Alat Reproduksi Laki-Laki – Sebagai makhluk hidup, manusia melakukan proses reproduksi atau perkembangbiakan secara seksual yang melibatkan dua jenis individu yang berbeda yaitu laki-laki dan wanita.
Setiap satu individu ini akan menyumbangkan satu sel reproduktif (sel kelamin) khusus yang dinamakan gamet. Gamet pada laki-laki dinamakan sebagai sperma sedangkan pada wanita dinamakan sebagai sel telur atau ovum.
Alat Reproduksi Manusia
Pembahasan terkait sel kelamin akan kita bahas pada halaman tersendiri dengan judul Gametogenesis: Pembentukan Sel Kelamin Spermatogenesis dan Oogenesis.
Untuk tujuan apa reproduksi dilakukan?
Proses reproduksi dilakukan oleh makhluk hidup dengan tujuan untuk mempertahankan jenisnya atau keturunannya. Hal ini sangatlah penting karena setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian dan bila tidak ada regenerasi, maka makhluk hidup akan mengalami kepunahan dimasa depan.
Seperti apa alat reproduksi laki-laki dan wanita itu?
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, maka pada halaman ini kita akan memperlajari tentang alat reproduksi manusia yang meliputi alat reproduksi laki-laki dan alat reproduksi wanita dimana keduanya memiliki bagian-bagian yang terdapat di luar bagian tubuh dan terdapat di dalam tubuh.

A. Alat reproduksi laki-laki
Untuk memahami alat reproduksi laki-laki bisa dilihat gambar di samping ini. Nah, disini terlihat bahwa alat reproduksi laki-laki ada yang terdapat di dalam tubuh dan adapula yang terdapat di luar tubuh.
a. Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum.
1) Penis
Penis merupakan saluran seperti pipa yang berfungsi sebagai alat persetubuhan atau kopulasi. Organ ini memiliki tiga rongga yang terbentuk dari jaringan spons, satu rongga berada di atas dan dua diantaranya terdapat di bagian bawah.
Rongga pada bagian atas tersusun dari jaringan spons korpus kavernosa sedangkan rongga pada bagian bawah tersusun dari jaringan spons korpus spongiosum. Selain itu di dalam penis terdapat pula sebuah saluran yang berfungsi sebagai pipa penyalur sperma saat laki-laki mengalami ejakulasi yang dinamakan saluran uretra.
Ketika laki-laki mendapatkan sebuah rangsangan seksual, maka detak jantung akan meningkat dan darah akan banyak masuk ke saluran penis bagian dalam sehingga menyebabkan kondisi penis bagian dalam akan menegang keras atau yang dinamakan sebagai ereksi.
Hal ini terjadi karena pada penis bagian dalam tersusun atas jaringan erektil dimana terdapat banyak rongga dengan pembuluh darah yang banyak pula. Nah, pada bagian ini juga terdapat banyak saraf perasa.
2) Skrotum
Istilah skrotum banyak disebut juga sebagai kantong pelir dimana di dalamnya terdapat salah satu alat reproduksi dalam yang disebut testis. Kantong skrotum memiliki lapisan kulit yang terlipat-lipat agar dapat memperluas daerah penguapan.
Selain itu, pada kulit kantong skrotum juga banyak terdapat kelenjar keringat dimana berfungsi untuk menjaga suhu di dalam skrotum. Nah, untuk mendinginkan suhu dalam skrotum yang terlalu tinggi (bila hal ini terjadi), maka akan dilakukan pendinginan melalui proses penguapan air keringat serta mengendornya skrotum.
Seorang laki-laki akan memiliki dua skrotum yakni skrotum kiri dan skrotum kanan dimana keduanya terdapat dua otot yang memiliki fungsi saling mendukung yakni otot dartos dan kremaster.
Baca juga: Macam-macam gangguan Menstruasi
a) Otot dartos
Otot dartos berfungsi mengendalikan skrotum agar dapat mengerut dan mengendor. Otot ini terdapat diantara skrotum kiri dan kanan. Pengerutan dan pengendoran dilakukan untuk menunjang fungsi testis serta sebagai upaya mempertahankan suhu di dalam testis.
Pada saat suhu lingkungan panas, maka otot ini akan membuat skrotum mengendor sedangakan pada saat dingin, otot ini akan mengerutkan skrotum.
b) Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan dari otot lurik yang berada di dinding perut. Otot ini berfungsi membantu mengatur suhu di dalam skrotum agar proses pembentukan sperma di dalam testis tidak terganggu. Proses pembentukan sperma akan berjalan baik bila di dalam testis memiliki suhu lebih rendah sekitar 3oC lebih rendah dari suhu tubuh.
b. Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi, kalenjar kelamin dan uretra.
1) Testis
Testis merupakan organ reproduksi yang terdapat di dalam skrotum dimana merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron).
Sel-sel yang menghasilkan sperma dinamakan tubulus seminiferus yang memiliki ukuran hampir sama dengan serabut benang sutera yang paling halus. Adapun hormon kelamin (testosteron) dihasilkan oleh sel-sel Leydig (sel interstitial) yang terletak di antara celah-celah tubulus seminiferus. Hormon testosteron dapat mempengaruhi perkembangan kelamin sekunder pada seorang laki-laki.
Perkembangan kelamin sekunder membuat seorang laki-laki memiliki sifat kejantanan seperti kulit kasar, suara membesar, tumbuh kumis dan sebagainya. Selain itu, di dalam testis terdapat pula sel-sel dengan ukuran besar yang memiliki fungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa. Adapun sel ini disebut sebagai sel sertoli.

testosteron yang mengatur
spermatogenis (Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life 1995)
Testis memiliki bentuk seperti bulat telur dengan panjang sekitar 3 cm, garis tengah yang bisa mencapai 1,75 cm dengan beratnya sekitar 15 gram. Di dalamnya terdapat sekitar 1000 selang kecil yang rata-ratanya bisa mencapai panjang hingga 45 cm.
2) Saluran reproduksi
Epididimis merupakan saluran dengan panjang bisa mencapai 7 meter yang menghubungkan antara testis dengan vas deferens. Di tempat ini, sperma akan ditampung dalam beberapa saat (sekitar 2 minggu) hingga usia dewasa atau usia matang.
Bila telah matang, sperma akan diangkut melalui vas deferens yaitu suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis atau kantung sperma. Vas deferens mampu menghasilkan sekret atau cairan dari beberapa kelenjar kelamin.
Kalenjar kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang mampu mengeluarkan cairan pembentuk semen. Kalenjar tersebut yakni:
a) Kalenjar prostat memiliki ukuran besar daripada kalenjar lainnya. Adapun cairan yang dihasilkan akan bersifat encer seperti susu, mengandung kolestrol, fosfolipid, garam dan bersifat alkalis sehingga mampu menyeimbangkan tingkat keasaman residu urin di uretra dan keasaman di dalam vagina. Cairan ini nantinya akan langsung bermuara ke uretra melewati beberapa saluran kecil.
b) Kalenjar bulbouretral atau kelenjar Cowper menghasilkan cairan yang bersifat basa dan kental, dimana cairan ini dapat dialirkan langsung ke uretra. Cairan ini bisa keluar sebelum cairan sperma dan semen keluar dari penis. Seorang laki-laki dpaat memiliki sepasang kalenjar Cowper yang berukuran kecil. Selain itu cairan ini berfungsi melicinkan (lubrikasi) dalam pergerakan sel sperma.
c) Kalenjar seminalis (kantong semen) pada laki-laki berjumlah sepasang yang letaknya berada di bawah-belakang kantong kemih. Kalenjar ini memiliki anatomi berlekuk-lekuk dimana mampu menghasilkan cairan sebanyak 60% dari jumlah total semen yang dibutuhkan.
Pada saluran ini kemudian sperma akan bercampur dengan cairan/sekret yang dihasilkan oleh ketiga kalenjar di atas sehingga menghasilkan air mani atau semen.
Cairan atau sekret memiliki beberapa fungsi yakni menyediakan zat gizi untuk spermatozoa seperti karbohidrat dalam bentuk fraktosa, vitamin dan asam amino.
Selain itu cairan ini juga memiliki fungsi menetralkan asam yang terdapat di vagina wanita dan dapat pula merangsang pergerakan dinding rahim karena mengandung lendir pelumas dan zat yang dinamakan prostaglandin.
3) Duktus ejakulatoris
Setelah melalui vas deferens, sperma kemudian akan melewati saluran pemancaran yang dinamakan sebagai Duktus ejakulatoris. Setelah itu sperma akan dipancarkan keluar dari dalam penis melalui saluran uretra. Peristiwa ini dinamakan sebagai ejakulasi.
Artikel selanjutnya: Alat Reproduksi Wanita
Daftar Pustaka
Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.