Anatomi Bumi – Mengingat pengeboran pada bumi paling dalam hanya mampu menembus kurang lebih 8 km, lalu bagaimana cara untuk mengetahui anatomi bumi? Caranya mudah, hanya menggunakan prinsip kegempaan gelombang seismik saja, sebenarnya kita sudah bisa mengetahui struktur yang ada di dalam bumi tersebut.
Kecepatan rambat gelombang merupakan fungsi dari densitas media yang dilaluinya. Perbedaan densitas itulah yang membuat para ahli mengetahui bagaimana struktur dalam bumi. Secara garis besar, struktur dalam atau anatomi bumi dapat dibagi menjadi dua, yaitu berdasarakan sifat kimia dan berdasarkan sifat fisika.
Komposisi Anatomi Bumi Berdasarkan Sifat Kimia
1. Inti bumi (core)
Mempunyai kedalaman kurang lebih 2883 km sampai ke pusat bumi. Mempunyai densitas dari 9,5 – 14,5 gr/cc, semakin dalam semakin besar. Berdasarkan komposisi kimianya, inti bumi ini kaya akan besi (Fe) dan nikel (Ni). Bagian inti bumi ini juga sering disebut sebagai lapisan NiFe.
2. Selubung bumi (mantle)
Sesuai dengan namanya, merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi. Mempunyai densitas kurang lebih 3,3 – 5,7 gr/cc semakin mendekati inti bumi semakin besar. Mantel atau selubung merupakan bagian terbesar dalam struktur bumi. Mantel kaya akan unsur magnesium (Mg) dan besi (Fe).
3. Kerak Bumi (earth crust)
Kerak bumi merupakan lapisan terluar yang paling tipis, mempunyai densitas yang lebih ringan dibandingkan mantel dan inti bumi. Adapun densitas nya berkisar di angka 2,7 gr/cc. Kerak mempunyai ketebalan yang tidak merata sehingga menghasilkan kenampakan morfologi yang berbeda-beda, contoh: gunung, laut, danau, dan lainnya. Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kerak Samudera
Kerak samudera terdiri dari batuan basaltic (bersifat basa) dengan tebal kurang lebih 7 km, kaya akan unsur Si dan Mg sehingga disebut juga dengan lapisan SiMa.
b. Kerak Benua
Kerak benua terdiri dari batuan granitic (bersifat asam) dengan ketebalan berkisar di 30 -50 km. Berbeda dengan kerak samudera yang kaya akan unsur Mg, kerak benua ini kaya akan unsur Al sehingga disebut juga dengan lapisan SiAl.
Komposisi Anatomi Bumi Berdasarkan Sifat Fisika
1. Inti bumi dalam (inner core)
Inti dalam mempunyai ciri-ciri tidak merambatkan gelombang S. Gelombang S merupakan gelombang seismik yang tidak dapat merambat pada fasa padat, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara fisika, inti bumi dalam berbentuk padat/solid. Hal ini dikarenakan adanya suhu dan tekanan yang tinggi di bagian inti paling dalam sehingga unsur besi (Fe) berada pada fasa padat.
Inti bumi diperkirakan memiliki temperatur 4000 hingga 5000 derajat celcius serta ketebalan sekitar 2500 km.
2. Inti bumi luar (outer core)
Semakin menjauhi inti bumi, tekanan dan suhu semakin menurun sehingga menyebabkan unsur besi (Fe) berada pada fasa cair. Meskipun fasa inti bumi luar adalah cair, namun komposisinya tidak berbeda jauh dengan inti bumi bagian dalam.
Inti bumi luar memiliki ketebalan sekitar 2200 km dan temperatur sekitar 2000 derajat celcius.
3. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang termasuk dalam mantel bumi. Berdasarkan sifat fisik, lapisan ini mempunyai ciri-ciri panas, mempunyai tekanan yang tinggi, rigid, dan brittle. Kedalaman mesosfer sekitar 2900 km dengan ketebalan lapisan antara 2400 km – 2750 km.
4. Astenosfer (lapisan selubung)
Astenosfer mempunyai karakteristik fisik yang lebih lemah dibandingkan dengan mesosfer. Mesosfer mempunyai sifat plastis dan juga panas sehingga memungkinkan suatu pergerakan material didalamnya. Pergerakan tersebutlah yang nantinya akan menyebabkan pergerakan lempeng, aktifitas gunung berapi, dan lain-lain.
Lapisan ini memiliki kedelaman sekitar 700 km dengan ketebalan sekitar 100 hingga 400 km.
5. Lithosfer (lapisan kulit bumi)
Lithosfer merupakan bagian paling luar dalam struktur bumi berdasarkan sifat fisik. Lapisan ini mempunyai sifat fisik dingin, rigid, dan brittle. Jika diterjemahkan secara bahasa, litosfer merupakan ‘lapisan batuan’ karena tersusun dari batuan beku, piroklastik, sedimen, dan metamorf.
Litosfer memiliki kedalaman sekiar 50 km hingga 200 km dengan ketebalan 50 sampai 100 km.
Nah, apabila ada pertanyaan terkait anatomi bumi ini bisa ditulis di kotak komentar di bawah ini.