eksperimen kimia telah dibuktikan bahwa luas permukaan zat dapat mempengaruhi laju reaksi. Zat yang berbentuk serbuk memiliki laju yang lebih cepat daripada zat yang berbentuk bongkahan apabila direaksikan dengan pereaksi yang sama.

4) Suhu

Suhu juga menjadi pengaruh penting dalam reaksi kimia. Jika kita meningkatkan suhu, maka reaksi kimia akan berjalan lebih cepat. Contoh sederhana dapat kita lihat sehari-hari yaitu saat menyimpan makanan di dalam lemari es, makanan tersebut akan bertahan lebih lama daripada makanan yang diletakkan di suhu ruangan. Hal ini karena suhu ruangan lebih tinggi daripada suhu di dalam lemari pendingin.

Artikel terkait: Tata nama senyawa anorganik

5) Tekanan

Faktor tekanan dapat mempengaruhi laju reaksi pada zat yang berwujud gas. Hal ini dikarenakan apabila tekanan dinaikkan, maka volume akan diperkecil sehingga menaikkan konsentrasi. Itu artinya, laju reaksi akan meningkat.

6) Katalis

Cara lain untuk mempercepat reaksi adalah dengan menambahkan katalis pada reaksi kimia. Katalis adalah zat yang fungsinya hanya mempercepat laju reaksi namun tidak bereaksi dengan reaktan. Dengan kata lain, katalis tidak merubah hasil reaksi, namun hanya mempercepat proses pembentukan zat produk atau hasil.

Nah, apabila ada pertanyaan tentang Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Kimia bisa ditulis di bawah ini.

Sumber :

Atkins, P.W. (1990). Physical Chemistry 4th Ed. USA: W.H. Freeman and Co.

Benny Karyadi. (1996). Kimia 2. Jakarta: Balai Pustaka.

Pos terkait