Apakah Penelitian Sosial Itu? – Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.
Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian hanya merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar.
A. Fungsi Penelitian Sosial
Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan, serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan itu bersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic research), serta dapat pula sangat konkret dan spesifik seperti biasa ditemui pada penelitian terapan (applied research).
B. Pengertian Penelitian
Beberapa definisi penelitian menurut pendapat para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Sutrisno Hadi
Penelitian adalah usaha menemukan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan, mem-perluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi diragukan kebenarannya.
b. Soerjono Soekanto
Penelitian sosiologi merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dalam sosiologi dikenal sebagai sebuah ilmu.
c. Marzuki
Penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta suatu masalah.
d. Sanapiah Faisal
Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.
C. Ciri dan Karakteristik Penelitian
Penelitian sosial yang dilakukan dengan maksud untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Bersifat ilmiah, artinya penelitian bersifat rasional, kebenarannya bersifat objektif, didukung data yang valid, dan disusun secara sistematis.
Merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, karena hasil penelitian selalu dapat disempurnakan.
Sementara itu, sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian memiliki beberapa karakteristik kerja ilmiah di antaranya adalah memiliki tujuan, harus sistematik, terkendali, objektif, dan tahan uji.
a. Memiliki Tujuan
Maksudnya bahwa kegiatan penelitian tidak dapat lepas dari kerangka tujuan pemecahan permasalahan. Hasil penelitian harus memberikan penjelasan akan fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan harus dapat melandasi keputusan serta tindakan pemecahan permasalahan.
b. Harus Sistematik
Artinya langkah-langkah yang ditempuh sejak dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada penyelesaian laporan penelitian harus terencana dengan baik dan mengikuti metodologi yang benar.
c. Terkendali
Maksudnya dalam batas-batas tertentu peneliti harus dapat menentukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya dan memisahkan dari fenomena lain yang mengganggu.
Baca juga: Unsur dalam rancangan penelitian sosial
d. Objektif
Maksudnya bahwa semua pengamatan, telaah yang dilakukan, dan kesimpulan yang diambil oleh peneliti tidak boleh didasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan pengaruh kepentingan pihak lain.
e. Tahan Uji
Maksudnya penyimpulan penelitian harus merupakan hasil dari telaah yang didasari oleh teori yang solid dan metode yang benar, sehingga siapapun yang akan melakukan replikasi terhadap penelitian termaksud tentu akan sampai pada kesimpulan yang serupa.
C. Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan dari berbagai cara dan sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pendekatan Analisis
Dilihat dari pendekatan analisisnya, kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualititatif.
1) Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian-penelitian survei dan eksperimen yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik. Dengan pendekatan kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antarvariabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian dengan pendekatan ini merupakan penelitian dengan sampel besar.
2) Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif
Penelitian ini lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif, serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Penekanan penelitian ini adalah pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif. Biasanya penelitian kualitatif merupakan penelitian sampel kecil.
b. Jenis Penelitian Sosial Dilihat dari Tujuannya
Jenis penelitian dilihat dari tujuannya adalah penelitian dasar, terapan, eksploratif, verifikatif, dan developmental.
1) Penelitian Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi, teori, atau dalil-dalil yang berlaku umum.
2) Penelitian Terapan
Penelitian terapan diarahkan untuk kepentingan praktis di bidang kehidupan sehari-hari.
3) Penelitian Eksploratif
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan masalah-masalah dan gejala-gejala baru dari suatu hal atau berusaha menemukan sesuatu yang sebelumnya belum ada (mendapatkan pengetahuan baru).
4) Penelitian Verifikatif
Penelitian jenis ini bertujuan menguji kebenaran atau menguji hasil suatu penelitian yang sudah dilakukankarena adanya data atau kesimpulan yang diragukan kebenarannya.
5) Penelitian Developmental
Penelitian ini bertujuan mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu teori keilmuan.
c. Kedalaman Analisisnya
Ditinjau dari kedalaman analisisnya, kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
1) Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dalam melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya, sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.
2) Penelitian Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antarvariabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif.
Dalam penelitian jenis ini, kita dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
d. Karakteristik Masalah Berdasarkan Kategori Fungsional
Menurut Isaac dan Michael, dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian dibedakan atas penelitian deskriptif, perkembangan, studi kasus, kausal komparatif, dan eksperimental.
1) Penelitian Deskriptif
Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan karakteristik populasi atau bidang tertentu. Selain itu juga berusaha menggambarkan situasi atau kejadian, dan data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif, sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan ataupun menguji hipotesis.
2) Penelitian Pengembangan atau Penelitian Tindakan
Penelitian ini bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan dan atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Penelitian ini seringkali memanfaatkan data-data kuantitatif dan kualitatif, tetapi fokusnya lebih merupakan terapan. Penelitian ini banyak dilakukan di bidang pendidikan.
Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan praktik pendidikan dan pengajaran, di mana guru melaksanakannya berkaitan dengan masalah yang mereka hadapi dalam lingkungan sekolah.
Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dan lokal, seperti masalah disiplin kelas atau efektivitas model pembelajaran. Penelitian ini memiliki dua pendekatan, yaitu longitudinal dan cross-sectional.
a) Longitudinal adalah sebuah studi dengan mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus-menerus. Penelitian dengan pendekatan longitudinal ini memerlukan waktu yang lama dan rentang yang panjang. Penelitian ini biasanya diterapkan pada responden yang sifatnya homogen, dan sifat penelitiannya holistik.
Dengan begitu beberapa kelemahan muncul dalam penelitian ini, di antaranya memerlukan dana yang cukup besar. Selain itu, dengan jarak waktu yang lama ini, maka perlu perhatian yang terus-menerus dan ketelitian yang luar biasa untuk mengamati masing-masing perkembangan sampel dari waktu ke waktu.
Kelemahan lainnya adalah apabila dilakukan dengan jumlah sampel yang besar, maka waktu yang dibutuhkan akan semakin panjang dan radius perhatian akan semakin luas pula. Namun demikian, perlu kamu ketahui bahwa penelitian dengan pendekatan longitudinal ini juga memiliki kelebihan.
Baca juga: Cara menentukan topik penelitian sosial
Kelebihannya adalah apabila penelitian dilakukan dalam sampel yang kecil dan terbatas pada satu komunitas saja, maka akan lebih intensif dan hasilnya akan semakin tajam.
b) Cross-sectional adalah sebuah studi yang melibatkan lebih banyak subjek, sehingga banyaknya faktor yang memengaruhi pertumbuhan yang dapat dianalisis menjadi lebih terbatas.
Keunggulan pendekatan ini jika dibandingkan dengan pendekatan longitudinal adalah waktunya lebih pendek, jumlah responden bisa lebih besar karena heterogen, dan analisisnya lebih terbatas.
Namun kelemahannya adalah adanya perbedaan karakteristik masing-masing sampel akan memengaruhi bias tidaknya suatu hasil penelitian.
3) Studi Kasus
Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (in depth study) mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap. Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau dapat pula hanya meliputi segmen-segmen tertentu saja.
4) Penelitian Kausal Komparatif
Melalui penelitian ini, hubungan sebab akibat akan dapat diselidiki lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan melihat kembali data yang ada untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat di sana.
Pada hakikatnya penelitian kausal komparatif adalah suatu penelitian, di mana data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi.
Kemudian peneliti memilih satu atau lebih variabel tergantung (dependent variable) dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.
Baca jjuga: Menyusun rencana penelitian sosial
5) Penelitian Eksperimental
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat di antara variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan akibat (hasil) dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Daftar Pustaka
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional