Candi Barong dan Candi Dawangsari

Candi Barong
Candi Barong

Candi Barong merupakan salah satu candi Hindu yang berada di atas bukit Batur Agung yakni sekitar 199,27 m dpl. Secara administratif candi ini terletak di kawasan Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan.

Sedangkan secara astronomis terletak dalam koordinat 7° 46’16” LS dan 110° 29’34” BT. Di sekitar Candi Barong banyak dijumpai situs-situs candi Hindu maupun candi Budha seperti Candi Miri, Candi Dawangsari, Arca Ganesha, Keraton Ratu Boko dan Candi Sumberwatu.

Candi Barong

Candi Barong merupakan salah satu objek wisata Jogja yang berupa bangunan candi bercorak Hindu
Gambar. Candi Barong merupakan salah satu objek wisata Jogja yang berupa bangunan candi bercorak Hindu (Foto: Siswa Team)

Candi Barong diperkirakan telah dibangun pada abad ke 9 sampai 10 Masehi yang kemudian ditemukan kembali pada abad ke 20 Masehi dalam kondisi runtuh.

Secara arsitektural, candi ini memiliki keunikan daripada candi yang lain di kawasan Prambanan. Keunkannya yaitu berupa penataannya yang memusat ke belakang. Hal ini tampak tidak lazim karena pada umumnya penataan candi periode Jawa Tengah bersifat memusat ke tengah seperti Candi Prambanan dan Candi Sewu.

Penataan yang memusat ke belakang juga di jumpai pada situs Candi Ijo yang letaknya tak jauh dari Candi Barong.

Dua buah candi di halaman I
Gambar Dua buah candi di halaman I (Foto: Siswa Team)

Candi Barong terbagi menjadi tiga halaman yaitu halaman I yang terdapat dua buah candi kemudian halaman II dan III yang tidak memiliki bangunan. Hanya di sisi timur terdapat pagar terluar yang pada saat ditemukan dalam kondisi terkubur tanah.

Bangunan candi ini berupa dua buah candi di teras satu. Dua buah candi ini memiliki ukuran yang sama yaitu 8,18 x 8,18 meter dengan tinggi 9,05 meter (Baca juga: Candi Kalasan).

Candi Barong dilihat dari arah barat
Gambar. Candi Barong dilihat dari arah barat (Foto: Siswa Team)

Upaya pemugaran Candi Barong telah dilakukan sejak tahun 1987 dengan diawali sebuah pemugaran di sisi utara candi. Pada saat pembongkaran di sisi utara candi ditemukan bahwa di bawah candi terkubur 9 kotak bujur sangkar yang merupakan gambaran dari Wastupurusamandala.

Kedua candi induk baru selesai dipugar pada tahun 1992 yang kemudian dilakukan pemugaran pada bagian talud dan pagar. Selama pemugaran tersebut telah ditemukan penemuan benda-benda arkeologis diantaranya Arca Dewa Wisnu sebanyak dua buah dan Arca Dewi Sri sebanyak dua buah dan dua buah arca yang sepertinya belum selesai dibuat serta satu buah Arca Ganesha.

Selain itu juga ditemukan kotak-kotak pipih yang terbuat dari batu andesit dan batu putih. Di dalam salah satu peripih ini ditemukan lembaran-lembaran tipis yang terbuat dari perak dan emas.

Lembaran emas di atasnya terdapat goresan sebuah tulisan tetapi sudah tidak dapat dibaca. Selain itu juga telah ditemukan benda-benda perabot rumah tangga seperti mangkuk keramik, guci, mata kapak serta sendok (Baca juga: Candi Sari).

Halaman III di Candi Barong yang terlihat tidak memiliki bnagunan
Gambar. Halaman III di Candi Barong yang terlihat tidak memiliki bnagunan (Foto: Siswa Team)

Candi Dawangsari

Tepat di sebelah utara lokasi Candi Barong yaitu sekitar 100 meter terdapat pula Candi Dawangsari. Candi ini belum dipugar sehingga belum berwujud seperti bangunan dan terletak di ketinggian 180 mdpl.

Candi Dawangsari merupakan salah satu candi bercorak Budhism. Hal ini dapat dilihat dari bentuk dasarnya yang berupa stupa sehingga masyarakat sering menyebutnya sebagai Stupa Dawangsari.

Pemetaan lengkap pada situs ini dilakukan pada tahun 1986-1987. Pemetaan ini memperoleh beberapa saran dan kesimpulan diantaranya:

1. Mengingat ada banyaknya batu-batu yang berserakan di sekitar candi, perlu dilakukan tindakan pengamanan lebih lanjut.
2. Berdasarkan dari pengamatan di lapangan, diperkirakan di sebelah utara candi masih terdapat bangunan sehingga perlu dilakukan penggalian.
3. Mengingat di sebelah barat situs cagar budaya ini berupa lereng yang curam, maka perlu diperhatikan segala kemungkinan terjadi erosi.
4. Diduga situs Dawangsari tidak hanya berdiri sebuah bangunan sehingga diharapkan lebih baik bila tidak boleh ada bangunan yang sifatnya permanen.

Batuan lepas yang belum dipugar di Candi Dawangsari
Gambar. Batuan lepas yang belum dipugar di Candi Dawangsari (Foto: Siswa Team)

Secara intensif penelitian terhadap situs Dawangsari dilakukan pada tahun 1987-1989. Paa kurun waktu 1989-2000 terjadi kevakuman yang disebabkan fokus kegiatan dikonsentrasikan pada pemugaran Candi Barong.

Sasaran pemugaran pada tahun 1997 difokuskan dalam pendataan situs dan pemcarian batu serta pengelompokan batu. Sedangkan pada tahun 1988 hingga 1989, pemugaran difokuskan untuk pengumpulan data bangunan yang masih terpendam atau dilakukan ekskavasi.

Hasil ekskavasi tersebut berupa penampakan struktur bangunan bagian atas sampai struktur bangunan bagian batur candi serta peyusunan batu bagian kaki batur sisi timur. Kemudian ekskavasi dilakukan kembali pada tahun 2001 dan mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Situs stupa Dawangsari II yang merupakan hasil ekskavasi bukan situs perwara melainkan sebuah bangunan pendukung.
2. Diperkirakan masih ada bangunan lain lagi yang masih terpendam sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
3. Profil situs stupa Dawangsari II lebih sederhana daripada stupa Dawangsari I (stupa lama).

Stupa I Candi Dawangsari yang terletak disebelah utara Candi Barong
Gambar. Stupa I Candi Dawangsari yang terletak disebelah utara Candi Barong (Foto: Siswa Team)

Candi Dawangsari atau stupa Dawangsari terbuat dari batu andesit dan terdiri atas tiga tingkat. Susunan bingkai stupanya terdiri dari atas batur teras pertama berukuran 17 x 17 meter dengan tinggi 0,90 meter.

Sementara itu, batur teras kedua memiliki ukran 16 x 17 meter dan tinggi 0,41 meter. Sedangkan batur ketiga berukuran 15,3 x 15,3 meter. Pada bagian stupanya, lengkung stupa dan dagoba belum diketahui bentuknya secara pasti karena data yang ada hanya tersisa komponen lepas.

Namun diperkirakan memiliki diamater 11 meter dan tingginya 5,75 meter (Baca juga: Candi Banyunibo).

Peta Candi Barong dan Candi Dawangsari

Peta Candi Barong dan Candi Dawangsari bisa dilihat di bawah ini.

Fasilitas yang ada di lokasi wisata Candi Barong dan Candi Dawangsari antara lain toilet, tempat retribusi, tempat parkir dan beberapa warung penjaja makanan serta mushola atau masjid. Untuk mengunjungi tempat ini harus menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada angkutan umum (Baca juga: Candi Sambisari).

Pos terkait