Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Bagaimana ciri-ciri perilaku menyimpang dalam kehidupan masyarakat?. Menjawab pertanyaan ini, Paul B. Horton menyatakan bahwa ada enam ciri dari perilaku menyimpang.

Enam ciri perilaku menyimpang tersebut yakni 1) definisi penyimpangan harus jelas, 2) penyimpangan yang terjadi harus bisa diterima/ditolak, 3) merupakan penyimpangan relatif dan mutlak, 4) penyimpangannya terhadap budaya ideal atau nyata, 5) terdapat norma penghindaran dan 6) bersifat adaptif.

Baca juga: Teori dan contoh perilaku menyimpang

Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang Menurut Paul B. Horton

1. Definisi penyimpangannya harus jelas

Seseorang dinyatakan telah melakukan perilaku menyimpang disebabkan oleh adanya pelanggaran terhadap nilai-nilai sosial atau penilaian sosial yang telah ditetapkan atau berlaku.

Tidak mungkin dinyatakan telah menyimpang kalau nilai sosialnya saja belum ditetapkan. Misalnya begini, jika kamu dinyatakan bersalah karena naik sepeda motor di jalan raya tanpa menggunakan helm itu artinya sudah ada penetapan sebelumnya tentang peraturan yang mewajibkan pengendara sepeda motor menggunakan helm di jalan raya.

Jika belum ada aturan yang mengatur penggunaan helm bagi pengendara motor, maka apa yang kamu lakukan itu (tidak menggunakan helm) tidak bisa dinyatakan salah sebagai perilaku menyimpang.

2. Penyimpangan bisa diterima atau ditolak

Perlu diingat bahwa perilaku menyimpang itu bisa bersifat positif atau negatif. Perilaku menyimpang yang bersifat positif akan diterima oleh masyarakat sedangkan perilaku menyimpang yang bersifat negatif akan ditolak oleh masyarakat.

Perilaku menyimpang yang bersifat positif misalnya hasil penelitian, perkembangan ilmu pengetahuan, penggunaan alat-alat modern menggantikan alat tradisional, inovasi hasil produksi pangan, inovasi hasil industri dsb.

Perilaku menyimpang yang bersifat negatif misalnya pemerkosaan, penggunaan obat-obatan terlarang, perampokan, pengerusakan fasilitas umum, korupsi, berkata kasar dan kotor, bersifat rasis dan sebagainya.

3. Penyimpangan relatif dan mutlak

Tidak ada manusia yang sempurna, dalam artian tidak pernah melakukan perilaku menyimpang dalam kehidupannya.

Artikel terkait: Macam-macam perilaku menyimpang

Setiap orang pasti pernah melakukan perilaku yang menyimpang. Adapun yang membedakannya adalah seberapa banyak melakukannya (frekuensinya) dan seberapa besar penyimpangan yang dilakukan (kadarnya). Jadi penyimpangan ini bagi setiap orangnya bersifat relatif.

Meski pernah melakukan penyimpangan namun ada batasan penyimpangan mutlak yang harus dihindari. Misalnya orang terlalu sangat penurut atau orang yang hidupnya sepenuhnya menyimpang.

Dua tipe orang seperti di atas akan sulit hidup di masyarakat. Orang yang terlalu sangat penurut akan bersikap perfeksionis, kaku dan jauh dari sifat bijaksana sedangkan orang yang hidupnya penuh penyimpangan akan sulit mendapatkan tempat di masyarakat.

Artikel terkait: Faktor penyebab perilaku menyimpang dalam sosiologis

4. Penyimpangannya terhadap budaya nyata atau budaya yang ideal?

Yang dimaksud dengan budaya ideal yaitu peraturan yang telah ditetapkan secara jelas misalnya peraturan rambu lalu lintas, norma yang berlaku di masyarakat dsb. Sedangkan budaya nyata yaitu penerapan budaya ideal oleh masyarakat itu sendiri.

Seringkali antara budaya ideal dan budaya nyata mengalami kesenjangan. Misalnya adanya aturan penggunaan helm di jalan raya namun pada prakteknya masih banyak yang tidak menggunakannya.

5. Terdapat norma sosial yang menghindarkan dari perilaku menyimpang

Bila dalam kehidupan masyarakat terdapat norma yang bersifat melarang suatu perbuatan, maka akan ada norma lain yang menghindarkan dari perilaku menyimpang. Norma ini dinamakan sebagai norma penghindaran yang bersifat semi-institusionalized.

Misalnya dalam sebuah kos-kosan khusus wanita untuk menghindari perbuatan mesum yang tentu merupakan perilaku menyimpang, maka ada semacam norma yang menganggap tabu bila ada seorang wanita ditemui pria bukan muhrim.

Nah, norma ini akan menghindarkan atau mencegah seseorang dari perilaku menyimpang yaitu perilaku mesum.

6. Peyimpangan bersifat adaptif

Bersifat adaptif ini maksudnya bersifat menyesuaikan. Mengapa begitu? karena sebuah masyarakat manapun tidak akan mampu bersifat statis dalam mengikuti perkembangan zaman.

Maka diperlukan penyesuaian dan ini pasti memerlukan suatu perilaku menyimpang. Tapi perilaku menyimpang disini tentunya yang bersifat positif.

Baca juga: Penyebab perilaku menyimpang

Demikian ciri-ciri perilaku menyimpang menurut Paul B. Horton. Bila ada pertanyaan boleh ditulis di bawah.

Daftar Pustaka

Waluya, Bagya. 2009. Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pos terkait